Istri Kecilku Sudah Dewasa

Cinta Pada Pandangan Pertama



Cinta Pada Pandangan Pertama

0Raja merasa, apa yang dikatakan anak keenamnya itu keterlaluan dan seolah tidak takut dengan langit. Ketika dia berniat maju dan menegurnya, Xuanyuan Mingxin pun menghentikannya dan menyeretnya keluar.      

Raja menyadari kalau anak keenamnya itu sedang marah besar. Jadi, dia juga tidak tahu sebaiknya harus berkata apa. Akhirnya, dia pun tidak jadi menegurnya dan ikut keluar bersama anak keempatnya. Liuli Tian menghela napas, dia juga tahu kalau dirinya tidak ada gunanya berdiri di sana, lalu dia pun juga ikut keluar.     

***     

Xuanyuan Poxi bergegas datang juga, "Ayahanda! Bagaimana keadaan Liuli Guoguo? Dia..." tanyanya kepada ayahnya. Ketika dirinya mau masuk ke ruangan, kakak keempatnya begitu saja menariknya dan menghalanginya masuk ke dalam.     

"Kakak keempat, kenapa Liuli Guoguo bisa keracunan? Kamu kenapa juga menarikku? Aku mau masuk melihatnya!" kata Xuanyuan Poxi dengan sedikit memaksa.      

Xuanyuan Mingxin lalu menarik leher Xuanyuan Poxi dan berkata, "Jangan masuk. Kakak keenam mu masih ada di dalam!" Dia sangat paham dengan karakter dan sifat adik keenamnya. Dia sangat khawatir jika adik kedelapannya masuk begitu saja tanpa berpikir panjang, yang ada malah akan terluka oleh adik keenamnya yang sedang marah besar saat ini.     

Xuanyuan Mingxin merasa, dia tidak menjaga Liuli Guoguo dengan baik, yang juga merupakan tanggung jawab besarnya. Jika ada apa-apa yang terjadi dengan Liuli Guoguo yang imut itu, dan adik keenamnya akhirnya mau mengambil nyawanya, maka dia tidak akan bersembunyi dan menghindar. Jika mau marah ataupun menyalahkan seseorang, maka dia lah yang bertanggung jawab dan pantas disalahkan.     

"Hah? Bukannya kakak keenam pergi menangkap dan membunuh hantu Nirwana di Gunung Lingyun bersama Du Heng, ya? Kenapa dia bisa kembali secepat ini?" tanya Xuanyuan Poxi.     

***     

Xuanyuan Pofan hanya diam dan mengerutkan kening saat melihat Liuli Guoguo yang berbaring di ranjang empuk itu. Dia tidak bisa memeluk dan mencium istri kecilnya, karena dia takut kalau bergerak sembarangan bisa memengaruhi sakit dari Liuli Guoguo. Dia pun hanya bisa mengelus kening Liuli Guoguo yang sudah tidak demam lagi, dan napas di hidungnya juga mulai teratur.      

Liuli Guoguo seolah merasakan keberadaan Xuanyuan Pofan di sampingnya, kening yang tadinya berkerut sekarang kembali rileks dan normal lagi. Wajah yang tadinya pucat, sekarang juga sudah tampak sehat kembali. Tapi, sayangnya Liuli Guoguo masih saja belum sadarkan diri.     

Xuanyuan Pofan sudah tidak bisa menunggu lagi. Dia pun kemudian memanggil pengawal.      

"Tuan, ada perintah apa?" tanya pengawal kesatu yang maju dan membungkuk untuk memberi salam.     

"Pergilah ke paviliun Lan Sang dan bawalah Yan Wu kemari!" perintah Xuanyuan Pofan.     

"Laksanakan!" jawab pengawal kesatu. Sehingga, kereta merak terbang pun sekali lagi dilajukan untuk pergi ke paviliun Lan Sang.      

Ketika sudah kembali lagi ke kerajaan, di samping pengawal kesatu ada seorang wanita cantik berpakaian putih, dan mengenakan topi lebar di atas kepalanya. Di bawah topi itu tergantung kain putih tipis yang menutupi seluruh tubuhnya, membuatnya bagaikan peri dari langit.     

Bagaimanapun, itulah yang dirasakan oleh Xuanyuan Poxi ketika pertama kali bertemu wanita itu. Ketika melihat wanita berpakaian serba putih itu, jantungnya terasa berdebar-debar tidak karuan. Saat itu juga, dia baru tahu apa yang dinamakan 'cinta pada pandangan pertama'. Ternyata, cinta pada pandangan pertama itu memang ada.     

Apalagi, perasaan yang dirasakan Xuanyuan Poxi itu sangat kuat sekali, seolah telah mengenal wanita itu cukup lama. Bahkan, dia merasa kalau jiwanya sudah bergetar dan melayang. Dirinya benar-benar terhipnotis oleh wanita itu.      

Ketika Xuanyuan Poxi tersadar dari kekagumannya, dirinya sadar telah mengikuti wanita itu sampai mau masuk ke ruangan Liuli Guoguo. Tapi, baru saja mau menginjakkan kaki ke ruangan itu, pengawal kesatu langsung menarik dan menghalanginya, "Pangeran kedelapan, maafkan hamba. Tapi Raja Huayou memerintahkan orang yang tidak berkepentingan untuk dilarang masuk," katanya.     

Mendengar ini, Xuanyuan Poxi pun akhirnya marah dan kesal. Dia pun langsung menempeleng kening pengawal kesatu sambil menjawab, "Kamu itu yang orang tidak berkepentingan! Memangnya aku termasuk orang yang tidak berkepentingan?! Aku ini adik ipar dari Liuli Guoguo, aku ini bukan orang yang tidak berkepentingan! Cepat minggir! Aku mau masuk!"     

Bagaimanapun Xuanyuan Poxi memaki dan memarahinya, pengawal kesatu tidak pernah membantah atau melawannya. Tapi, dia tetap saja menghalangi Xuanyuan Poxi untuk masuk ke dalam dengan wajahnya yang sangat serius.      

Lalu, ketika Xuanyuan Poxi ingin menerjang pengawal kesatu untuk masuk ke dalam, Xuanyuan Mingxin langsung berlari ke arahnya dan menghentikannya. "Ya ampun! Adik kedelapan, apa otakmu itu baru ditendang oleh keledai, ya?! Adik keenam sekarang ada di dalam menjaga Liuli Guoguo. Jika kamu masuk ke dalam, memangnya ada gunanya? Kakak kandung Liuli Guoguo saja juga hanya bisa menjaga Liuli Guoguo di luar ruangan! Kamu sekarang ini ribut apa?! Ribut apa, hah!" tanyanya.     

Xuanyuan Mingxin mengangkat kepalanya dan menatap ke Liuli Tian yang sedang berjinjit untuk melihat ke dalam. Dia pun kemudian langsung memukul kepala Xuanyuan Poxi.     

"Sudahlah! Sudahlah! Kakak keempat, kamu jangan memukulku lagi! Aku tahu, aku tahu, kok! Aduh, jangan dipukul lagi kepalaku!" keluh pangeran kedelapan yang langsung melindungi kepalanya dan menghindari pukulan kakak keempatnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.