Hembusan Hasrat

Ronde.... Ah, Sudahlah...., Ku – Bang Saja Mereka Berdua Sekalian!



Ronde.... Ah, Sudahlah...., Ku – Bang Saja Mereka Berdua Sekalian!

0  Setelah memuaskan diri Arisa yang terbaring mengangkang penuh kenikmatan di atas ranjang, Ranata beralih membelai pipi Nia yang sedang memeluk sahabatnya dari sebelah kanan. Nia yang tahu kalau kali ini gilirannya telah tiba dengan segera melepaskan pelukannya dari tubuh Arisa dan merangkul leher Ranata yang membungkukkan badannya untuk memeluk tubuh lembut wanita yang telah menjadi kekasih pertamanya tersebut.     

  Mereka pun mulai saling berciuman dengan panasnya dan tubuh mereka semakin erat berpelukan saling menempel dan bergesek – gesekan satu sama lain. Lubang kenikmatan Nia mulai becek membanjir karena sensasi merangsang yang dia rasakan ketika payudara dan puting susunya bergesekan dengan dada Ranata yang bidang dan selangkangan mereka yang saling bertemu membuat organ kelamin mereka yang telah begitu sensitif saling beradu satu sama lain.    

  Penis Ranata yang sedang asyik mematuk – matuk bibir vagina Nia segera kembali membesar dan mengeras merasakan sensasi hangat dan basah di selangkangan Nia. Dalam kobaran hasrat nafsu yang tersulut membakar jiwa mereka, Nia dan Ranata pun tak lama kemudian mulai saling bergumul di atas ranjang, tepat di samping tubuh Arisa yang masih terengah – engah merasakan setiap momen puncak kenikmatan yang telah diraihnya.     

  Ranata segera memacu penisnya yang langsung melesak masuk ke bagian terdalam liang kenikmatan Nia. Nia yang mendesah penuh kenikmatan merangkul leher Ranata semakin erat dan membawa tubuh sang lelaki semakin menempel dengan tubuhnya. Kedua tangan Ranata pun juga ikut memeluk menahan tubuh Nia yang bergetar dan menggelinjang dalam kenikmatan. Tangan kiri Ranata menahan pinggul Nia yang ramping sementara tangan kanannya bergerak jauh ke belakang menahan punggung mulus sang kekasih.     

  Kedua insan yang telah dimabuk cinta itu pun saling berciuman sembari memacu selangkangan mereka yang saling beradu dan mempertemukan kelamin mereka dalam sebuah peraduan cinta yang penuh dengan kenikmatan hasrat nafsu birahi. Ranata memeluk tubuh Nia semakin erat dan Nia juga semakin mengencangkan rangkulan tangannya di leher Ranata sementara ciuman mereka menjadi semakin panas dan basah dan cumbuan kelamin mereka menjadi semakin kuat dan intens. Payudara Nia yang ranum, besar dan lembut bagaikan marshmallow benar- benar terhimpit dalam desakan dada Ranata dan denyut jantung mereka berdua saling bertemu dan beresonansi satu sama lain.     

  Mereka berdua pun memejamkan mata mereka menikmati persetubuhan mereka yang sudah semakin dekat akan segera mencapai puncaknya. Hingga akhirnya ciuman mereka berdua terputus dan mulut mereka yang terbebas saling mendesah dan meraungkan teriakan penuh kenikmatan yang menggema memenuhi seluruh ruangan. Nia dan Ranata meraih klimaks mereka secara bersamaan ketika tubuh mereka yang penuh gairah hasrat birahi benar – benar terasa menyatu lahir dan bathin.     

  Penis Ranata dengan penuh semangat menyemburkan susu putih kental yang diterima langsung oleh rahim Nia yang terbuka lebar dengan penuh suka cita menerima benih – benih cinta sang kekaksih hati. Otot – otot dinding vagina Nia yang begitu liat, ketat dan kencang terus menggenjot, memijat dan memerah penis Ranata tanpa mengenal lelah, seolah mencoba untuk memeras susu putih kental nan nikmat yang terus mengucur keluar dengan derasnya dari batang kejantanan sang lelaki pujaan hatinya itu hingga tetes terakhir.     

  Tubuh Ranata akhirnya roboh dan jatuh dalam pelukan Nia yang sudah terbaring di atas ranjang dan kedua insan itu pun tenggelam dalam gelombang kenikmatan yang begitu dahsyat menyapu setiap bagian diri mereka dalam puncak kenikmatan duniawi.    

  .    

  .    

  .    

  .    

  .     

  Setelah beristirahat dalam pelukan Nia yang penuh dengan cinta, Ranata kembali merasa segar dan bersemangat ketika Arisa merayapkan tubul bugilnya yang begituindah dan sexy mendekati tubuhnya yang masih berada dalam pelukan Nia dan ikut memeluk tubuhnya dari samping kiri. Arisa menahan wajah Ranata dan perlahan memutarnya dengan lembut hingga menghadap ke wajahnya kemudian memberinya sebuah ciuman penuh cinta yang bercampur dengan hasrat nafsu yang membakar dirinya ketika menyaksikan persetubuhan mereka sembari menikmati kepuasan seksual yang masih menenggelamkan dirinya.     

  Arisa dan Ranata saling berciuman dengan panas dalam pelukan Nia dan tatapan mata Arisa yang tampak begitu "butuh" dan "lapar" terasa begitu merangsang semangat masa muda Ranata yang menggebu – gebu dan dengan penuh gairah disambarnya tubuh indah dan sexy Arisa yang dengan tanpa perlawanan mengikuti permainan cinta sang kekasih yang menggulingkan tubuhnya di atas ranjang lalu menusuk dirinya dari belakang dan mengirimkan sensasi nikmat yang belum pernah dirasakannya, sebuah sensasi kenikmatan yang erbeda dengan persetubuhan - persetubuhan mereka sebelumnya.     

  Ranata yang menggagahi Arisa dalam posisi doggy style membawa penisnya menikmati liang vagina Arisa di tempat – tempat yang belum pernah terjamah dari sudut - sudut yang berbeda dengan percumbuan cinta mereka sebelumnya.    

  .    

  .    

  .    

  .    

  .    

  *Author's Note"    

  Fuuuuhhhh.... Akhirnya bisa update juga.... Baru bisa bangun jam empat pagi buat ngetik setelah lembur kemarin dan jam sembilan nanti aku ngantor lagi (pas weekend...)    

  Phew~    

  ∑( °-Д-° \;) ~¶


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.