Istri Kecilku Sudah Dewasa

Terpana (4)



Terpana (4)

0"Tidak tidak, kamu itu adalah penyelamat nyawaku, aku harus berterima kasih secara resmi kepadamu!" kata Xuanyuan Mingxin dengan wajah serius.     

Liuli Tian hanya diam saja saat mendengar ucapan Xuanyuan Mingxin, Bukannya dia baru saja memakiku, ya? Perubahan sikapnya ini lebih cepat daripada perubahan cuaca saja! batinnya setelah itu. "Kediaman Walikota ada di Kota Ye," Jawabnya kemudian, dia terpaksa memberitahunya, kalau tidak entah sampai kapan Xuanyuan Mingxin akan mengganggunya dan tidak membiarkan dirinya pergi.     

"Um! Sampai jumpa lagi!" kata Xuanyuan Mingxin. Setelah mendapat jawaban yang memuaskan, dia pun akhirnya melepaskan lengan Liuli Tian, lalu langsung menepuk pundaknya, kemudian berbalik dan pergi.     

***     

Setelah berjalan sebentar dengan memeluk Liuli Guoguo, Xuanyuan Pofan tiba-tiba mendengar Liuli Guoguo mengatakan hal yang membuatnya terkejut, "Kakak Po, Aku mau dicium lagi?" tanyanya.     

"...." Xuanyuan Pofan pun terdiam, terlihat dalam beberapa menit dia tidak merespon ucapan Liuli Guoguo.     

"Kakak Po, cepat dong, aku tadi baru saja makan permen rasa delima, manis sekali. Kakak Po cepat, cepat cium aku, nanti Kakak Po akan bisa merasakan manisnya loh, hihihhi." kata Liuli Guoguo sambil memperlihatkan lesung pipit di pipinya.     

Tadi di depan kakak berbaju biru setelah beberapa kali dicium, Xuanyuan Pofan juga ikut mencium Liuli Guoguo, dan menurutnya itu enak sekali. Lalu, setelah melewati pertimbangannya sendiri, kakak cantik berbaju biru tadi ingin sekali menciumnya, mungkin karena menganggap dirinya seperti permen yang sangat manis. Um, pasti begitu! batinnya.     

Xuanyuan Pofan tidak bisa menahan tawanya, logika yang ada di pikiran Liuli Guoguo selalu saja membuatnya tidak habis pikir. Akhirnya dia pun mengiyakannya, lalu menundukkan kepalanya untuk mencium bibir Liuli Guoguo, dan ciuman yang ini memiliki waktu lebih lama daripada ciuman yang tadi. Kemudian, ketika masih di posisi mencium Liuli Guoguo, tiba-tiba terdengar suara yang tidak menyenangkan di telinganya.     

"Uhhhh, Mesrah sekali sih kakak keenam? Kakak keenam, kamu di depan umum seenaknya mesra-mesraan dengan Liuli Guoguo. Masih ingin membiarkan orang lain hidup tidak, sih?! Aku dengan susah dan kerasnya belajar di sekolah, kamu malah dengan manisnya memeluk Liuli Guoguo." kata Xuanyuan Poxi. Kalau mau cium boleh saja, tapi aku juga harusnya boleh mencium Liuli Guoguo juga! Aku benar-benar ingin sekali memakan Liuli Guoguo, huh! batinnya setelah itu.     

Si gendut Xuanyuan Poxi tampak menggerak-gerakan kakinya yang berlemak, lalu memegangi tangan gendutnya ketika berbicara sambil berdiri di depan Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo. Kalimat terakhir yang ada di batinnya tadi, kalau dulu pasti sudah diucapkan dari mulutnya langsung, tapi kalau sekarang… Ini semua karena aku dulu pernah mencari masalah! Jadi, aku hanya bisa berkata dalam hati!     

Kalau tidak, Xuanyuan Poxi takut kalau kakaknya nanti akan menghukumnya lagi lebih dari mengirimkannya ke sekolah. Dia tidak menyangka, kalau di perayaan ini dia bisa bertemu dengan kakak keenamnya dan Liuli Guoguo, jadi dia sangat senang sekali.     

"Si gendut putih?" tanya Liuli Guoguo sambil menggigit jari putihnya. Walaupun sudah lewat tiga bulan, tapi ingatannya sangat bagus, walau hanya bertemu dengan Xuanyuan Poxi dua tiga kali, dia masih mengingat dan mengenali wajah Xuanyuan Poxi.     

"Ya ampun, apa bisa kamu tidak memanggilku seperti itu? Namaku itu Xuanyuan Poxi! Bukan Si gendut putih atau apalah itu! Aku kan hanya memanggilmu arang hitam sekali saja, apa kamu sebegitu dendamnya padaku?" tanya Xuanyuan Poxi.     

Xuanyuan Poxi berkata sambil mengulurkan tangannya, karena dia mau mencubit pipi lembut dan tembem milik Liuli Guoguo. Tapi, ketika melihat kakak keenamnya yang berdarah dingin berada di belakang Liuli Guoguo, tangannya pun dia tarik kembali. Jadi, dia hanya bisa menegang di kekosongan, diam sebentar lalu tidak jadi mencubit Liuli Guoguo.     

"Oh." gumam Liuli Guoguo dengan bibir yang dimanyunkan, karena dia tidak tahu harus mengatakan apa lagi.     

"Kakak keenam! Aku sangat lelah dan sulit di sekolah, apa kamu tidak kasihan padaku?" tanya Xuanyuan Poxi dengan menggunakan cara manja Liuli Guoguo untuk membujuk kakak keenamnya yang berwajah dingin.     

Namun, Xuanyuan Pofan hanya diam saja melihat kelakuan Xuanyuan Poxi.     

Melihat kakak keenamnya yang diam tidak menjawab, Xuanyuan Poxi langsung berkata lagi, "Itu… kakak keenam, aku ingin lanjut menjelajah bersamamu..."     

"Tidak boleh" jawab Xuanyuan Pofan dengan tegas.     

"Kakak keenam… kakak kakak kakak... aku pasti akan menurut dan patuh kok, Yayayayaya..." kata Xuanyuan Poxi sambil memanis-maniskan wajahnya mencoba untuk membujuk kakaknya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.