Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tuan, Lagi-lagi Dipukul Wanita Itu



Tuan, Lagi-lagi Dipukul Wanita Itu

0Setiap malam tiba, Raja An Yin akan mengikat pengawal ketujuh dan melakukan apa pun yang diinginkannya. Jadi, pengawal ketujuh tidak punya pilihan selain menerima semua perlakuan ini, dan menghemat energinya untuk memikirkan cara, bagaimana pergi dan melarikan diri dari tempat yang terkutuk ini.      

Pengawal ketujuh adalah pengawal yang bela dirinya hebat dan luar biasa. Tapi, di depan Raja An Yin yang merupakan penyihir tingkat ungu, dia hanyalah kucing kecil yang tidak sebanding dengannya. Pukulan atau serangannya hanya seperti cakaran kucing kecil yang hanya terasa gatal saja, dan tidak menyebabkan rasa sakit apapun untuk Du Heng.     

Tidak lama kemudian, cairan kental tersemprot di antara kaki ramping wanita itu. Selanjutnya, wanita itu hanya melihat pria itu marah dan kesal, lalu memukulkan kepalan tangannya ke papan ranjang. Papan ranjang itu langsung hancur setengah.      

Melihat itu, pengawal ketujuh kemudian melengkungkan bibirnya, lalu tertawa dengan keras, "Hahahahaha! Huwahahahahaha!"     

Mendengar pengawal ketujuh tertawa seperti itu, Du Heng yang wajahnya sudah memerah karena marah jadi semakin merah dan kesal lagi. Dia pun langsung menggigit payudara wanita itu.      

"Aduh!" teriak pengawal ketujuh sambil mengernyit.     

Setelah Du Heng meluapkan semua emosi marahnya, dia pun berhenti. Lalu, dia menarik wajah wanita itu mendekat ke dirinya. "Xiao Qiqi-ku, kalau malam ini tidak bisa, kita bisa mencoba lagi besok malam. Besok malam masih tidak bisa lagi, besok lusa kita coba lagi. Demi kamu, aku pasti akan berusaha sebisaku untuk menyembuhkan penyakit kelaminku ini!" katanya     

"Duh!" pengawal ketujuh meludahi wajah tampan Du Heng yang lebih cantik daripada wanita itu. Lalu, dia langsung berkata dengan jijik dan kesal, "Du Heng, jika kamu ingin melakukan percobaan untuk penyembuhan mu. Kamu lebih baik mencari orang lain saja! Aku tidak punya waktu untuk menemanimu bermain!" katanya dengan mata yang penuh dengan kemarahan dan kebencian.      

Aku tidak akan pernah mau untuk jadi istrimu, pangeran kerajaan Bei Yun! Tidak akan pernah! batin pengawal ketujuh.     

Du Heng tidak menyeka ludah pengawal ketujuh yang ada di wajahnya, dia malah menjilat ludah di sudut bibirnya itu dengan lidahnya. "Em, benar-benar harum sekali. Aku semakin menginginkannya!" katanya. Selesai bicara, dia menundukkan kepalanya, kemudian menjilati dan menciumi bibir merah pengawal ketujuh yang seksi itu.      

Sampai pengawal ketujuh sulit bernapas, Du Heng baru melepaskannya, lalu menarik dagu pengawal ketujuh ke arah dirinya. "Xiao Qiqi, kamu ini bukan bahan percobaanku. Aku benar-benar tulus mencintaimu. Apa kamu tidak bisa merasakan sedikit saja perasaan ini? Aku sudah mau berumur dua puluh delapan tahun, tapi masih saja belum menikah. Perasaanku kepadamu begitu dalam, tapi kenapa hatimu masih saja tidak tergerak olehku? Em?" tanyanya.     

Karena kamu terlalu kepedean dan gila! batin pengawal ketujuh.      

Du Heng lalu melihat pengawal ketujuh yang hanya diam tak bicara, dan mata indah pengawal ketujuh terlihat sangat lelah. Dia pun tidak ingin menyulitkan dan menyiksanya lagi, kemudian dia berkata, "Tidak apa, aku punya percaya diri yang tinggi kok." Suatu hari pasti aku akan menaklukkanmu! batinnya.     

Setelah berkata begitu, Du Heng pun bangkit dari tubuh pengawal ketujuh, lalu melepaskan ikatan tali di tangan dan kaki wanita yang sangat dicintainya. Baru saja melepas ikatan tangan wanita itu, tangan seindah giok wanita itu langsung menampar pipi kanan dan kirinya beberapa kali.      

Dua pelayan yang ada di luar kamar mendengar suara tamparan ini. Mereka ikut gemetaran, lalu saling memandang dengan tak berdaya. Ya ampun, Tuan lagi-lagi ditampar wanita itu, batin mereka.      

Du Heng tidak menghentikan pengawal ketujuh, apalagi balik memukulnya. Walaupun saat ini dia masih belum bisa melahap wanita itu, tapi dia masih saja merasa telah menikmati dan mencicipi makanan lezat. Jadi, tidak masalah walaupun ditampar beberapa kali.      

Pengawal ketujuh kemudian melihat Du Heng yang hanya diam dan tak melawan. Seketika dirinya merasa tidak berdaya.      

"Aku akan memanggil pelayan untuk membersihkanmu, maaf telah mengotorimu. Maaf, tapi cairan itu mengandung cintaku untukmu, jadi tolong jangan membencinya. Kedepannya, kita pasti akan bergantung dengan cairan ini untuk menghasilkan seorang putri yang cantik, dan pangeran tampan yang lebih tampan ataupun cantik dari kita berdua," kata Du Heng sambil membersihkan cairannya yang tadi tersemprot di antara dua kaki ramping pengawal ketujuh.     

Du Heng tahu kalau dirinya pasti akan menjadi Raja di kerajaan Bei Yun. Jadi, anaknya dengan pengawal ketujuh jelas adalah seorang pangeran atau putri. Hal ini tidak perlu diragukan lagi, dan pasti akan menjadi kenyataan di masa depan.      

Pengawal ketujuh hanya melirik Du Heng dengan sinis, lalu memalingkan wajahnya. Dia merasa sangat jijik dalam hatinya, ketika mendengarkan ucapan Du Heng itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.