Istri Kecilku Sudah Dewasa

Terpana (5)



Terpana (5)

0Bibir Xuanyuan Pofan terangkat lalu dia berkata, "Sepertinya adik kedelapan tidak cukup lelah di sekolah, kalau begitu..."     

Telinga Xuanyuan Poxi menegang mendengar ucapan Xuanyuan Pofan, dia pun langsung menelan ludah dan berkata, "Kakak keenam! Dari mulai sekarang aku akan bangun lebih pagi daripada terbitnya matahari! Tidur terlambat daripada bulan! Aku akan memastikan diriku belajar tekun mempelajari jurus dan pengetahuan di sekolah, lalu akan naik tingkat terus, dan akan jadi penangkap jiwa lebih cepat! Aku tidak boleh bermain sehingga membuat langkahku untuk sukses terhalang!"     

Kemudian… tatapan Xuanyaun Poxi berpindah, lalu dia mengulurkan tangannya dengan cepat dan mencubit pipi lembut Liuli Guoguo. Kemudian berbalik dan langsung pergi, lemak di kakinya tampak bergoyang-goyang menuruni tangga. Dia berlari sangat cepat seperti sedang diburu oleh serigala yang lebih lapar daripada serigala lapar pada umumnya. Kakak keenamnya itulah serigala yang lebih lapar daripada serigala lapar pada umumnya, karena dia yang siap memangsa daging.     

Um! Lembut! Hangat sekali! Rasanya enak sekali di tangan! Takdir kakak keenam memang bagus sekali! Aku sudah memutuskan, kali ini, aku akan belajar giat dan rajin di sekolah! Bagaimanapun harus bisa segera belajar sampai ahli dan mempunyai kemampuan, agar kelak bisa menikahi istri yang lebih manis dibandingkan istri kakak keenam! batin Xuanyuan Poxi ketika meninggalkan kakaknya Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo.      

Liuli Guoguo hanya bisa membatin ketika melihat Xuanyuan Poxi pergi, Si gendut putih aneh sekali!     

Xuanyuan Pofan hanya diam saja melihat Xuanyuan Poxi yang meninggalkan dirinya dan Liuli Guoguo. Diam-diam, dia merogoh dan mengambil sapu tangan di kantongnya, kemudian mengusap pipi Liuli Guoguo yang disentuh oleh tangan berlemak adik kedelapannya itu, lalu menundukkan kepalanya dan menjilat pipi Liuli Guoguo.      

Setelah itu, Xuanyuan Pofan berkata dengan dinginnya kepada pengawal kelima, "Pengawal kelima, kelihatannya tugas belajar adik kedelapan kurang banyak. Kamu harus pergi menjaganya, suruh dia menuliskan 500 kali buku 'Shu Xin Jing' sebelum pergi ke sekolah, lalu berikan kepada raja untuk diperiksa."     

Mata besar Liuli Guoguo tampak berkedip-kedip karena bingung, dia merasa kalau kakak Po juga aneh sekali.     

"Siap!" Jawab pengawal kelima mendengar perintah Xuanyuan Pofan. Namun, dia tampak mengusap keringat ketika melihat kelicikan dan kepemilikan yang dipunyai oleh Tuannya itu. Lalu, dia hanya melihat kereta kuda yang sudah siap pergi di kejauhan.     

***     

"Liuli Guoguo, kamu harus sering datang mengunjungi kakak ya?" kata Liuli Tian sambil mengelus-elus rambut kepala Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo tampak mengangguk dan berkata, "Baik! Kakak juga harus sering sering mengunjungiku dan kakak Po juga. Lalu, kita pergi bersama lagi ke gunung untuk melihat Harimau Wangwang, kemudian bersama-sama main petak umpet, dan bersama-sama main kuda-kudaan!"     

"Iya, pasti." jawab Liuli Tian.      

Setelah menarik lembut telinga Liuli Guoguo, Liuli Tian mengalihkan pandangannya ke pemuda yang memeluk adiknya itu. Dia diam sejenak, lalu berkata sambil mengepalkan tangannya dengan erat, "Raja Huayou, aku serahkan adikku ini untuk kamu jaga. Aku sangat berterima kasih banyak kepadamu, aku akan ingat semua kebaikanmu di dalam hati. Aku juga akan belajar jurus dengan rajin, kemudian suatu hari nanti aku pasti bisa membantu Raja Huayou!"     

Di dalam hati Liuli Tian, dia seperti sudah memerintahkan dirinya sendiri dan memotivasi dirinya, dengan tekad yang bulat. Kehidupan yang awalnya sangat gelap, namun setelah kehadiran Xuanyan Pofan, kehidupannya menjadi lebih berwarna dan terang. Karena di sisa kehidupannya, seakan-akan dia sedang menanggung beban dan tanggung jawab serta harapan yang besar.     

"Ucapanmu terlalu berat, serahkan saja Liuli Guoguo kepadaku, kamu tenang saja!" kata Xuanyuan Pofan sambil memasukkan Liuli Guoguo ke dalam tenda di atas kereta kuda. Lalu, dia menatap Liuli Tian seperti memberikan tatapan perpisahan, kemudian menutup tirai tenda kereta kudanya.     

Ketika menoleh, Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo yang sudah duduk di atas bantal empuk dengan mata besar yang menatap ke arahnya. Tatapannya itu seakan mengatakan 'Aku akan ikut denganmu', ekspresi dengan bibirnya yang membentuk bulat itu membuat hati Xuanyuan Pofan meleleh.     

Xuanyuan Pofan kemudian memindahkan Liuli Guoguo ke pelukannya, "Liuli Guoguo, kita akan pergi ke kota Penglaizhou, apa kamu senang?" tanyanya.     

Liuli Guoguo mengangguk, lalu menarik napas di hidungnya, "Apakah ada harimau Wangwang di kota Penglaizhou? Apakah ada bintang? Apakah ada permen yang lezat?" tanyanya dengan bersemangat.     

Xuanyuan Pofan tersenyum, kemudian mencium ringan ke bibir Liuli Guoguo dan berkata, "Semuanya ada, semuanya ada kok. Kamu tenang saja."     

"Apakah kota Penglaizhou indah? Apakah disana banyak bunga?" tanya Liuli Guoguo semakin penasaran.     

"Indah, banyak sekali bunga yang indah." jawab Xuanyuan Pofan.     

"Apakah menyenangkan di kota Penglaizhou?" tanya Liuli Guoguo lagi.     

"Menyenangkan." jawab Xuanyuan Pofan lagi.     

"Apakah kalau musim dingin ada penghangat di kota Penglaizhou?" tanya Liuli Guo tiada henti.     

"Ada" jawab Xuanyuan Pofan dengan sabar.     

"Kota Penglaizhou... " kata Liuli Guoguo yang penasaran tampak tidak henti-hentinya bertanya.     

Kereta kuda Raja Huayou pun pergi ke arah kota Penglaizhou, dan terlihat berjalan semakin menjauh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.