Istri Kecilku Sudah Dewasa

Memberi Kejutan Untuk Kakak Po (Bagian 1)



Memberi Kejutan Untuk Kakak Po (Bagian 1)

0"Xuanyuan Mingxin, hari sudah mulai petang. Lebih baik kita kembali ke kamar saja dan beristirahat," kata Liuli Tian.      

Tanpa menunggu Xuanyuan Mingxin membuka mulut, Liuli Tian langsung menggendongnya dan membawanya kembali ke kamar mereka. Istrinya ini, tadi sudah emosi dan marah sekali. Jika dia tidak segera bertindak, maka adik-kakak itu pasti akan bertengkar hebat. Sehingga, lebih baik untuk menghentikan itu semua sekarang juga.     

Siapa juga yang tahu, Xuanyuan Mingxin yang berada di gendongan Liuli Tian terus memandangi dengan penuh perasaan kepadanya. Ya ampun, aku senang sekali karena Liuli Tian tiba-tiba menggendongku dengan mesra seperti ini. Sepertinya, aku harus sering-sering menyuruh Liuli Tian bergaul dengan adik keenamku yang berdarah dingin itu, deh. Membiarkan Liuli Tian belajar banyak dari adikku untuk menjadi pria yang lebih berkarisma dan keren. Pria yang sangat berkarisma benar-benar terlihat hebat dan luar biasa! batinnya.     

"Em..." jawab Xuanyuan Mingxin kemudian dengan mata yang berkedip indah. Dia pun melingkarkan tangannya ke leher Liuli Tian dengan manjanya, lalu menyandarkan diri ke dekapan dada Liuli Tian, dan bersikap dengan manjanya bagaikan kucing.      

Seandainya Liuli Tian setiap hari memperlakukanku seperti ini, pasti sangat menyenangkan sekali, batin Xuanyuan Mingxin. Dia bahkan terhanyut dalam khayalan manisnya, dan seketika melupakan kekesalannya pada adiknya.     

Xuanyuan Poyu yang mengintip dari kamar, terkejut ketika melihat Xuanyuan Mingxin bersikap seperti itu. Liuli Tian juga sama terkejutnya, ketika dia melihat istrinya itu tersenyum manis dan menenggelamkan diri begitu cepat ke dekapannya, seolah telah lupa dengan kemarahannya barusan. Sangat aneh, tapi ini terasa begitu manis di hati.     

***     

Larut malam,      

Liuli Tian dan Xuanyuan Mingxin baru menyelesaikan perang di ranjang. Dengan masih terengah-engah, dia pun berkata, "Xuanyuan Mingxin, aku besok akan bicara baik-baik dengan pangeran kedua belas."     

Xuanyuan Mingxin mengerutkan keningnya, "Tidak perlu khawatir mengenainya. Otak anak itu bermasalah memang. Biarkan dia sadar dan paham sendiri saja!" jawabnya.     

Liuli Tian mengelus istrinya yang seputih salju itu. Tampak berpikir sejenak, lalu berkata, "Lebih baik tetap pergi untuk bicara baik-baik dengannya, dan meluruskan pemikiran negatifnya tentangku. Dengan begini, hubungan persaudaraan kalian ini bisa berubah jadi lebih baik seperti semula."      

Liuli Tian benar-benar merasa tidak enak, serta sangat sedih karena membuat hubungan persaudaraan Xuanyuan Mingxin dan adiknya jadi tidak baik hanya karena dirinya. Padahal, jelas-jelas dia sudah berusaha melakukan segalanya sebaik mungkin.     

Suasana jadi hening sejenak setelah Liuli Tian selesai bicara. Dia merasa aneh karena Xuanyuan Mingxin tidak menjawabnya. Dia pun menoleh untuk melihat Xuanyuan Mingxin, dan baru menyadari kalau Xuanyuan Mingxin sudah tertidur lelap. Kemudian dia tersenyum tak berdaya, dan mencubit ujung hidung Xuanyuan Mingxin, lalu memiringkan kepalanya dan pergi tidur.     

***     

Keesokan paginya, bulan baru mau pergi tidur dan matahari belum bangun. Langit juga tampak mendung samar. Liuli Guoguo yang sangat imut kini sedang menggerakkan tubuh mungil dan lembutnya. Lalu, matanya yang bagai anggur itu terbuka. Dia kemudian mengucek matanya, bangun, dan sudah sadar sepenuhnya.     

Kemarin, karena gejala dingin dan panas di tubuh Liuli Guoguo selama penyembuhan setelah diracuni. Dia merasa sangat mengantuk dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Jadi, hari ini dia bangun secara ajaib sepagi ini, dan berhenti menjadi seorang pemalas.     

"Nyonya kecil, ini baru jam lima, kenapa Nyonya sudah bangun?" tanya Xiao Denglong sambil bergegas berlari pelan ke samping ranjang Liuli Guoguo, lalu menyentuh dahinya. Kemarin, Nyonya kecil juga bangun sebelum fajar seperti ini. Setelah itu, terjadi tragedi buruk itu dan meninggalkan trauma kecil untuknya.     

"Astaga, Xiao Denglong. Aku baik-baik saja, kok! Aku juga tidak demam, tenang saja!" kata Liuli Guoguo sambil melepaskan tangan Xiao Denglong dari dahinya, lalu tersenyum. Dia juga melompat dari ranjang dan meregangkan badannya yang terasa pegal-pegal. Setelah itu langsung berlari menuju kamar di mana Kakak Po-nya tidur.     

"Eh, Nyonya kecil, jubah dan sepatu musim dingin anda belum dikenakan!" kata Xiao Denglong yang berteriak sambil bergegas mengejar Liuli Guoguo dengan membawa jubah katun merah muda dan sepatu musim dingin.     

Liuli Guoguo berlari ke bangunan He Huan dan langsung menuju ke ranjang Kakak Po-nya. Dua lengan kecilnya menarik tepi ranjang, lalu dagunya bersandar di lengan kecilnya. Kemudian dia memiringkan kepala kecilnya, dan diam-diam memandangi Kakak Po-nya.     

Setelah menghabiskan banyak waktu dan disiksa begitu lamanya dengan istri kecilnya, Xuanyuan Pofan sangat lelah, dan saat ini dia masih tidur dengan nyenyak. Dia sama sekali tidak menyadari kalau istri kecilnya itu sedang berada di samping ranjangnya, dan diam-diam memandanginya.     

"Kakak Po, si pemalas besar, kenapa masih belum bangun juga?" gumam Liuli Guoguo sambil memandangi Kakak Po-nya.      

Tiba-tiba, seorang pelayan datang, lalu membungkuk untuk memberi salam dan berkata, "Nyonya kecil, Ini baru jam segini. Raja Huayou masih tidur. Nyonya kecil kenapa tiba-tiba datang kemari?" tanyanya. Begitu melihat istri Raja Huayou hanya memakai satu lapis baju tidur, dia pun segera pergi dan mengambilkan selimut bulu musang untuk menyelimuti Liuli Guoguo.     

"Tidak usah, terima kasih!" kata Liuli Guoguo kepada pelayan itu sambil menggelengkan kepalanya. Dia pun naik ke atas ranjang, membuka selimut Kakak Po-nya, lalu masuk ke dalam selimut itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.