Istri Kecilku Sudah Dewasa

Ganti Baju



Ganti Baju

2"Nona, Tuan Du Heng beberapa hari ini khusus meminta Nyonya Zhen, penyulam terbaik di ruang sulam untuk untuk membuatkan baju ini untuk Nona, dengan menggunakan sutra terhalus dan terbaik. Nama dari baju ini adalah, 'mimpi merah dalam kasih'. Hari ini, kebetulan baju ini sudah jadi, sehingga langsung di antarkan ke sini. Tuan memerintahkan kami semua untuk memastikan baju ini dikenakan oleh Nona," jawab Niu Xing.     

"Memastikan?" tanya pengawal ketujuh sambil mengangkat baju itu. Ketika menyentuhnya, memang dia merasakan kalau kualitas baju itu sungguh bagus sekali. Tapi, baju itu tampak setipis sayap jangkrik, seolah-olah akan mudah patah dengan sekali tikaman. Begitu melihat baju itu, dia tahu kalau semua ini adalah ide dari Du Heng.      

Dasar Du Heng yang tak tahu malu itu! Dia ingin aku mengenakan baju itu untuk memuaskan hasrat dan pikiran kotornya saja, batin pengawal ketujuh.     

Niu Xing terpana oleh mata pengawal ketujuh yang menawan tapi begitu tajam, dia lalu berkata lagi dengan suara bergetar, "I, i, iya..."      

Niu Ju yang ada di samping Niu Xing melihat kalau Niu Xing tidak berani bicara, dia pun tidak tahan melihatnya, jadi dengan berani dia berkata, "Iya benar sekali Nona. Ini semua perintah dari Tuan! Tolong Nona juga menghormatinya. Apa Nona tahu, berapa uang yang harus dihabiskan hanya untuk membuat satu stel baju ini? Setidaknya, butuh lima ribu koin emas. Jadi, tolong Nona menghargai keinginan Tuan ini." Namun, kalimat ini benar-benar sebuah kalimat perintah, dan bukanlah sebuah kalimat bujukan sama sekali.     

Pengawal ketujuh kemudian berjalan ke depan Niu Ju, lalu menamparnya sambil berkata, "Apa aku menyuruhmu untuk bicara?"      

Seketika, muncul sebuah bekas tangan di wajah Niu Ju yang sangat arogan itu. Dia lalu menggertakkan giginya dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Tapi dalam hati, dia sedang memaki pengawal ketujuh, Cih! dasar rubah penggoda! Rubah penggoda! Rubah penggoda sial!     

"Semuanya keluar sekarang juga!" perintah pengawal ketujuh dengan sangat marah sambil membalikkan nampan mahoni yang dipegang oleh pelayan, yang mana di atasnya terdapat baju sutra itu. Beberapa pelayan terkejut, lalu mereka langsung mengambil baju yang jatuh di lantai itu dan langsung menepuk-nepuknya, mencoba untuk membersihkan. Ya ampun Nona, ini seharga lima ribu koin emas! batinnya.     

Niu Ju melihat baju sutra yang jatuh itu. Hal tersebut membuat hatinya semakin kesal dan memaki pengawal ketujuh dalam hati dengan tidak karuan. Dasar rubah penggoda tidak tahu diri. Baju sutra itu sangat berharga sekali. Jika saja baju sutra itu diberikan padaku, pasti aku akan merawatnya dengan baik. Cih, sial!     

Kemudian, Niu Xing ingin mencoba membujuk pengawal ketujuh lagi untuk mengenakan baju sutra itu. "Nona pengawal ketujuh..." katanya. Tapi, belum sempat dia selesai berkata, pengawal ketujuh sudah mengangkat tangannya dan bersiap untuk menamparnya. Hal ini membuatnya sangat terkejut dan ketakutan, dia pun segera menundukkan kepala dan berkata, "Laksanakan, ampuni hamba Nona."     

Para pelayan pun satu persatu pergi keluar. Niu Ju kemudian sempat menoleh dan menatap punggung pengawal ketujuh dengan mata setajam pisau. Namun, Niu Xing langsung menariknya keluar, dia benar-benar takut kalau kakaknya yang begitu pemarah itu malah akan membuat pengawal ketujuh, wanita yang sangat galak dan menyeramkan itu murka dan lebih marah lagi.     

Pengawal ketujuh pun dengan enggannya membuka lemari meja riasnya yang tak bercermin, dan melihat lemari itu kosong tidak ada apa-apa. Dia juga membuka lemari pakaiannya dan hasilnya sama, tidak ada apa-apa di dalam. Semua barang yang biasa digunakannya telah dibawa pergi oleh para pelayan. Dia pun tampak tersenyum dingin dan membatin, Dasar Du Heng kurang ajar, bisa-bisanya dia melakukan hal sampai di tahap ini hanya untuk membuatku mengenakan baju itu!     

Pengawal ketujuh setelah itu duduk dan berpikir sejenak, lalu tiba-tiba dia teringat lagi dengan baju sutra itu. Rencana baru untuk melarikan diri pun datang lagi dalam pikirannya. "Niu Xing! Masuk dan bantu aku ganti baju," panggilnya kepada pelayan yang ada di luar pintu kamar, setelah memikirkan cara untuk melarikan diri.      

Para pelayan pun datang lagi satu persatu ke dalam kamar sambil membawa berbagai macam barang. Niu Xing dan Niu Ju adalah pelayan terbaik di antara gerombolan pelayan. Jadi, sudah sewajarnya mereka bertugas untuk mengganti baju pengawal ketujuh.      

Niu Xing kemudian maju dan membuka tali pinggang piyama pengawal ketujuh. Niu Ju yang melihat pemandangan ini, langsung bersiap untuk membantu melepaskan piyama itu, tapi tiba-tiba dia dihentikan oleh seseorang.     

"Kamu keluar sana, ganti dengan pelayan Hong Lian," kata pengawal ketujuh dengan dinginnya. Hong Lian adalah pelayan yang sikapnya paling lembut di antara pelayan yang lain. Hanya saja, statusnya lebih rendah.      

Ketika tiba-tiba pengawal ketujuh menyebut namanya, Hong Lian merasa sangat senang sekali karena merasa diperhatikan. Dia pun maju dengan segera.     

Niu Ju diam-diam melirik tajam ke pengawal ketujuh, lalu melirik ke Hong Lian. Dia pun berbalik dan pergi dengan kesal. Hong Lian? Bagus sekali, hah! Dasar pelayan bodoh! Sejak kapan pelayan bodoh itu tiba-tiba diperhatikan oleh pengawal ketujuh ini! Lihat saja nanti, aku akan menghajarmu! batinnya.     

"Pengawal, cepat bawa keluar Niu Ju dari sini dan congkel matanya!" perintah pengawal ketujuh dengan suara yang menggelegar dan begitu dingin. Kamu pikir, aku tidak tahu dari tadi kamu melirik ku dengan tatapan tajam setajam pisau, hah? Kamu pikir aku buta apa?! batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.