Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Apa Kamu Merindukanku



Kakak Po, Apa Kamu Merindukanku

0Semua murid di sana mulai protes, tapi Liuli Guoguo yang bercadar itu malah terlihat sangat tenang. Dia menegakkan dadanya yang kecil, dan mulai mengingat pola yang tampak sangat mengambang dan rumit itu. Dua tangan putih kecilnya tampak memutar-mutar jarinya satu per satu mengikuti pola itu.      

Ketika yang lainnya masih bingung dan sibuk mengomel, Liuli Guoguo sudah menggerakkan jari keenamnya. Targetnya saat ini adalah menggerakkan sepuluh jarinya untuk menggambar pola rumit itu.     

Guru Gou berdeham, lalu berkata dengan suara nyaring, "Tidak masalah jika kalian tidak bisa mengingatnya. Pulang nanti, kalian bukalah buku yang berjudul seratus simbol. Karena kalian ini baru pertama mempelajari ini, jadi kalian boleh menggambar pola ini dengan melihat buku itu. Hanya saja, nanti kalau sudah sampai akhir semester, aku tidak akan memudahkan kalian seperti ini. Nanti, kalian semua tetap harus menggambar garis satu persatu."     

Begitu mendengar ucapan guru Gou ini, mereka langsung berteriak gembira. Guru Gou yang begitu lembut ini sangat lebih baik dari pada guru pemusnahan. Seandainya saja guru Gou jadi wali kelas mereka. Mereka pasti akan sangat bersyukur sekali.      

Di antara mereka semua, ada Lin cantik yang duduk di baris pertama dengan ekspresi cuek dan acuhnya. Cih, walaupun guru Gou tidak mengatakan ini, ketika aku pulang, aku jelas akan membuka buku itu, lah. Lagi pula, hasil pola itu tidak akan terlihat bedanya antara membuatnya sendiri ataupun mencontohnya dari buku, jadi apa yang perlu dikhawatirkan, batinnya.     

Liuli Guoguo saat ini telah menghafalkannya dengan sepuluh jarinya. Dia sudah menggambar satu persatu garis itu dalam otaknya. Walaupun bentuknya aneh dan tidak karuan, tapi simbolnya cukup cantik menurutnya. Dan yang paling penting, dia sudah mengingatnya.     

Rusa raungan penanda jam pulang sekolah telah dikumandangkan. Murid di kelas Jianjia bagaikan kuda liar yang langsung terlepas begitu saja. Satu persatu dari mereka memperhatikan pola pada kain putih itu dan mencoba mengingat setiap garis di simbol hipnotis pengembali mimpi itu.     

Walaupun sepulang sekolah boleh melihat buku seratus simbol. Tapi tetap saja, yang dinamakan dengan murid kelas Jianjia adalah murid-murid yang pandai dan ingin menguji kemampuan menghafalnya sendiri. Membuka buku seratus simbol hanyalah rencana kedua mereka.      

Pada saat ini, hanya Liuli Guoguo yang mulai merapikan bukunya dan bersiap pergi dari kelas. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah wajah tampan Kakak Po-nya, sebab dia sangat merindukan Kakak Po-nya.     

Li Jinyang yang duduk di bangkunya sendiri dan baru saja selesai mengingat simbol itu. Kemudian menatap bingung ke Liuli Guoguo karena terlihat sangat santai. Dia pun bertanya, "Liuli Guoguo, apa kamu tidak mau mencoba menghapal simbol itu?"     

"Aku sudah menghapalnya!" jawab Liuli Guoguo yang telah selesai memasukkan bukunya ke dalam tasnya. Detik berikutnya setelah selesai bicara, dia pun langsung keluar dari kelas dan meninggalkan punggung yang begitu lucu kepada Li Jinyang.      

Li Jinyang mengerutkan keningnya dan tidak menyangka kalau Liuli Guoguo mempunyai ingatan yang cukup bagus, yang ternyata lebih kuat darinya.     

Ada dua alasan kenapa Liuli Guoguo pergi begitu cepat, yaitu satu, karena dia sangat ingin segera bertemu Xuanyuan Pofan, kedua adalah dia ingin menghindari tatapan orang-orang yang selalu memandangnya.      

Setiap kali Liuli Guogu berjalan di setiap sudut sekolah, selama di sana ada orang, maka tatapan orang-orang itu selalu saja jatuh ke dirinya. Tidak hanya memandangnya, mereka juga membicarakannya. Jadi, dia merasa sangat tidak bebas karena itu. Pengaruh dari Kakak Po-nya sangat besar dan luar biasa, bahkan dia baru menyadarinya sekarang.     

Pada saat ini, kepala sekolah Lushan kebetulan baru saja melaporkan kondisi belajar Liuli Guoguo hari ini kepada Xuanyuan Pofan. Setelah mengantarkan Xuanyuan Pofan keluar dari ruang kepala sekolah, dia pun menghembuskan napas lega sambil memegangi dadanya.     

Begitu Xuanyuan Pofan keluar dari ruang kepala sekolah, dia langsung kembali ke kereta kudanya. Kebetulan sekali di saat ini, Liuli Guoguo baru saja keluar dari gerbang dan langsung berlari melompat ke arahnya. "Kakak Po!" sapanya yang telah berhasil masuk ke dekapan Xuanyuan Pofan. "Kakak Po, apa kamu merindukanku? Aku merindukanmu sekali!" katanya.     

Begitu mendengar ini, Xuanyuan Pofan sangat senang sekali. Dia pun kemudian menjawab, "Tidak."      

Liuli Guoguo langsung mengerutkan keningnya ketika mendengar kata tidak itu. Dia juga memanyunkan bibirnya.      

Jemari ramping Xuanyuan Pofan yang putih itu lalu menunjuk-nunjuk pipi Liuli Guoguo yang digelembungkan, dan berkata lagi dengan suara beratnya, "Tidak rindu, ya aneh dong!"     

Liuli Guoguo langsung tersenyum bahagia mendengar ini. Dia pun langsung menenggelamkan kepalanya di dekapan Xuanyuan Pofan. Ketika dia mengangkat kepalanya, dirinya baru sadar kalau sudah dibawa masuk ke dalam kereta oleh Kakak Po-nya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.