Istri Kecilku Sudah Dewasa

Dibungkus Di dalam Selimut (Bagian 1)



Dibungkus Di dalam Selimut (Bagian 1)

3Selir An mengedipkan mata ke Xuanyuan Poyu, mengisyaratkan kalau memang yang memecahkan semua vas ini adalah Raja. Mana mungkin bukan Raja? Biasa, temperamen ayahmu yang meledak-ledak tidak karuan itu! Kalau aku mana mungkin memecahkan semua vas ini? Aku tidak akan tega lah! batinnya.     

"Xuanyuan Poyu, em itu, kakak, kakak keenam mu Xuanyuan Pofan, dulu adalah juara satu dalam pertandingan Fengyun Sirius yang diadakan pertama kali. Kamu bisa pergi mencarinya untuk memintanya mengajar dan membimbing dirimu," kata Raja yang langsung berusaha mengubah topik pembicaraan.     

"Em, baiklah Raja. Eh? Itu bukannya vas bunga Liuqing biru tua yang diberikan oleh kakak keempat kepadaku? Kenapa bisa pecah seperti itu?" tanya Xuanyuan Poyu. Sialan, makinya dalam hati. Dia lalu berjalan melewati beberapa pecahan vas dan berhenti di depan vas biru tua Liuqing yang telah pecah tidak karuan. Tampak jelas ekspresi wajah tidak senangnya dan tatapan mata phoenixnya yang penuh kemarahan.     

Raja pun jadi panik dan buru-buru menghentikan Xuanyuan Poyu untuk mengambil vas itu, "Xuanyuan Poyu! Itu, kamu, kamu salah lihat. Oh iya! Kakak keenam mu ada di kerajaan ini sekarang. Istri kecilnya saat ini sedang tidak sadarkan diri. Aku takut dia tidak peduli dengan masalah pertandingan ini dan lupa mengenai menunggu undangan pertandingan. Kamu tolong gantikan aku untuk mengingatkannya, dan sekalian kamu coba periksa istri kecil Raja Huayou sudah siuman atau belum!" katanya.     

"Hah?" gumam Xuanyuan Poyu dengan terkejut. Dia menoleh, lalu menaikkan alisnya ke arah Raja, dan tatapan matanya seolah berkata 'kamu yakin?'     

"Cepat sana! Xuanyuan Poyu, apa kamu tidak paham dengan ucapan ayahmu ini?" tanya Raja dengan gemetar dan kesal sambil mengibaskan lengan bajunya, dia terlihat seperti orang yang tidak masuk akal.      

Selir An yang ada di samping hanya bisa mengelus kening dan membatin, Si Raja tua ini, benar-benar kekanak-kanakan saja. Dia yang memecahkan vas anak-anaknya, tapi dia malah tidak berani mengakuinya. Cih! Pasti kamu takut Xuanyuan Poyu marah, kan?     

"Oh," jawab Xuanyuan Poyu dengan asal-asalan dan kesal. Dia lalu berbalik sambil mengibaskan lengan bajunya dan keluar dari ruangan dengan sangat kesal. Cih! Raja benar-benar tidak masuk akal! Kenapa bisa dia memecahkan dan menghancurkan vas pemberian kakak keempat, sih?! Aku benar-benar sangat marah! batinnya.      

Setelah melihat anak kedua belasnya pergi, Raja langsung berbalik dan memanggil bawahannya, "Pak Wan, cepat beli vas Liuqing biru tua yang sama seperti vas yang diberikan Xuanyuan Mingxin kepada Xuanyuan Poyu! Cepat sana pergi!" perintahnya. Dia sudah membuat satu anaknya emosi dan marah sekali. Jadi, dia tidak mau anak terakhirnya juga ikut marah dan tersakiti karenanya.     

"Hah?" gumam Pak Wan yang cukup terkejut.     

Selir An tidak tahu baiknya harus berkata apa dengan permintaan ini. Rasanya, dia sudah kehilangan kata-katanya sendiri. Raja, Kamu telah menghancurkan dan memecahkan begitu banyak vas di bangunan Jing Ren ini. Menurutmu sudah selesai dengan hanya mengganti satu vas saja? Masih ada banyak yang perlu diganti rugi! Cih! Aku benar-benar iri dengan anakku kalau begini, batinnya.     

***     

Xuanyuan Poyu berjalan menuju bangunan Gan Qing. Baru saja masuk gerbang bangunan dan mau berjalan ke koridor bangunan itu, tiba-tiba dia melihat Kakak keenamnya yang berhati dingin itu sedang menggendong selimut dan berjalan ke arah bangunan Gan Qing. Kakak keenamnya seolah baru saja dari paviliun Yan Hua. Kemudian, di belakangnya diikuti oleh seorang pelayan dan seorang pengawal.      

Karena kebetulan bertemu, Xuanyuan Poyu pun langsung menghampiri kakaknya dan menyapanya. Dia juga segera mempercepat langkahnya dan menghampiri Xuanyuan Pofan. "Xuanyuan Poyu salam kepada kakak keenam," sapanya sambil membungkukkan tubuh dan menaruh genggaman tangan di depan dada.      

Tiba-tiba, melihat seorang yang tidak dikenal sedang menghalanginya, Xuanyuan Pofan pun mengerutkan keningnya dengan tidak senang dan bertanya, "Kamu adalah?"     

"Kakak keenam, aku adalah adik kedua belas, Xuanyuan Poyu!" jawab Xuanyuan Poyu tanpa terlalu memedulikan jawaban dingin dari kakaknya. Karena kakak keenam selalu melakukan perjalanan sepanjang tahun di luar sana. Apalagi, setelah pertemuan terakhir lima tahun yang lalu, kakak keenam memutuskan tinggal sangat lama sekali di Penglaizhou.      

Lima tahun yang lalu, usia Xuanyuan Poyu baru umur lima tahun. Jadi hal yang wajar kalau kakak keenamnya tidak mengenalinya. Hal ini tidak perlu terlalu dibuat ribut dan dipermasalahkan.     

"Kakak Po, selain kakak Xuanyuan Poxi. Ternyata kamu masih punya satu adik laki-laki, ya?" tanya Liuli Guoguo secara tiba-tiba.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.