Hembusan Hasrat

Jalinan Cinta Gairah yang Bergelora



Jalinan Cinta Gairah yang Bergelora

0  Sarah menikmati setiap tetes nektar lezat yang keluar dari lubang cinta kekasih hatinya Lydia.    

  Kepalanya perlahan menengadah ke atas dan dengan penuh cinta menatap paras cantik Lydia yang sedang terengah – engah dengan mata yang terpejam dalam kenikmatan sementara wajahnya yang manis merona merona merah muda hingga terlihat begitu ranum menggoda.    

  Namun rasa suka cita yang mekar di hatinya mendadak berubah saat dilihatnya sang lelaki yang sedari tadi menggempur tubuhnya hingga lumat memegangi dagu Lydia dan mengarahkan bibir mungil nan manis milik sang gadis untuk dilahap ke dalam mulut Wiradhi yang dengan rakus mengulum bibir, lidah dan seisi mulut Lydia.    

  Suasana hati Sarah semakin kusut tatkala dilihatnya sang gadis pujaan hatinya itu dengan ekspresi penuh kebahagiaan membalas permainan lidah dan mulut Wiradhi dengan begitu panas dan basah.    

  Bahkan tangan Lydia yang sedari tadi menahan kepala Sarah di bawah selangkangannya kini telah berpindah ke atas merangkul leher Wiradhi yang sedang memeluk tubuh sang gadis dari belakang di atas pangkuannya.    

  Kedua tangan Wiradhi memeluk tubuh sintal sang gadis dan mulai menggrepe – grepe kedua buah payudara Lydia yang berukuran pas segenggam sementara mulut dan lidahnya saling beradu dengan milik Lydia menciptakan tarian panas penuh hasrat nafsu.    

  Sarah yang melihat percumbuan mereka berdua pun merasa panas hatinya.    

  Sebagian karena terbakar oleh hasrat nafsunya sendiri, sebagian lagi terbakar karena api cemburu yang tersulut di dalam hatinya.    

  Dalam hati, Sarah membatin, ("Kenapa...? Lydia ku tidak pernah mengeluarkan ekspresi senikmat dan semesum itu saat aku yang mencumbuinya...? Apakah kenikmatan yang kuberikan masih kalah dengan yang bisa diberikan oleh lelaki itu?")    

  Sambil berpikir demikian, Sarah tak ayal pun mengingat – ingat kembali semua yang telah dilakukan oleh lelaki itu kepada dirinya selama seharian ini.    

  Memikirkan kenikmatan luar biasa yang telah diberikan oleh sang lelaki yang telah merenggut keperawanannya itu kini membuat tubuh Sarah semakin panas terbakar api nafsu sementara selangkangannya mulai menjadi basah kembali tatkala lubang cintanya mulai berkedut – kedut meneteskan nektar manisnya sendiri bagaikan serigala lapar yang air liurnya menetes setelah melihat hidangan lezat yang tersaji di hadapannya.    

  Dengan mata terpana sambil terbuka selebar - lebarnya, Sarah melihat dengan penuh takjub, bagaimana cumbuan di antara Wiradhi dan Lydia menjadi semakin intens dan kian memanas.    

  Air liur yang menetes dari pergumulan mulut mereka kini telah menetes membasahi kedua bukit salju di dada sang gadis.    

  Kedua buah puting susu sang gadis kini telah berdiri keras menonjol bagaikan sepasang permata merah muda di atas puncak sebuh gunung salju setelah dipermainkan oleh Wiradhi dengan penuh nikmat.    

  "Tuan...., aakkh.... cepetan donk masukin penismu ke dalam.... aakkh.... peliharaan mu ini udah gak sabar nih.... aakkh...."    

  Dengan ekspresi muka yang begitu nakal dan mesum yang tidak pernah dilihat oleh Sarah, Lydia menatap Wiradhi dengan tatapan penuh nafsu sambil menggoyang – goyangkan pinggul dan pantatnya yang berada di atas pangkuan paha Wiradhi.    

  Sarah terperangah tidak percaya dengan apa yang dia lihat di depan matanya sendiri.    

  Dilihat dan disaksikannya kini bagaimana sang gadis pujaan hatinya itu ditusuk dari bawah dengan tombak kejantanan Wiradhi yang masih perkasa.    

  Sarah melihat bagaimana Lydia yang biasanya terlihat begitu polos bagaikan anak kecil tanpa dosa itu kini turut serta menggoyang – goyangkan pinggul dan pantatnya mengiringi irama sodokan tongkat wibawa Wiradhi sembari mengeluarkan erangan – erangan nakal nan mesum yang membuat suasana erotis yang menyelimuti seluruh ruangan menjadi semakin kental seolah tempat ini sudah menjadi dunia pesta kelamin kedua insan yang sedang berhubungan badan tersebut.    

  Sarah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Lydia sang kekasih pujaan hati yang begitu dicintainya kini sedang bercinta dengan penuh nafsu bersama dengan sang lelaki yang telah memperkosa dan merenggut keperawanan sang wanita di hadapan dirinya sendiri.    

  Sarah melihat dengan jelas betapa Lydia yang dengan sengaja telah membuka kedua belah kakinya yang indah dan memperlihatkan selangkangannya lebar – lebar sambil memamerkan dengan jelas bagaimana organ kelamin mereka berdua saling beradu di hadapan mata Sarah meraih klimaks yang begitu luar biasa hingga sang gadis mengeluarkan suara lengkingan yang panjang dengan nada alto yang sangat tinggi hingga mendengung di telinga sang wanita.    

  "Aaaakkkhhhhh....!!!! Ini lah yang aku tunggu dari tadi, Tuaannnn....!!!! Setelah seharian terkurung meihat bagaimana Tuan membobol keperawanan Sarah.... Akhirnya..... Akhirnya ...., Aku dapat bagian juga...!!!!!! Aaaakkkhhhhh....!!!! Aaaakkkhhhhh....!!!! Aaaakkkhhhhh....!!!!"    

  Demikian lah teriakan Lydia yang dengan penuh nafsu menumpahkan segala isi hati dan ketidak sabaran yang ada di dalam hatinya saat dirinya di ikat di tembok dan terpaksa hanya bisa melihat betapa panasnya pemerkosaan yang dilakukan oleh Wiradhi kepada Sarah dari balik dinding cermin selama seharian tanpa bisa melakukan apa – apa selain melotot menonton percumbuan panas mereka berdua..    

  Lydia bahkan sanggup memuncratkan cairan cinta yang bercampur degan air mani Wiradhi hingga terciprat ke wajah dan tubuh bugil Sarah yang sedang memandanginya dari jarak dekat.    

  Mata Lydia saling menatap dengan mata Sarah sesaat saat Lydia sedang mengalami klimaks sementara Sarah memandangi dirinya dengan penuh rasa shock akibat mendengar pengakuan jujur dari kekasih hatinya tersebut.    

  Hingga akhirnya sang gadis roboh dalam pelukan sang lelaki yang dengan penuh kelembutan dan penuh kasih sayang mencium bibir sang gadis sambil membelai rambut pirang keemasan sang gadis yang panjangnya sepunggung dan terikat dengan sangat manis ke samping, Sarah masih terus menatap pemandangan ini yang terlihat begitu kontras dengan permainan cinta mereka berdua sesaat yang lalu yang begitu panas membakar hasrat siapapun yang melihat mereka berdua memadu kasih.    

  Wiradhi dengan lembut membaringkan tubuh sintal nan indah Lydia di atas matras dan kini menatap Sarah sambil mengundang diri sang wanita untuk menghampirinya.    

  "Well..., sekarang giliranmu? Kamu masih kepengen kan?"    

  "Eh...? Apa maksudmu...!?"    

  Sarah yang terkejut dengan tiba – tiba dipanggil oleh Wiradhi kembali dari lamunannya.    

  "Liat ke bawah, kamu sendiri lagi ngapain, Sarah...?"    

  Wiradhi bertanya balik pada sang wanita.    

  Sarah pun secara refleks menurunkan pandangan matanya menatap ke bawah dan dengan penuh rasa terkejut didapatinya bahwa dirinya sendiri tanpa sadar telah menonton permainan cinta mereka berdua sembari jari jemari tangan nya secara otomatis mempermainkan lubang cinta di tengah selangkangannya yang kini telah becek total dengan air hangat masih mengucur keluar dari mata air yang ada di tengahnya.    

  Sarah balik menatap Wiradhi dengan ekspresi tidak percaya atas hal memalukan yang dengan tanpa sadar telah dilakukan oleh dirinya di hadapan mereka berdua.    

  Tiba – tiba Sarah teringat bagaimana barusan Lydia memandangi dirinya saat sedang mengalami sambil tersenyum hangat dan matanya penuh kepuasan.    

  Kepuasan yang bukan ditujukan untuk dirinya sendiri tetapi kepuasan karena melihat Sarah yang sedang berada di hadapannya sedang masturbasi sambil melihat dirinya yang sedang dicumbui oleh Tuannya hingga Sarah meraih orgasme ringan bersamaan dengan Lydia yang mengalami klimaks yang sangat luar biasa....    

  "Jadi bagaimana, apa kamu masih mau membohongi dirimu sendiri, atau mau kah dirimu bergabung dengan kami? Bersama kita akan menjalin hidup yang bahagia, hanya kita bertiga. Aku, Kamu.... Dan Dia" Kata Wiradhi kepada Sarah sambil menunjuk dirinya sendiri, lalu Sarah, dan kemudian terakhir Lydia yang kini sedang terbaring menyamping sambil menatap Sarah dengan penuh cinta.    

  Itu lah hal terakhir yang menjadi pemicu Sarah.    

  Tanpa disadari oleh dirinya sendiri, sang wanita berjalan ke arah sang lelaki.    

  Sarah menyongsong ke dalam pelukan Wiradhi dan Lydia.    

  Mereka pun bertiga saling berpelukan dengan penuh cinta.....    

  Dan tentu saja, setelah itu pun mereka bertiga memadu kasih dan saling beradu kelamin hingga esok harinya....    

  "Aaaakkkhhhhh.... Aku sudah tidak bisa kembali lagi...." Gumam Sarah dalam pelukan Wiradhi keesokan paginya.    

  Lydia yang sedang memeluk tubuh indah Sarah dari belakang membelai punggung sang wanita dan memberinya sebuah kecupan lembut penuh cinta di bibirnya yang manis.    

  "Bukan.... Tidak kembali pun tidak masalah...." Sarah memejamkan matanya, tubuhnya terjepit di dalam pelukan Wiradhi dan Lydia, tidak mampu dan juga tidak mau meloloskan dirinya.    

  Hatinya pun kini telah menjadi tawanan mereka berdua....    

  Mulai dari detik ini juga, Sarah, Lydia dan Wiradhi secara resmi telah menjadi Trio Kekasih yang Tak Terpisahkan.    

  Dan lembaran baru Kisah Cinta antara Sang Pemerkosa (Wiradhi Prakosa), Sang Peliharaan (Lydia Systina) dan Sang Budak Cinta (Amelia Sarah) pun telah terbuka....    

  Sebuah kisah hubungan tak bermoral antara tiga insan yang memadu kasih dari masa muda belia hingga akhir hayat mereka bertiga pun telah tercipta dan tertorehkan di atas bumi ini.    

  .    

  .    

  .    

  .    

  .    

  .     

  Catatan Penulis:    

  Eits.... Bentar dulu nih para pembaca, ini belum tamat loh cerita nya.    

  Masih ada satu Arc Cerita lagi kok, buat para pembaca.    

  (Sebenarnya tadi maunya cuma bikin sampai sini biar pas aja sih chapter nya ada 77 bwa ha ha ha ha....)    

  Di awal sekali bahkan saya cuma berencana bikin cerita sebanyak 69 chapter doang saja, tapi eh..., saya malah keceplosan pas nulis sesi Pelatihan Binal Sarah Sang Siswi Unggulan sampe Sebelas Chapter panjangnya (padahal awalnya cuma mau bikin sepuluh chapter dan itu pun sudah komplit si Sarah diprekaos sehari semalam, eh jadinya malah udah sebelas chapter pun masih "foreplay" bwa ha ha ha ha ha....)    

  Kalau saya tamatkan di situ kan gak enak yak, wong masih menggantung cuma "pemanasan" begitu. (Bwa ha ha ha haha.)    

  Jadi ya udah lah, biar angkanya pas, saya lanjut bikin delapan chapter lagi. He he he.    

  Cuma minggu ini saya sibuk, jadi mohon bersabar ya, para pembaca.    

  Arc berikutnya rilis minggu depan kok (Tanggal 17 Agustus 19:45 Waktu Server), kali ini berkisah tentang Wiradhi dan Lydia.    

  Gak banyak - banyak amat sih, cuma untuk pelengkap biar lebih jelas cerita tentang hubungan Sang Wiradhi Prakosa Si Tukang Perkosa dengan Lydia Sang Wanita Peliharaannya.    

  (Ya masak cuma Sarah doang yang baru join jadi Budak Cinta Belakangan yang malah dapat ceritanya, kan gak adil banget yak)    

  (-^_^-)    

  .    

  .    

  .    

  .    

  Eh, ada salah satu sahabat yang ngasi ide, gimana kalau Tujuh Belasan nya bikin Chapter Spesial: Lomba Siapa Pasangan Yang Bisa Ngewe Paling Lama (Alamak idenya bwa ha ha ha ha ha~!!!!)    

  Ide yang sangat menggoda, tapi enggak ah, ntar kalau saya bikin gak mungkin bakal selesai dalam sehari (lewat dah tuh acara tujuh belasannya)    

  Tapi kalau ada di antara para pembaca yang pengen pakai ide di atas, silahkan.    

  Jangan lupa kasih tahu judul ceritanya di kolom comment biar kita - kita yang ada disini bisa baca - baca juga ya~ XD


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.