Hembusan Hasrat

Pelatihan Binal Siswi Unggulan IV



Pelatihan Binal Siswi Unggulan IV

0  "Ayo, Sarah... Hisap benda ini." Kata Wiradhi sambil menunjuk tombak keperkasaannya. "Kamu dari tadi enak sekali ngecrot sendiri sampai banjir begitu. Gantian dong.... Sekarang giliranmu memuaskan hasratku."    

  "Ba – baik...." Sarah berusaha keras menggerakkan tubuhnya yang masih lemas. Karena sang gadis tidak sanggup untuk berdiri apalagi berjalan, dan kepalanya juga masih pusing, akhirnya dengan terhuyung – huyung dia merangkak perlahan dengan tangan dan kakinya mendekati sang lelaki seperti seekor anjing pangkuan yang malu - malu menemui majikannya.    

  "Bagus... Bagus... Mukamu kayak tidak mau, tapi kamunya menurut juga..." Kata Wiradhi sambil membelai – belai rambut Sarah. Sang gadis sendiri sedang mengendus ujung kemaluan sang lelaki dengan hidungnya untuk sesaat sebelum memberi kecupan di ujung nya. Perlahan dia mulai melahap kontol Wiradhi yang telah memenuhi seisi rongga mulutnya. Setelah berhasil menelan kontol sang lelaki hingga ke ujung, Sarah pun mulai menjilati batang yang ada di dalam mulutnya dengan lidahnya sendiri. Dia mencoba untuk melumasi setiap bagian batang Wiradhi dari pangkal sampai ke ujung dengan air liurnya supaya memudahkan dirinya untuk melakukan blowjob. Belaian lembut sang lelaki di rambutnya mengirim rasa nikmat tersendiri yang membuat sang gadis semakin termotivasi untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik. Sarah pun perlahan mulai menggerakkan kepalanya maju dan mundur, membuat batang kenikmatan Wiradhi keluar masuk mulutnya dengan mulus. Dihisap dan dijilatinya batang kejantanan dari lelaki yang telah mempermainkan tubuhnya sedari tadi dengan penuh antusias. Sarah sendiri tidak menyadari apa yang dia sendiri sedang lakukan pada saat ini, seolah tubuhnya sedang bergerak karena insting alamiahnya sendiri sebagai seorang wanita. Hingga akhirnya kata – kata sang lelaki yang begitu nakal bermaksud menggoda dirinya membuatnya kembali tersadar akan apa yang sedang dia lakukan dan posisinya saat ini....    

  "Oya.... Sarah, kamu bersemangat sekali.... Apa kamu jadi terangsang sehabis disentuh oleh pria? He he he...."    

  Sarah terkejut. Matanya membelalak. Dia tidak percaya apa yang sedang dilakukan oleh dirinya sendiri saat ini. Dengan segera dia hentikan hisapan yang sedang dilakukannya dan mendongakkan kepalanya ke atas sehingga batang yang masih berada di mulutnya terangkat keluar sambil memercikkan air liurnya ke wajah Sarah. Sarah tidak menghiraukan hal tersebut dan menatap mata Wiradhi yang balik menatap matanya dalam – dalam sambil menyeringai seperti serigala.    

  "Ohooo.... Seksi sekali wajahmu itu..." Goda Wiradhi sambil tersenyum.    

  "Tidak.... Ini tidak mungkin...." Wajah Sarah memerah dan sang gadis pun kembali menunduk menahan malu.    

  "Ini... Ini karena aku dipaksa...!" Sarah kembali mengangkat kepalanya namun tatapan matanya kepada Wiradhi masih penuh rasa tidak percaya.    

  Wiradhi sendiri menangkap kedua pipinya yang lembut dengan kedua tangannya, mengelusnya dengan lembut sambil bertanya. "Kamu masih bisa ngomong begitu? Apa kamu ingat kamu sendiri yang bilang kalau ini rasanya enak tadi?"    

  Wiradhi terus mengelus pipi Sarah dan perlahan membawa tangannya ke belakang kepala sang gadis, mencengkeram rambutnya sambil melanjutkan kalimatnya, " Berapa kali kamu muncrat dari tadi? Tujuh kali? Delapan kali? Tidak adil kalau kamu yang muncrat sendirian dari tadi. Ayo, lanjutkan pekerjaanmu. Buat aku juga merasa nikmat."    

  "Ugh...." Sarah dipaksa mencium kemaluan Wiradhi yang menekan kepalanya ke bawah dengan kedua tangannya.    

  Akhirnya dengan pasrah, Sarah kembali membuka mulutnya dan melanjutkan oral service yang dia berikan kepada Wiradhi. Dijilatinya setiap bagian kemaluan sang lelaki dari ujung penis nya sampai kedua buah zakarnya, sambil memberikan kecupan dan hisapan bertubi – tubi saat setiap kali penisnya berdenyut.     

  Tangan Wiradhi sendiri tidak pernah diam, sesekali dibelainya rambut sang gadis dan kadang dibawanya tangannya ke bawah untuk mempermainkan payudaranya. Sarah perlahan kembali terhanyut dalam kenikmatan hasrat birahi. Aroma Penis Wiradhi yang penuh kejantanan seolah membuat tubuhnya begitu ketagihan untuk terus melahap dan merasakan penis nya. Belaian dan permainan tangan Wiradhi di rambut dan susunya pun tak pelak juga ikut membuatnya sesekali memejamkan mata dalam kenikmatan, membuat pikirannya melayang ke langit ketujuh.    

  "Hmmm.... Memang hebat kamu, Sarah.... Kamu punya bakat alami sepertinya. Tidak cuma berwajah cantik dan bertubuh indah, kamu juga cepat sekali paham bagaimana caranya memuaskan lelaki." Puji Wiradhi terhadap pelayanan Sarah.    

  ("Kenapa....? Padahal Laki – laki itu busuk dan menjijikkan.... Padahal aku harusnya tidak mau hal yang seperti ini.... Tapi setiap kali aku menjilat penisnya, badanku menjadi semakin panas.... Setiap kali aku menghisapnya, aku menjadi semakin bernafsu... Dan setiap kali dia menyentuh tubuhku.... Rasanya seperti ada sesuatu yang mekar dari dalam hatiku....")    

  "Hmmmm.... Kerja yang bagus... Nih, kukasi hadiah." Wiradhi segera menjulurkan tangannya dan meraih pantat montok milik Sarah. Diremasnya kuat – kuat hingga tubuh sang gadis mengencang dan hisapan mulutnya semakin menguat....    

  "UUuhhhhhmmmmmmmm.....!!!! AAAaaahhhhh....." ("Remasan tangannya enak bangettt.... Seluruh tubuhku sampai gemetarrr dibuatnya....") Merasakan sensasi nikmat tak tertahankan dari pantatnya, Sarah memejamkan matanya dan kembali terbuai dalam kenikmatan, hingga lupa untuk menghisap kontol Wiradhi yang masih berada di dalam mulutnya.    

  "Ayo, ayo.... Jangan berhenti dong, ngisapnya...." Kata Wiradhi sambil terus meremas – remas pantat Sarah.    

  "Ba – Baik..., akan kulanjutkan..." Sarah pun segera melanjutkan kembali menjilati dan menghisap setiap bagian kemaluan Wiradhi. Matanya kembali terpejam dalam nikmat sambil bergumam,     

  ("Untuk mendapatkan kenikmatan, aku melayani seorang laki – laki.... Padahal aku tidak pernah terpikir akan melakukan hal yang memalukan seperti ini.... Tapi sekarang, aku malah terangsang olehnya dan tidak bisa berhenti memikirkan hal – hal mesum seperti ini.... Ahhhh.... Akan seperti apa masa depanku nanti di tangannya ya....?") Sambil berpikir seperti itu, Sarah tak berhenti mengulum penis Wiradhi....


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.