Hembusan Hasrat

Angela-Adhi 2



Angela-Adhi 2

0  Tidak kusangka Dewi Keberuntungan kembali berpihak kepadaku.     

  Tidak lama kemudian Adi keluar dari kantor karena mendapatkan tawaran kerja yang lebih bagus.     

  Angela, bidadari hatiku, menjadi orang yang mengambil alih pekerjaannya.     

  Indahnya lagi, Adi memintaku untuk mengantar adik kesayangannya tersebut pulang ke rumah karena tidak ada yang menjemput.    

  Hari pertama Angela masuk kerja merupakan surga dan neraka bagiku.     

  Angela mengenakan terusan dengan model smart suit setinggi lutut yang berwarna coklat pastel muda dan ultra sheer pantyhose dan sepatu tali putih dengan hak sedang.     

  Aku selalu mencari cara dan alasan untuk selalu berdekatan dengannya dan melahap kakinya yang begitu menggiurkan tersebut dengan mataku.    

  Memang aku mempunyai fetish terhadap pantyhose sejak masih kecil.     

  Semua ini karena adik terkecil dari ibu ku.     

  Secara tidak sengaja aku menyentuh kakinya yang sedang dibalut oleh stocking dan aku pun dibuatnya jatuh cinta terhadap sensasi luar biasa yang membekas di otakku itu sampai sekarang.     

  Sekarang umurku sudah menginjak 26 tahun.     

  Aku mengoleksi berbagai macam pantyhose dan stocking, namun sayangnya sedikit sekali barang yang berkualitas bagus di Indonesia dan sungguh sulit pula untuk mencarinya.    

  Siang itu, aku asyik bermasturbasi di WC kantor.     

  Sorenya, aku dan Angela sedang dalam perjalanan pulang.     

  Kami ngobrol tentang pekerjaan.     

  Jalanan lumayan padat sehingga tidak bisa cepat-cepat dan sering berhenti.     

  Aku memberanikan diri untuk bertanya.    

  "Angela, boleh aku bertanya sesuatu?"    

  "Apa?" jawabnya dengan ringan sambil melihatku.    

  "Tapi jangan marah atau tersinggung ya." Angela mengangguk kecil.    

  "Apakah kamu suka pakai pantyhose?"    

  "Koq kamu tahu aku pake pantyhose?"    

  "Cuma nebak-nebak aja."    

  "Aku baru mulai pake sih, belum lama."    

  "Apa kamu suka?"    

  "Iya, rasanya gimana gitu."    

  "Keliatannya halus."    

  "Iya, rasanya halus juga."    

  Aku menelan ludah dan mengumpulkan segenap keberanian untuk bertanya, "Apakah aku boleh megang? Maksudku aku cuma ingin tahu gimana rasanya." padahal aku sudah punya beberapa koleksi dan sudah tahu.    

  Tanpa ragu-ragu Angela menjawab, "Boleh."    

  Dengan perlahan-lahan kutaruh jar-jari tangan kiri ku di atas lutut kanannya.     

  Ku elus-elus lututnya pelan-pelan.     

  Seluruh badanku dipenuhi oleh sensasi erotis yang ditimbulkan oleh kelembutan pantyhose dan kaki Angela.    

  "Gimana rasanya?" tanya angela.    

  "Benar-benar halus." aku senyum kecil sambil memandang wajahnya yang cantik.    

  Penisku sudah dalam keadaan siaga satu dan dari luar terlihat sedikit menonjol.     

  Untung saja mobilku mempunyai transmisi automatis sehingga aku tidak perlu mengganti-ganti gigi dan melepaskan tangan kiriku dari lututnya.     

  Karena jalanan sangat macet, tidak lama kemudian Angela tertidur.     

  Kuberanikan diriku untuk menjelajah lebih dalam lagi ke pahanya.    

  Angela tidak memberikan reaksi penolakan atau keberatan atas tindakanku, atau mungkin dia tidak merasakannya karena sedang tertidur.     

  Aku tidak perduli, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.     

  Pelan-pelan tangan kiriku bergerak makin ke atas dan kini telah sampai di tengah- tengah pahanya.     

  Ku belai pahanya yang lembut dan halus.     

  Kulihat wajahnya yang begitu manis cantik jelita, Angela tertidur dengan sangat tenang.     

  Saat ini, roknya sudah tersingkap setengah paha.     

  Untung roknya tidak terlalu ketat, jika tidak, ,maka aku pun pasti akan mengalami kesulitan untuk menjelajah lebih dalam.     

  Kuteruskan aksiku sampai pada paha bagian atas.     

  Akhirnya aku sampai pada pusat segala kenikmatan sexual.    

  Jari tengahku menelusuri celah yang terbentuk dari ke dua pangkal pahanya.     

  Jari tengah ku merasakan kehangatan dan kelembaban yang khas milik bagian paling pribadi seorang wanita.     

  Dengan perlahan - lahan kutelusuri garis cekungan yang terbentuk dari celah vaginanya.     

  Tiba-tiba terasa basah dan licin.     

  Penis ku bertambah keras dan kencang, ternyata Angela secara sadar atau pun tidak, telah terangsang dengan belaian tanganku yang nakal.     

  Aku tidak tahu apakah dia sadar ataukah masih tertidur.     

  Saat ini arus lalu lintas mulai lancar, aku langsung masuk ke pintu tol.     

  Dengan cepat aku mengeluarkan uang pas dari asbak mobil dan dengan cepat pula memberikannya kepada petugas tol dan aku pun langsung tancap gas.    

  Setelah beberapa puluh meter, aku pelankan laju mobilku dan jari tengahku mulai memberikan tekanan- tekanan ringan pada selangkangannya.     

  Bahan pantyhose yang halus bercampur dengan cairan manis yang di hasilkan oleh Angela membuat darahku makin mendidih dan sangat horny.     

  Ku alihkan pandanganku dari jalan dan dengan cepat mengamati Angela.     

  Rok nya sudah tersingkap sampai atas.     

  Pahanya yang mulus terbungkus oleh pantyhose yang sexy.     

  Wajahnya masih tidak menunjukan reaksi penolakan ataupun reaksi lainnya.     

  Ku percepat gerakan jariku dengan tujuan membuatnya semakin terangsang dan orgasme.    

  Kemudian kuselipkan jari manisku dan bersama-sama dengan jari tengahku, dan kumainkan vaginanya.    

  Setelah beberapa saat, ku putuskan untuk fokus pada klitorisnya.     

  Gerakan jariku kupercepat namun tetap lembut dan tidak kasar.     

  Samar-samar aku mendengar desahan halus yang berasal dari nafas Angela.     

  Expresinya mulai terlihat sedikit berubah.     

  Kelihatannya Angela sangat menikmatinya.     

  Cairan halus dan licin itu semakin membasahi celana dalam dan pantyhose Angela.     

  Demikian pula dengan penisku, yang kini sudah membasahi celana dalamku.    

  Setelah beberapa menit pikiranku melayangkan imaginasi nikmatnya bersetubuh dengan adik teman baikku yang masih perawan ini, tiba- tiba aku dikagetkan dengan sebuah mobil truck besar yang langsung memotong tepat di depanku.     

  Dengan reflek kuinjak rem untuk menghindari tabrakan, dan tangan kiriku sempat terhenti sejenak karena kekagetan itu.     

  Aku dikejutkan lagi oleh tangan Angela yang menekan tangan kiri ku dengan kencang ke selangkangannya.    

  Aku langsung melanjutkkan memberikan rangsangan kepada klitorisnya dengan cepat dan sedikit lebih kuat.     

  Pinggangnya mulai bergerak, aku bisa merasakan kontraksi otot pada selangkangannya.     

  Kemudian terdengar desahan kenikmatan yang tertahan di dalam vaginanya.     

  Angelaku yang manis kini sedang mengalami orgasme pertamanya....


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.