DUPLICATE.

LEO X SHEILA



LEO X SHEILA

0Jam menunjukan pukul 7 malam. pantulan cermin menunjukan seorang perempuan imut dengan dress selutut berwarna putih dan sepatu sneakers berwarna putih pula, menurutnya supaya kesanya tidak terlalu formal.     

Rambut Sheila terjepit kebelakang dengan bagian kanan dan kirinya, sehingga rambut belakang Sheila dibiarkan terurai kebawah. Tak lupa polesan bedak dan lipbalm untuk membuat muka Sheila terlihat fresh dan semakin cantik.     

"SHEILA, KAMU LAGI APA SAYANG? TEMEN KAMU UDAH SAMPAI," Teriak Gabriella dari bawah membuyarkan penglihatan Sheila ke cermin.     

"Anjir, kok gue yang deg degan sih?" Ucap Sheila begitu melihat wajahnya di depan cermin dan mendengar bahwa Leo sudah berada di bawah.     

"IYA, MAH. SHEILA TURUN," Ucap Sheila juga sedikit berteriak.     

Sheilapun bergegas membereskan bedak dan lipbalmnya untuk masuk kedalam tas make up milik Sheila. Ia segera mengambil tas selempang berwarna hitam yang berada di atas kasur, dengan segera Sheila turun ke bawah.     

Ceklek...     

Setelah Sheila membuka pintu dan berdiri di depan pintu kamarnya, Ia berusaha dengan keras untuk tidak gugup saat menemui Leo. Dengan menarik napas panjang, Sheila kemudian menuruni anak tangga. Seketika itu terlihatlah punggung Leo yang tengah duduk di sofa.     

"Nah, itu Sheila," Ucap Gabriella yang berada di sampi Leo setelah melihat Sheila di tangga. Mendengar ucapan itu membuat Leo menoleh ke arah Sheila. Sheila dibuat malu, seketika tubuh Sheila terpaku dan membuatnya lebih ekstra untuk mengeluarkan tenaganya guna berjalan mendekati Leo.     

Leo tetap menunjukan wajah datarnya, tapi siapapun yang bisa melihat dengan tatapan jeli, bahwa diujung bibir Leo terlihat lengkungan ke atas. Yap, Leo tersenyum.     

"Cantik," Gumam Leo setelah Sheila berdiri di hadapanya membuat Sheila lagi-lagi harus salting dibuatnya.     

"Kakak bilang apa?" Tanya Sheila dengan berpura tak mendengar ucapan Leo.     

"Oh, bukan apa-apa. Gimana siap?" Tanya Leo balik.     

Sheila hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Pandanganya kini menyapu seluruh ruang rumah dan tidak menemukan keberadaan Alfa.     

"Mah, Bang Alfa kemana?" Tanya Sheila krpada Gabriella yang tengah menatap mereka berdua.     

"Oh, Abang dari tadi pergi keluar, katanya mau nemuin temenya," Ucap Gabriella dengan tenang.     

"Oh, begitu...." Ucap Sheila.     

"Tante, saya izin pamit bawa pergi Sheila ya, Tan." Pamit Leo dengan sopan kepada Gabriella, sebelumnya Leo juga sudah meminta izin sebelum Sheila turun.     

"Baiklah, dengan satu syarat kamu harus menjaga Sheila dengan baik! Kalau terjadi apa-apa sama Sheila, tante gak akan maafin kamu." Pesan Gabriella kepada Leo.     

"Mamah.... Sheila bakal baik-baik aja," Ucap Sheila begitu mendengar ucapan Gabriella yang mengkhawatirkanya.     

"Siap, Tante. Saya akan menjaga Sheila, hehehe," Ucap Leo menyetujui syarat dari Gabrille.     

"Yaudah, kami pergi dulu ya, Mah?" Pamit Sheila kemudian mencium punggung tangan Gabriella. Leo pun melakukan hal yang sama.     

"Hati-hati ya kalian!" Pesan Gabriella, dan mereka menganggukan kepala.     

***     

Kini, Alfa telah berada di laboratorium milik Tuan Federick. Alfa telah dikenalkan beberapa peralatan dan kegunaan di lab tersebut serta mengulik beberapa informasi mengenai Cloning Deluxie yang akan menjadi target untuk menyelamatkan Alpha.     

"Lapor, Tuan Federick." Ucapan seorang lelaki yang muncul dibalik headphone yang dikenakan Tuan Federick.     

"Ya, bagaimana?" Tanya Tuan Federick kepada lelaki itu.     

"Saya menemukan informasi, bahwa semua cloningan hasil Cloning Deluxie memiliki wajah yang sama. Dengan ciri-ciri mereka selalu menunjukan wajah datarnya karena susah untuk menunjukan ekspresi mereka. Serta informasi yang mengejutkan adalah, salah satu Cloningan itu bersekolah di sekolah yang sama dengan Alfa, Kloningan itu bernama Leo Reka Bumi." Ucap lelaki itu memberikan informasi.     

"Leo Reka Bumi? Bersekolah di sekolah yang sama dengan Alfa? Bagaimana bisa? Baiklah cari informasi yang lebih mengenai pemuda itu!" Perintah Tuan Federick.     

"Baik, Tuan." Jawab Lelaki tersebut.     

"Alfa, apa kamu kenal dengan pemuda bernama Leo Reka Bumi? Tanya Tuan Federick kepada Alfa yang tengah menatapnya.     

"Sepertinya tidak, memangnya ada apa?" Tanya Alfa.     

"Pemuda yang bernama Leo adalah hasil ciptaan dari Cloning Deluxie dan sekarang pemuda itu bersekolah di tempat yang sama denganmu." Jelas Tuan Federick.     

"Owh...." Ucap Alfa, Ia kebingungan harus merespon seperti apa. Sehingga respon tersebutlah yang keluar dari mulutnya.     

***     

Setelah menghabiskan waktu setengah jam di perjalanan, Sheila dan Leopun sampai di sebuah restauran mewah dengan suasana yang begitu tenang. Lampu remang-remang disana menambah kesan romansa romantis yang menenangkan hati. Alunan musik yang terdengar di parkiran begitu mendukung suasana di restauran itu.     

Leo kemudian segera turun dari mobik dan membukakan pintu mobil Sheila. Sheila begitu senang diperlakukan bak seorang putri kerajaan oleh Leo. Saat dirumah Sheilapun, Leo bersikap seromantis ini.     

"Memang ya, orang yang berwajah datar dan cuek kalau sekali romantis damagenya gak ketulungan," Batin Sheila meronta dan bergelinjakan di dalam dirinya.     

Setelah Sheila menuruni mobil, Leo dengan segera menutup pintu mobil tersebut dan berjalan dengan menggandeng tangan Sheila. Sheila menurut dengan sesekali tersenyum melirik kegandengan tangan mereka berdua. Merekapun memasuki restauran tersebut, kemudian menuju ke ruang out door restauran itu yang berada diatas. Setelah sampai dimeja mereka, Leo juga menarikan kursi untuj diduduki oleh Sheila.     

Tak butuh waktu lama pelayan di restauran tersebut datang menghampiri mereka dan dengan segera mereka memesan makanan.     

"Suka gak sama restauran ini?" Tanya Leo berusaha untuk tidak canggung. Pertanyaan itu dengan segera diangguki dengan Sheila.     

"Suka banget, suasananya juga tenang, pokoknya nyaman banget." Jawab Sheila dengan senyuman.     

"Mau nyanyi gak?" Tanya Leo kepada Sheila.     

"Aku gak hisa nyanyi," Bohong Sheila.     

"Gapapa, ayok kita nyanyi, mau gak?" Tawar Leo.     

"Boleh, deh."     

Dengan segera Leo menghampiri panggung yang ada di restauran tersebut untuk berduet bersama Sheila. Mereka menyanyikan sebuah lagu berjudul "I love you, you'll know it" dengan Leo yang menyanyi sekaligus menggitar.     

Banyak pasang mata pengunjung yang menatap kearah mereka, terutama pengunjung dengan usia remaja yang seumuran dengan Leo dan Sheila dibawa baper oleh lagu dan pandangan Leo kearah Sheila. Yap, pandangan Leo tak main-main Sheilapun yang dipandang secara terang terangan membuatnya harus menahan kesaltingan.     

Setelah selesai, lagi-lagi tangan Sheila digenggam oleh Leo saat dirinya menuruni panggung itu. Genggaman itu tak dilepaskan hingga mereka duduk di meja mereka lagi.     

Saat mereka duduk, diwaktu yang bersamaan pelayan itu datang dan membawakan pesanan kepada Leo dan Sheila.     

***     

Alfa kini bergegas pulang kerumah setelah mendapatkan informasi yang banyak mengenai Cloning Deluxie.     

Saat sampai dirumah, Alfa disambut oleh Gabriella yang menanyakan bagaimana perkembangan untuk membebaskan Alpha.     

"Mamah tenang aja. Alpha masih tidak kenapa-napa. Serahkan ke Alfa aja dan Mamah jangan terlalu memikirkanya. Okay?" Ucap Alfa.     

"Mamah mohon ya untuk tetap berusaha menyelamatkan Alpha." Ucap Gabriella lagi.     

Alfa hanya mengangguk.     

"Dimana Sheila, Mah?" Ucap Alfa yang tidak menemukan keberadaan Sheila di matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.