Hembusan Hasrat

Angela-Adhi 3



Angela-Adhi 3

0  Setelah orgasmenya reda, Angela pun membuka pelupuk matanya dan menatapku dengan senyuman yang malu - malu dan terlihat begitu manis di mataku.    

  "Adhi nakal yah..." itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya yang sexy.    

  "Bagaimana rasanya?" tanyaku.    

  Tangan kirinya tetap menahan tangan kiriku di vaginanya, sementara tangan kanan Angela membelai sayang pipiku.     

  Tangannya yang halus dan lembut membuatku semakin terangsang.    

  "Enak sekali.. Aku tidak tahu akan begitu enak.. Apa itu orgasme?"    

  "Itu belum seberapa, apa mau yang lebih enak lagi?" dengan berani aku menanyakan.    

  "Sex langsung?"    

  "Iya" jawabku.    

  "Apakah benar akan lebih enak dari ini?"    

  "Tentu saja."    

  Angela melihat jam pada dashboard.    

  "Apakah masih sempat? Sudah terlalu malam nanti aku di cariin sama orang-orang rumah."    

  "Bilang aja lagi ada acara ulang tahun teman."    

  "Ide yang bagus."    

  "Terus pacarnya gimana?"    

  "Biarin aja, aku juga tidak begitu suka."    

  Kesempatan emas yang tidak boleh kulewatkan.     

  Tetap saja aku tidak menyangka akan semudah ini, dan Angela yang begitu berani.     

  Apakah dia sudah pernah melakukannya?    

  Kuparkir mobilku disebuah hotel yang terletak di tengah keramaian kota.     

  Langsung saja aku memesan sebuah kamar yang VIP dengan ranjang yang besar.     

  Segera setelah pintu kamar ditutup, aku duduk di atas kasur yang empuk dan menarik tangan Angela dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku.     

  Posisi badannya menghadap ke kanan.    

  "Apa Angela yakin mau melakukan ini denganku?"    

  "Kalau memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aku rela melakukannya."    

  "Apa setelah ini Angela akan melakukannya dengan orang lain juga?"    

  "Ya tidak lah Adhi ku sayang. Aku bukan pelacur seperti itu. Aku hanya ingin melakukannya dengan Adhi."    

  "Benarkah?"    

  Dia merangkul leherku dan kusambut dengan ciuman yang basah di bibirnya.     

  Angela memejamkan matanya, ku julurkan lidahku ke dalam mulutnya.     

  Dengan sedikit kaku dan kikuk bidadariku menyambut tarian lidahku.     

  Tidak lama kemudian irama cumbuan kami semakin meningkat dan cepat dan panas penuh dengan nafsu.     

  Tangan kiriku menelusuri semua bagian dari punggungnya dan tangan kananku menelusuri paha dan betisnya yang terbalut oleh pantyhose.    

  Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri lehernya sambil menarikan lidahku.     

  Terdengar desahan nikmat bercampur geli dari bibirnya. Angela membelai rambut dan punggungku.    

  "Oh.. Adhi.."    

  Saat ini tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari belakang.     

  Ku pijat-pijat dengan lembut dan ku remas-remas.     

  Tangan kananku dengan cepat melepaskan kancing- kancing bajunya.     

  Angela pun mengikuti tindakanku dan melepaskan kancing bajuku, dan celanaku.     

  Kusuruh Angela berdiri.     

  Aku pun ikut berdiri dan langsung saja celana panjangku jatuh ke bawah.     

  Ku tarik tangan kiri Angela dan meletakannya di penisku yang masih terbungkus celana dalam.    

  "Keras sekali dan basah.. Ngompol ya?" ejek Angela.    

  "Angela juga basah." Ku elus-elus selangkangannya.     

  Kemudian dia tersipu malu.    

  Kubuka BH nya dan di depan mataku adalah sepasang payudara yang berukuran sedang dan ranum.     

  Bajunya sengaja tidak kulepaskan, karena dia terlihat sangat cocok dan cantik dengan baju itu.     

  Ku lihat celana dalamnya yang berwarna kulit menutupi vaginanya.     

  Kuturunkan pantyhosenya sedikit dan kurobek celana dalamnya dan menariknya keluar.     

  Kubetulkan kembali pantyhosenya, dan ku hirup aroma dari cairan vaginanya dan kujilat.     

  Angela melihat dengan tatapan sedikit terkejut.     

  Kutempelkan celana dalamnya ke hidung Angela.    

  "Bagaimana aromanya?"    

  Seakan-akan tidak percaya, ia menghirupnya beberapa kali.    

  "Aromanya seakan-akan menggetarkan seluruh tubuhku.." jawabnya.    

  Tiba-tiba saja aku merasakan tangan kirinya yang lembut dengan penuh nafsu meremas-remas penisku.     

  Kuturunkan celana dalam ku dan penisku berdiri dengan keras dan panjang.     

  Mulutnya sedikit terbuka melihat penisku yang berukuran sedang namun keras seperti batu.     

  Jarinya yang mungil menyentuh ujung kepala penisku.     

  Tidak terbayangkan nikmatnya sentuhan Angela pada penis ku.     

  Perlahan-lahan ia mulai memegang dan mengelus-elus seluruh batang penisku, akibatnya penisku benar-benar basah.    

  Aku suruh Angela tidur di atas ranjang.     

  Ku jelajahi seluruh bagian dari kakinya yang panjang dan seksi.     

  Aku habiskan lebih dari 30 menit hanya mengelus- elus dan memijat-mijat kecil seluruh bagian kakinya.     

  Setiap kali aku melihat kaki dan sepatu talinya yang begitu seksi itu, rasanya ingin ku kulum habis - habisan.     

  Akhirnya ku angkat kaki kanannya dan kuserbu dengan kuluman dan ciuman pada jari-jari kakinya tanpa melepas sepatunya.     

  Setelah puas ku lanjutkan dengan mengulum vaginanya.     

  Tanpa melepas pantyhosenya, aku mainkan tarian erotis dengan lidahku.     

  Angela pun terus mendesah nikmat tanpa henti.     

  Setelah beberapa saat, aku merasakan otot-otot pinggulnya mulai menegang.    

  Angela kembali mengalami orgasme kecil.     

  Kubuat sebuah lubang kecil dengan bantuan gigi dan jari ku.     

  Lidah ku langsung menerobos masuk dan menyerbu klitoris Angela.     

  Nafas Angela semakin memburu dan dari bibirnya yang manis itu terus mengalir alunan desahan kenikmatan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.    

  "Kak... Adhi... Ini rasanya... Enak banget..."    

  Ku arahkan pandanganku sedikit ke atas, bidadariku terlihat sangat menikmati oral yang ku berikan.     

  Ku dorong lidahku lebih dalam lagi masuk ke dalam vaginanya.     

  Cairan cinta Angela terus mengalir tanpa henti.     

  Aku ingin Angela sang bidadari hatiku merasakan nikmatnya bercinta, dan betapa mengagumkannya sensasi nikmat multi orgasme.     

  Ku masukan jari tengah ku ke dalam vaginanya.     

  Jariku masuk dengan mulus tanpa menemui hambatan apa pun.     

  Ku coba untuk mencari titik G spot yang menjadi puncak kenikmatan sexual Angela.    

  Desahan yang keluar dari mulutnya semakin kencang.     

  Ada beberapa tempat yang mencurigakan, akhirnya aku berexperimen satu per satu.     

  Memang makan waktu, tetapi setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kutemukan juga tempat tersebut.     

  Aku tidak begitu yakin, tetapi semakin lama aku memberikan rangsangan pada titik tersebut, semakin kuat Angela menggeliat dan akhirnya orgasme.     

  Kurasakan otot-otot vaginanya menjepit jariku dengan kuat.     

  Setelah orgasmenya reda, aku memposisikan diriku di atas badan Angela.     

  Kukulum bibir dan lidahnya yang terasa begitu empuk dan lezat di dalam mulutku.     

  Sayang.. Aku akan memberikan kenikmatan yang tiada bandingannya, apa kamu sudah siap?"    

  Angela melihatku dengan nafsu yang membara dan menganggukan kepalanya.     

  Kuberikan senyum manisku dan memposisikan penis ku di depan pantyhose yang sudah ku robek sedikit.     

  Pelan-pelan ku masukan penis ku.    

  Dinding vaginanya yang ketat dan kencang menyambut kedatangan penisku dengan hangat.     

  Ketika kepala penisku tenggelam di dalam vaginanya, Angela memejamkan matanya dan mulutnya terbuka.    

  Kudorong lagi perlahan- lahan sampai seluruh batang penisku berada di dalam vaginanya.     

  Hangat, basah dan kencang, itulah yang kurasakan ketika meluncur masuk.     

  Pelan- pelan ku tarik sedikit dan masuk lagi.     

  Setelah beberapa tarikan Angela membuka matanya dan menatapku dengan penuh kehangatan.     

  Dia sudah mulai terbiasa dengan penisku, kupercepat gerakan memompa ku dalam posisi misionaris.     

  Angela mendesah nikmat.    

  Makin lama makin cepat, hingga akhirnya Angela kembali terjebak dalam gelombang orgasme yang begitu kuat dan panjang.    

  Titik G spot yang kutemukan berada disebelah bawah dinding vaginanya.     

  Sulit untuk merangsangnya dalam posisi misionaris.    

  Kusuruh Angela membalikan badannya.     

  Darah keperawanannya membekas di atas ranjang hotel.     

  Begitu pula dengan penis ku, tertempel darah segar dari Angela.     

  Kuarahkan Angela membentuk posisi doggy style.     

  Aku sendiri juga sudah tidak dapat bertahan lama lagi.     

  Aku ingin menyelesaikannya dengan memberikan multiple orgasme.     

  Ku posisikan penisku ke daerah G spot Angela.     

  Saat itu pula angela mendesah dengan kencang, karena vaginanya sudah terlalu sensitif.     

  Kupompa Angela dari belakang, pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat.     

  Tidak sampai 5 menit, badan Angela kembali berkontraksi.     

  Kontraksinya jauh lebih kuat dari sebelumnya.     

  Kurasakan otot-otot vaginanya meremas- remas penisku.     

  Benar- benar sensasi yang tidak ada bandingannya.    

  Aku dapat merasakan cairan madu Angela terus mengalir keluar membasahi paha kami.     

  Badan Angela berkontraksi dan menggeliat dengan hebat bagaikan gempa bumi.     

  Orgasme yang ia rasakan tak kunjung habis.     

  Ku pelankan gerakanku, dan membiarkan Angela menikmati keseluruhan orgasmenya.     

  Kucabut penisku dari vaginanya dan menyuruhnya tidur dengan terlentang.     

  Kuposisikan penisku di depan bibirnya.    

  "Angela, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop."    

  Angela menuruti kata- kataku dan menyambut 'lolipop' yang basah dengan ejakulasinya.     

  Angela dengan kaku mengulum penisku.     

  Namun rupanya dia mempunyai bakat alami dalam memberikan oral pada penis ku.     

  Tidak lama kemudian, orgasme ku datang bagaikan petir.     

  Seluruh badanku bergetar.     

  Angela kaget ketika sperma ku meluncur dengan cepat dan kuat.     

  Tidak terhitung berapa banyak spermaku yang keluar.     

  Angela hampir tersedak, namun dengan cepat ia telan spermaku dan membersihkan sisa- sisanya.    

  Angela sudah kehabisan tenaga, aku berbaring disebelahnya. Ia menatapku dengan tatapan puas dan sayang.     

  Bidadari idaman hati ku...     

  Akhirnya aku pun berhasil bercinta juga dengan dirinya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.