Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bukanlah Anak Baik



Bukanlah Anak Baik

0Pada saat ini, pengawal kedua belas terlihat masuk dan berkata, "Hamba memberi hormat kepada Raja Huayou dan isteri kecil Raja Huayou."     

"Pengawal kedua belas? Kenapa kamu di sini? Ayo sini ikut makan bakpao Xiaolong! Bakpao isi kacang merah dan wijen hitam ini lezat sekali, loh! Bakpao isi kacang hijau dan wijen putih ini juga enak! Kemampuan Nenek Ye masak benar-benar luar biasa!" kata Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo lalu mengambil dua bakpao yang masih panas dengan tangan putih kecilnya. Kemudian dia pergi menghampiri pengawal kedua belas dan menyodorkan dua bakpao itu ke pelukan pengawal kedua belas.     

Pengawal kedua belas segera mengambil bakpao yang diberikan oleh Nyonya kecilnya itu. Dia kemudian menarik sudut bibirnya, lalu mengatakan terima kasih. Kacang merah wijen hitam? Kacang hijau wijen putih? Ini apa dengan apa sih? bakpao yang aneh sekali, batinnya.     

"Pengawal kedua belas, makanlah! Bakpao ini manis sekali! Jika kamu makan satu, kamu pasti ingin memakannya lagi!" kata Liuli Guoguo kepada pengawal kedua belas, lalu menggigit bakpaonya lagi. Suaranya terdengar agak tidak jelas dan samar, dengan pipi putihnya yang lembut terlihat menggembung.     

"Baik, baiklah!" jawab pengawal kedua belas mengiyakan, dia lalu melihat ekspresi Nyonya kecilnya yang tampak begitu penyayang. Mulut kecil Nyonya kecilnya ini juga terlihat sedang makan dengan enaknya. Sehingga, dia pun segera ingin ikut makan bakpao itu. Dia kemudian mengambil bakpao itu dari tangan kecil Liuli Guoguo, dan menggigitnya. Namun, begitu mengunyah bakpao itu, dia langsung menyesal.     

Sialan, bagaimana bisa bakpao lebih manis dari gula? Lebih baik makan bakpao daging kalau begini rasanya! Bakpao semanis ini sepertinya hanya Nyonya kecil saja deh yang suka memakannya, batin pengawal kedua belas.     

Pengawal kedua belas kemudian mengalihkan pandangannya ke Xuanyuan Pofan, dan melihat Tuannya itu sedang mengunyah bakpao di tangannya. Ekspresinya terlihat tertekan dan menyedihkan, sampai-sampai dia ingin tertawa ketika melihat itu. Sebab, Tuannya memang tidak suka hal-hal yang terlalu manis. Sepertinya, Tuan juga diracuni otaknya oleh Nyonya kecil, hahahahaha! batinnya.     

Xuanyuan Pofan bisa melihat apa yang dipikirkan oleh bawahannya itu. Sehingga, dia pun langsung berdeham, lalu bertanya dengan dingin, "Ada urusan apa?"     

"Oh, Tuan, ada urusan... Ada urusan kok," jawab pengawal kedua belas. Dia pun langsung mengusap mulutnya yang baru saja menggigit bakpao tadi. Kemudian dia segera maju dan berbisik di telinga Xuanyuan Pofan, "Tuan, kakak tertua hamba pengawal kesatu berniat untuk..."     

Tidak lama kemudian, ketika pengawal kedua belas menyelesaikan laporan ini kepada Xuanyuan Pofan dengan suara kecil yang hanya bisa didengar oleh dia dan Tuannya saja. Tiba-tiba, ketika dia menurunkan pandangan matanya, dia melihat sebuah kepala kecil yang imut, muncul di dada Xuanyuan Pofan.     

Mata bulat besar Liuli Guoguo yang bagai anggur terus berkedip ke pengawal kedua belas. Dia membentuk tangan putihnya jadi lingkaran, dan meletakkannya di depan mulut kecilnya, lalu berbisik, "Pengawal kedua belas, jangan khawatir. Aku tidak akan memberitahu yang lain."     

Xuanyuan Pofan langsung memijat keningnya. Sedangkan pengawal kedua belas rasanya akan menjadi gila. Padahal dia berniat berbisik di samping telinga Raja Huayou, justru karena tidak ingin Nyonya kecil tahu akan hal ini dan malah akan membuatnya ketakutan. Bagaimana Nyonya kecil bisa seperti ini, sih? Suka menguping pembicaraan orang lain, bukanlah anak yang baik loh! batinnya.     

Liuli Guoguo melihat ekspresi pengawal kedua belas yang terlihat keberatan, dia pun segera mengelus ujung hidungnya sendiri. "Ya ampun, pengawal kedua belas. Kedepannya, aku akan bermain cium-ciuman dan bermain masuk kamar dengan kakak Po. Jadi, tentu saja harus saling berbagi suka dan duka. Berbisik pun juga harus bersama-sama dong," katanya dengan wajahnya yang memerah.      

Begitu mulut kecil itu bicara, tiba-tiba terdengar suara batuk, "Uhuk uhuk uhuk..." Xuanyuan Pofan yang sedang minum teh, langsung terbatuk ketika mendengar ucapan ini. Hampir saja dia memuncratkan teh yang baru saja masuk mulutnya, jadi dia pun akhirnya langsung menjadi tersedak.     

"Uhuk uhuk uhuk..." Walaupun pengawal kedua belas tidak minum teh dan tidak punya kesempatan memuncratkan teh, tapi karena dia berusaha menahan tawanya, dia pun juga jadi ikut tersedak dan batuk-batuk seperti Xuanyuan Pofan.      

Hal ini seketika malah langsung membuyarkan situasi canggung yang terjadi di sana. Hahahahahaha! Nyonya kecil ini benar-benar lucu, deh! Ucapan anak-anak benar-benar sulit dipercaya! Hahahahahaha! batin pengawal kedua belas.     

Liuli Guoguo seketika mengerutkan keningnya, dia lalu menepuk dada Xuanyuan Pofan untuk menenangkan batuknya, dan berkata dengan begitu dewasa, "Aduh, Kakak Po, aku kan sudah bilang berkali-kali, pelan-pelan saja minum tehnya. Tidak boleh minum teh terlalu cepat." Lihat ini, tersedak kan, batinnya.     

Xuanyuan Pofan hanya bisa membatin, Liuli Guoguo ini ya, pintar sekali kalau menirukan ucapanku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.