Istri Kecilku Sudah Dewasa

Ceritakan Lebih Banyak Tentang Kakak Po



Ceritakan Lebih Banyak Tentang Kakak Po

3"Benar sekali! Si persik madu, kamu tidak tahu ya, ketika kakak Po berumur lima tahun, dia begitu pendek dan terlihat seperti tidak punya keahlian apapun. Tapi, ketika berdiri di panggung arena pertandingan untuk bertanding dengan anak-anak besar yang umurnya sepuluh tahun atau mungkin lebih."      

"Tatapan anak-anak itu benar-benar sangat meremehkan, merendahkan, bahkan merasa aneh dengan kehadiran kakak keenam yang masih kecil itu! Mereka tidak mengerti dan berpikir kalau kepala pertandingan Feng Sirius tingkat besar, yaitu Feng Shengjue, entah apa sudah gila!"      

"Karena bisa-bisanya memberikan undangan pertandingan kepada bocah bau kencur yang masih berumur lima tahun. Apalagi, undangan itu langsung undangan warna ungu," kata Xuanyuan Poxi ketika menceritakan tentang Kakak Po sampai tenggorokannya terasa kering.     

Xuanyuan Poxi kemudian segera mengambil gelas minumnya dan langsung meneguknya, sambil mengintip ekspresi wajah kakak keenamnya yang terlihat semakin senang. Alisnya langsung naik juga begitu melihat ini, dan dia pun melanjutkan cerita kakak keenamnya ini kepada si persik madu yang cantik dan imut, yang sedang berada di dalam dekapan kakak keenamnya.      

"Siapa yang tahu, begitu pertandingan dimulai, anak-anak yang lebih besar itu langsung dikejutkan satu persatu. Karena kakak Po hanya menggunakan satu kali gerakan yang langsung membuat pertandingan selesai begitu saja, dan dia juga langsung memenangkannya!"      

"Di setiap medan maupun babak pertandingan, hasilnya selalu seperti ini! Dengan cara inilah, pada tahun itu, harga gelang sihir untuk bisa masuk dan menonton pertandingan di setiap level jadi meningkat, dan melaju ke level harga baru yang sangat tinggi."      

"Harga untuk gelang sihir agar bisa duduk di bangku VIP saja, bahkan meningkat sampai ke harga yang tidak bisa dibayangkan. Tapi, meski mahal seperti itu, tidak ada satupun bangku penonton yang kosong. Semua bangku di arena penonton penuh tidak karuan! Semua orang benar-benar tidak percaya kalau bocah kecil berumur lima tahun, bisa-bisanya menyapu deretan peringkat di setiap cabang jurus seni."     

"Sejak saat itulah, setiap orang di daratan dunia ini, begitu membahas mengenai kakak keenam, mereka tidak sanggup untuk tidak menggunakan sebutan 'bakat hebat' ataupun 'legenda' untuknya. Tidak usah membahas lagi ketika kakak keenam berumur tiga belas tahun, karena dia mengikuti pertandingan level kuning para master penyihir dan pengendali jiwa."     

"Tapi tetap saja, lagi-lagi hanya dengan menggunakan satu gerakan, dia sudah menelan semua peringkat pertama!" jelas Xuanyuan Poxi yang telah menyelesaikan cerita panjangnya dengan cepat. Lalu dia menuangkan segelas air lagi dan meminumnya, untuk melembabkan tenggorokannya.     

Begitu Xuanyuan Poxi selesai bicara, gadis kecil yang sedang duduk di atas lutut pria berjubah hitam pun sudah tidak lagi bersandar di dalam dekapan pria itu. Tapi, gadis itu sudah duduk dengan tegak, dan melihat ke arah Xuanyuan Poxi dengan mata besar bagai anggurnya, yang sekarang bersinar karena penasaran. Karena dia benar-benar bersemangat saat mendengar cerita legendaris kakak Po-nya ini.     

Sedangkan senyuman pria berjubah hitam di belakang Liuli Guoguo itu semakin melengkung karena bahagia. Xuanyuan Pofan tidak peduli pujian dan kekaguman orang lain. Dia hanya peduli dengan kekaguman dari istri kecilnya yang tadi berada di dalam pelukannya. Sebab, merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi seorang pria, untuk bisa dipuja oleh wanita yang dicintainya.     

Karena Liuli Guoguo takut membuat kakak Po lelah karena lututnya sedari tadi memangkunya. Jadi dia pun melompat turun dari lutut kakak Po, lalu kembali duduk di sampingnya. Kemudian tangannya merangkul lengan kakak Po dan berkata dengan penuh semangat, "Em em! Kakak Xuanyuan Poxi kurus, silakan lanjutkan ceritanya! Ceritakan lebih banyak mengenai kakak Po! Aku ingin sekali mendengarnya!"     

Xuanyuan Poxi terlihat sedang mengambil gelasnya dan meneguk airnya lagi. Dia kemudian mengintip ekspresi kakak keenamnya yang duduk di tengah kereta Kuda. Tampak jelas kalau kakak keenamnya sangat gembira. Setelah itu dia meletakkan gelasnya dan berkata kepada Liuli Guoguo, "Siap!" Lalu dia melanjutkan menceritakan kisah Xuanyuan pofan dari kecil hingga dewasa seperti ini.     

Liuli Guoguo semakin bersemangat dan energik ketika mendengar cerita-cerita ini. Tangan putih kecilnya tanpa sadar mengambil paha ayam goreng manis yang ada di atas meja mahoni kecil di depannya. Lalu memasukkan paha ayam itu ke dalam mulutnya yang kecil, dan menggigitnya.      

Liuli Guoguo yang tadinya mabuk perjalanan, dengan cara ini dia sudah kembali bersemangat, dan nafsu makannya pun juga ikut kembali. Tidak lama kemudian, paha ayam goreng manis itu hanya tersisa tulangnya saja.     

Kemudian, mulut kecil Liuli Guoguo yang masih berminyak karena makan paha ayam, sekarang sudah mulai makan udang manis gula batu cuka. Saat mengupas udang dan memasukkannya ke dalam mulut, dia mendengarkan cerita kakak Xuanyuan Poxi kurus dengan hati yang riang.     

Sedangkan Pao Baobao yang memberi makan alfalfa kepada dua chinchilla imut yang gemuk di dalam keranjang bunga pun juga melebarkan mata aprikotnya dengan bahagia. Dia juga mendengarkan dengan serius cerita menarik dari pangeran jahil dan arogan, yaitu pangeran kedelapan mengenai Raja Huayou yang legendaris.     

Dua chinchilla kecil di dalam keranjang juga sama, mereka tampak menegakkan telinganya tinggi-tinggi, dengan tubuh gemuk mereka yang ditempelkan ke tepi keranjang bunga. Mereka mengunyah alfalfa yang diberikan oleh Pao Baobao sambil mendengarkan dengan serius cerita itu. Mereka terlihat seperti Liuli Guoguo versi hewan, karena sedang makan sesuatu dengan nikmat dan tampak begitu lucu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.