Istri Kecilku Sudah Dewasa

Aku Anak yang Baik (4)



Aku Anak yang Baik (4)

0Liuli Guoguo langsung melompat dari ranjang, sampai-sampai dua cepol di rambutnya bergoyang-goyang.     

"Panggil Xiaozhu untuk membawa surat itu masuk ke dalam." Perintah Xuanyuan Pofan dengan malasnya.     

Liuli Guoguo masih belum berganti pakaian, belum memakai bedak, bahkan rambut dan tubuhnya terlalu menarik perhatian orang. Jadi, Xuanyuan Pofan tidak boleh membiarkan pria melihatnya seperti itu, jadi dia memerintahkan pengawal kedelapan untuk menyuruh seorang pelayan perempuan mengantarkan surat itu masuk ke dalam. Karena, Liuli Guoguo yang sudah tidak sabaran itu pasti sudah tidak bisa menahan membaca surat itu.     

"Siap laksanakan." kata Pengawal kedelapan sambil memberikan surat itu ke pelayan yang menjaga pintu kamar. Ia benar-benar tidak percaya, kalau kebahagiaan dirinya tidak disukai oleh Tuannya.     

Pelayan itu mengambil suratnya lalu masuk dan memberikan ke Liuli Guoguo, kemudian ia mengambil suratnya. Srett srettt sretttt, tampak dua samapai tiga kali kertas berterbangan di dalam kamar karena ia menyobek amplop kertas surat itu. Setelah itu, dia pun membuka surat itu dan membacanya, hal itu membuat mata besarnya langsung membelalak.     

"Wow wow wow! Kakak Po! Bagus sekali! Bagus sekali!" kata Liuli Guoguo sambil berlari dan masuk ke pelukan Xuanyuan Pofan, dia terlihat sangat bahagia sekali.     

Xuanyuan Pofan sudah bisa menebak apa yang ditulis di surat itu. Tapi, demi mengikuti kesenangan Liuli Guoguo dan membuatnya bahagia, ia pun belajar jadi anak yang penasaran, lalu bertanya, "Liuli Guoguo, kenapa? Apa yang ditulis di surat itu?"     

"Kakak Po dan Kakak Xuanyuan Mingxin... akan… akan menikah! Wow wow wow! Bulan depan kakakku bisa menikahi kakak Xuanyuan Mingxin dan membawanya ke rumah!" kata Liulu Guoguo yang sedang duduk di paha Xuanyuan Pofan, lalu ia menggoyang-goyangkan pundak Xuanyuan Pofan.     

Tahun itu, ketika Xuanyuan Mingxin bersemangat pergi ke Kota Ye untuk bertemu dengan Liuli Guoguo yang menggemaskan. Tapi, kemudian dia sangat kecewa, lalu dia baru tahu kalau ternyata adik keenamnya yang aneh itu sudah duluan membawa Liuli Guoguo pergi bersama dirinya ke Penglaizhou. Sehingga, mimpinya untuk mencium Liuli Guoguo sampai puas pun pupus. Selanjutnya, perlahan-lahan dia malah jatuh hati dengan kakak keenam Liuli Guoguo, yaitu Liuli Tian.      

Liuli Tian juga tanpa sadar juga jatuh cinta kepada Tuan Puteri yang sangat mendambakan adiknya, tapi dia tidak berhasil mendapatkannya yaitu Xuanyuan Mingxin.     

Bila diceritakan, ceritanya sangat panjang dan tak ada habisnya. Karena yang penting, Liuli Guoguo sebagai adik Liuli Tian itu, berkat dirinyalah yang membuat mereka berdua bisa bersama.     

"Um, kakak pun hebat." kata Xuanyuan Pofan sambil menarik hidung LIuli Guoguo yang licin.     

"Aku sangat sangat senang sekali. Kakak Po, kita bisa makan kue nikah kakakku dan kakak Xuanyuan Mingxin, sangat sangat sangat senang rasanyaaaaa! Muach..." kata Liuli Guoguo sambil menempelkan sebuah ciuman ke kening Xuanyuan Pofan.     

Aroma manis delima tercium di kening Xuanyuan Pofan, ditambah dengan aroma wangi tubuh Liuli Guoguo. Hal itu membuatnya merasa seperti melayang di atas awan, seluruh tubuhnya merasakan panas yang mendidih. Tiba-tiba, entah mengapa dia ingin memasukkan Liuli Guoguo ke dalam perutnya.     

Istri kecil Xuanyuan Pofan kini sedang masa pertumbuhan, bahkan bunga poppy yang menggoda di dada Liuli Guoguo juga sedang tumbuh. Tanpa sadar, pandangan matanya beralih ke arah dua bukit kecil di dada Liuli Guoguo, di dalam benaknya tiba-tiba ada sesuatu yang ingin berbicara.     

Xuanyuan Pofan menelan ludahnya, kemudian dia segera melepaskan tangan kecil hangat dan lembut Liuli Guoguo dari lehernya. Lalu, dengan cepat dia melompat turun dari ranjang.     

"Kakak Po, kenapa?" tanya Liuli Guoguo.     

Seperti pelaku yang melakukan kesalahan, Xuanyuan Pofan kemudian berlutut di bawah ranjang. Lalu, dia mengangkat kepalanya ke wajah kecil dan putih milik Liuli Guoguo. Wajahnya yang tak berdosa, tampak sedang bertanya padanya.     

Dingin di pagi hari membuat wajah Liuli Guoguo memerah, mata besarnya yang seperti anggur itu bersinar. Dia melihat Xuanyuan Pofan, tapi tidak melihat pikiran buruk yang tersimpan dalam benaknya. Pemikiran buruk yang ingin menikmati Liuli Guoguo memberikan rasa sakit di tubuhnya, pemikiran ini berterbangan di pikiran Xuanyuan Pofan sekarang.     

"Tidak ada apa-apa, Liuli Guoguo waktunya bangun, aku pergi memanggil Cui Le untuk menyiapkan air mandimu dulu, ya!" kata Xuanyuan Pofan. Setelah berkata seperti itu, dia pun langsung kabur dan keluar dari kamar. Sesampainya di luar kamar, dia pun langsung menghembuskan napas dengan leganya. Sepertinya, setelah ini dia tidak boleh membiarkan Liuli Guoguo tidur bersamanya lagi. Karena, hal itu terlalu sangat membahayakan.     

"Kakak Po barusan sangat aneh sekali." kata Liuli Guoguo sambil mengedipkan mata besarnya. Kemudian, setelah memutarkan bola matanya, dia pun lalu menutup matanya untuk tidur.     

Tangan kecil Liuli Guoguo meraba-raba bantal kelincinya, lalu dia mengelus-elusnya, dan mengambil sebuah permen. Dia pun melepas bungkus permen itu, kemudian memasukkan permen ke dalam mulutnya. Mulutnya tiba-tiba membentuk sebuah huruf 'O', lalu matanya terbuka lebar, "Uh… rasa jeruk!" katanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.