Hembusan Hasrat

Mankitsu Adhinferno 2



Mankitsu Adhinferno 2

0  Sejenak aku berpikir tapi langkah langkah kaki datang menuju ke tempat kami dan kulihat wajah wajah teman-temanku muncul, yaitu Adrian, Teguh dan Dhana.    

  Langsung saja kusapa mereka,    

  "abis DnD kalian",    

  dengan tersenyum Dhana hanya menjawab,    

  "dari pada ngurusin Dungeon mending ngurusin Rena".    

  Mereka pun semua tertawa dan kulihat Rena juga tersenyum nakal dan berusaha menunggu jawabanku.    

  Lalu setelah teman-temanku ke belakang aku bisikkan ke telinga Rena, "Ya udah, ntar gue ajarin lagi yang lebih hot dari ini ya", Rena tersenyum dan aku pun pergi berkemas untuk pergi bersama dengan Rena.    

  Setelah itu kami pergi dengan meminjam motor milik Dhana.    

  Dalam perjalanan aku bertanya,    

  "Mau kemana ini Ren",    

  Dia menjawab.    

  "Di rumah Rena aja, kan Papa Mama sedang pergi ke Jakarta",    

  Aku kaget dan berkata,    

  "Bener nih di rumah mu?", tanyaku lagi untuk memastikan.    

  "Iya bener" katanya.    

  Setelah kami sampai di rumahnya aku kaget juga dengan rumahnya yg besar seperti mansion itu.    

  Wah, gede banget rumahnya dan juga indah sekali.    

  Setelah memarkir motor, aku dibimbing Rena untuk masuk ke rumahnya.Wah, tampaknya dia terlihat sudah tidak sabar untuk mulai.    

  Lalu aku menunggunya mandi sambil nonton tv dan menikmati hidangan yg sangat enak, kayak Raja nih batinku.    

  Setelah dia selesai mandi, ia menghampiriku hanya dengan memakai handuk yg dia balutkan di tubuhnya, ketika melihat nya, tenggorokanku seperti tidak dapat menelan kue-kue yg tadi aku makan, dan dengan segera Rena mengambil jus jeruk yg ada di meja kamarnya lalu meminumnya, setelah itu dia langsung mencium bibirku dan mengalirkan jus jeruk yg telah dia minum tadi seolah-olah bagaikan induk burung yg memberi makan anak-anak nya.    

  Setelah itu dia membuka handuknya yg tadi membungkus tubuhnya yg putih mulus dan sexy itu.    

  Wah payudaranya benar-benar luar biasa kencang dan besar, tak kusangka anak SMA kelas tiga sudah sematang ini, bulu-bulu halus yg ketika di warnet tadi aku pegang, aku bisa melihatnya dengan jelas sekarang.    

  Sungguh pemandangan yg luar biasa.    

  Tanpa segan-segan lagi dia memintaku untuk men-servicenya.    

  Dia berkata,    

  "Ayo, kok malah diem katanya mau ngajarin",    

  ucapnya,    

  Aku berkata    

  "Kamu cantik banget Rena, tubuhmu juga sexy banget".    

  Tanpa menunggu dia bicara langsung saja kubenamkan kepalaku di payudaranya yang ranum itu dan mencoba untuk merangsang salah satu bagian sensitifnya, lalu dia mulai mendesah seperti tadi,    

  "ah OuchHhh uhhhhhh Ahhhhhh.....",    

  Dia sangat menikmatinya bahkan sesekali dia mencengkram rambutku,    

  kulihat payudaranya yang sangat kencang dan kenyal sekali, sesekali aku meremas-remas buah dadanya dan aku pun juga sangat menikmatinya, payudara yg indah itu.    

  Lalu kuteruskan dengan menciumi bagian kewanitaannya,    

  dia terlihat memejamkan mata sangat menikmatinya, dan dia meremas remas payudaranya sendiri mencoba merangsang tubuhnya sebaik mungkin.    

  Ketika clitorisnya ku hisap-hisap dia sangat kewalahan dan berteriak-teriak,    

  "Adhi aduhh Enak ah ouchhhh ahhhHh uhh".    

  5 menit kemudian, giliran dia merangsang diriku.    

  Kulihat dia mengocok penisku dengan lembut dan menghisapnya bagaikan permen lollipop yg sangat manis,    

  "Ohh ahhhhhhh hahhhh",    

  Aku sangat menikmatinya, dia menjilati batang kemaluan ku dan tidak ketinggalan kedua buah zakarku juga ikut dia hisap dengan penuh nikmat.    

  Aku sudah tak bisa berkata apa apa lagi selain menikmati permainannya.    

  Ketika aku hampir memuntahkan madu putihku aku mencoba melepaskan senjataku dari hisapannya dan gengamannya, lalu kubaringkan dia diranjangnya dan aku berbicara mesra,    

  "Tahan ya sayang, pertama-tama sakit tapi nanti juga enak kok", kataku.    

  Dia mengangguk pertanda iya.    

  Kucoba membobol vaginanya ternyata sangat sulit, pada usaha pertama melesat dan setelah kuoleskan krim di vaginanya, pada usaha yang ketiga akhirnya aku berhasil memasukan separo penisku ke dalam liang kenikmatannya.    

  Dia menjerit kesakitan,    

  "Adhiy sakitT Adhiiiiii ampunnNnNnnnnn!!!!",    

  jeritnya, tapi aku tetap melakukannya dan, "bless" seluruh batang kemaluanku sekarang berada di dalam vaginanya bersamaan dengan menetesnya bercak-bercak darah keperawanannya.    

  Kubiarkan diam sejenak supaya vaginanya terbiasa menerima kehadiran benda asing itu, setelah kurasakan vaginanya bisa menerima penisku, kucoba menariknya maju dan mundur, perlahan-lahan.    

  Jeritan sakit yg tadi dia ucapkan berganti dengan desahan-desahan wanita yg sedang mengalami persetubuhan yg sangat nikmat dan tidak henti-henti nya dia selalu mendesah dan setengah berteriak.    

  "Ah terus Adhi Sayang kocok terus bikin Rena puas ah ouchhhhh shhhhh terus kocok jangan berhenti sayangggg… ",    

  racau nya, aku juga sangat menikmati denyutan-denyutan di dalam vaginanya itu, gerakan menghisap yg sangat nikmat sekali di alami oleh penis ku kemudian aku membalikan posisinya supaya kami bisa melakukan doggy style.    

  Lalu ku suruh dia berdiri dan bersandar di depan kaca meja riasnya dan kumasukan senjataku dari belakang sehingga aku bisa menikmati keindahan tubuhnya dan payudaranya serta paras cantik wajahnya dari kaca tersebut.    

  15 menit kejadian itu berlangsungku dengar dia berteriak,    

  "Ahhhh Adhi aku keluarrrrrrrrrrr....",    

  Oh, tampaknya dia baru saja mendapatkan orgasme dari persetubuhan pertamanya.    

  Kucabut penisku dari dalam vaginanya dan membiarkan Rena istirahat sebentar.    

  Setelah cukup istirahat, dia mengajakku untuk melanjutkan permainannya di kamar mandinya yg seperti kolam renang itu karena sangat luas.    

  Kontan saja karena terburu nafsu aku langsung tancap gas dan segera memasukan penisku ke dalam vaginanya yg masih merah merekah itu.    

  Aku sangat menikmati guyuran shower yg membasahi tubuh kami, seolah-olah membasahi jiwa yg kekeringan akan kehausan sex.    

  Rena terus meracau dan akhirnya aku sangat merasakan kenikmatan yg luar biasa, penisku yg dari tadi disedot oleh dirinya kurasakan sangat membengkak dan mencapai klimaks sampai ubun-ubun rasanya, aku pun berteriak,    

  "Rena aku mauuuuuuu keeee luuu arrrrrrrrrrrrrrrrrr mauuu diii kelluariinnn dii mannna." Jeritku menahan nikmat,    

  Dia sambil ngos-ngosan bilang    

  "Di dalam ajjjaaaaa",    

  Lalu aku berkata,    

  " Ngga papa Renn?",    

  Rena menjawab,    

  "Laggiii masaaaaaa tiiiidakkk suburrrrrr",    

  dan Rena juga tampak merancau lagi dan berteriak,    

  "Yaaaa uuu daaa hhhhh kii taaa ssssaaammaa saaammaaaaaaaaaaaaaaaa".    

  Aku tak dapat menahan lagi dan jebollah pertahananku kusemburkan maniku di dalam vaginanya dia juga tampak mencapai orgasme keduanya.    

  Setelah itu dia masih menjilati kemaluanku dan membersihkan sisa-sisa    

  maniku, lalu kami mandi bersama.    

  Setelah selesai aku pamit pulang, aku pamit dengan mengecup kening Rena dan berkata pelajarannya udah cukup kan, dia hanya tersenyum dengan lembut sungguh seperti gadis yg sangat polos dan berkata ,    

  "Adhi besok kesini ya ajak Adrian, Teguh ama Dhana, jangan lupa loh ".    

  Aku cukup bingung kok ngajak yg lain segala ya batin ku.    

  Lalu selepas jam 6 malam esok harinya kami ber-4 berkunjung ke rumah Rena.    

  Betapa kaget nya kami ketika disana kami disambut dengan mesra oleh keempat gadis yg sangat cantik di antaranya Karina, Raisha, Arisa dan Rena tentunya, lalu tanpa basa-basi lagi mereka berkata.    

  "Wah wah Kak Adhi jahat ya. Kok kita kita kemaren ngga diajak sih yg di ajak cuman Rena aja, ngga suka ya ma kita kita ",    

  Kontan saja aku sendiri kaget.    

  Dan teman temanku juga ikutan binggung,    

  lalu tanpa rasa malu Rena menjawab "Adhi ma aku kemaren ML loh".    

  Aku kaget kenapa dia membuka rahasiaku tapi sebelum aku sempat bicara Rena menjawab    

  "Jadi hari ini Adrian, Teguh ama Dhana ngajarin Karina , Raisha and Arisa, terus Rena tentunya ama Adhi dong",    

  katanya.    

  Tentu saja teman-teman ku ngga jadi marah malah jadi senang (padahal matanya udah pada bloodshot semua waktu denger kami ML kemarin) , lalu aku berkata dalam hati "Wah rejeki mereka juga neh".    

  Lalu kami akhirnya pergi ke daerah Ubud dan menyewa sebuah villa di sana dan melewati hari dan malam yang penuh akan nafsu, gairah dan kehausan akan sex.    

  Dan sampai sekarang jika ada waktu kami masih melakukannya baik di kamar mandi warnet, di rumah Rena, di hotel ataupun villa.    

  Bahkan sekarang banyak juga pelanggan wanitaku menjadi kekasihku hanya untuk semalam/one night stand,begitu juga dengan teman-temanku Adrian, Teguh dan Dhana mereka juga kalang kabut menerima orderan dari para wanita yg kesepian.    

  Tapi atas dasar suka sama suka tentunya, maaf kami bukan Gigolo.    

  Sekian kisah saya, buat para cewek yg lagi kesepian, silahkan hubungi saya lewat telepon (0813-69xx-8777) pasti aku bantu jalan pemecahannya (-^_^-)    

  *Author's Note:    

  Belakangan penulis sibuk, jadi biar tidak kewalahan melayani para wanita yang sedang kesepian, maka dengan berat hati nomor hpnya terpaksa disarukan.    

  Mohon maaf nih kepada para pembaca yang budiman    

  (-^_^-)


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.