Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Tolong!



Kakak Po, Tolong!

3"Oh, dasar gadis bodoh!" kata Xuanyuan Pofan. Dengan segera dia berjalan menghampiri Liuli Guoguo, lalu mengeluarkan sebuah tisu dari cincin ruang sihirnya. Kemudian dia menyerahkan tisu tersebut kepada Liuli Guoguo.     

Di sebagian besar cincin ruang sihirnya, berisikan semua jenis harta dan obat-obatan berharga, serta semua jenis senjata dan buku sihir. Dan sebagian kecil dari ruangan itu terdiri dari barang-barang milik dan untuk Liuli Guoguo.      

Seperti semua jenis permen yang beraneka ragam, ada juga banyak makanan ringan. Bahkan pakaian dan perhiasan yang sering dikenakan Liuli Guoguo ketika sedang ada di samping Xuanyuan Pofan.      

Mau bagaimana lagi, Liuli Guoguo masih belum punya kekuatan bela diri. Dia tidak bisa mempunyai ruang sihir dari auranya sendiri untuk membawa sesuatu di dalam dirinya. Jadi, terpaksa Xuanyuan Pofan yang menjadi kotak harta karunnya.     

"Terima kasih kakak Po!" kata Liuli Guoguo sambil mengambil tisu yang diberikan oleh Kakak Po. Kemudian dia lanjut berjongkok dengan cantiknya, dan mulai berusaha buang air besar dengan tenang.      

Sedangkan Xuanyuan Pofan, dia kembali tempat yang sedikit jauh dari Liuli Guoguo. Dia berdiri dengan tangan yang diletakkan di punggungnya, dan diam-diam mengawasi tempat Liuli Guoguo sambil menunggunya. Meskipun pemandangan yang diawasi menurutnya sedikit aneh.     

Ternyata, memang masalahnya adalah karena lingkungan. Tidak lama kemudian, Liuli Guoguo pun dengan mulusnya mengeluarkan semua tahinya. Tangan putih kecilnya lalu meraih bunga morning glory berwarna biru di samping rerumputan, setelah itu dia memainkannya. "Kakak Po, menurutmu, apa kakak Liuli Tian dan kakak Xuanyuan Mingxin sudah tiba di kerajaan Lan Hai?" tanyanya.     

"Em, seharusnya begitu," jawab Xuanyuan Pofan.     

"Kakak Po, kakak Yan Wu apa juga ikut pergi ke kerajaan Lan Hai untuk bertanding?" tanya istri kecilnya lagi.     

"Em," jawab Xuanyuan Pofan lagi.     

"Kakak Po, bagaimana dengan paman Na Lanyan? Kakak Xiaomo, kakak Luci? Lalu, bagaimana juga dengan Ye Mingyou dan An Xiaomian, apakah mereka juga akan pergi ke sana?" tanya Liuli Guoguo.     

"Em, mereka semua harusnya juga pergi ke sana, selain Ye Mingyou," jawab Xuanyuan Pofan sambil berdeham. Lalu, ekspresi di wajah tampannya jadi dingin lagi secara tiba-tiba.     

"Em? Ye Mingyou kenapa tidak ikut pergi ke sana? Bukannya Ye Mingyou sangat hebat, ya?" tanyanya Liuli Guoguo lagi.     

"Tidak kenapa-napa," jawab Xuanyuan Pofan dengan nada bicara yang sedikit dingin.      

Liuli Guoguo juga merasakan kejanggalan di nada bicara kakak Po. Jadi, dia pun segera mengalihkan topik pembicaraan sambil tetap memainkan bunga morning glory berwarna biru itu. "Kakak Po, teman sekelasku di kelas Jianjia juga ada yang menerima undangan pertandingan Fengyun Sirius tingkat besar. Kenapa aku tidak menerima undangan itu, ya? Apakah aku tidak cukup hebat ya?" tanyanya.     

"Em, benar!" jawab Xuanyuan Pofan.      

Mendengar ini, Liuli Guoguo pun hanya bisa membatin, Kakak Po, bisa tidak sih kamu ini tidak menjawabnya dengan seterus terang begitu. Aku kan juga masih punya harga diri, cih!     

"Kakak Po, kamu tenang saja. Karena teman sekelasku itu baik sekali prestasinya dalam jurus seni simbol mantra. Dia dulu pernah masuk dalam daftar siswa berprestasi jurus seni simbol mantra. Sedangkan aku tidak punya bakat di jurus seni simbol mantra."      

"Tapi, kalau aku belajar lebih awal tentang jurus seni musik, mungkin tahun ini aku juga bisa menerima undangan pertandingan Fengyun Sirius! Kakak Po, aku pasti akan belajar jurus seni musik dengan serius dan giat!" ucap Liuli Guoguo.     

Xuanyuan Pofan kemudian merapatkan bibirnya, dia lalu hanya menjawab, "Ooooohhhhh."     

Liuli Guoguo kemudian mengepalkan tangan kecilnya dan berkata, "Kakak Po, kamu ini sedang meremehkanku?! Kamu benar-benar orang jahat! Cih!"     

Begitu mendengarkan ucapan istri kecilnya yang imut itu, kabut dingin di wajah pria itu pun hilang. Xuanyuan Pofan lalu tersenyum dan segera bertanya, "Hei Liuli Guoguo, apa kamu pernah berusaha keras dalam belajar, em? Setiap hari siapa yang selalu membuat guru yang aku sewa jadi geram dan marah? Setiap hari siapa yang selalu mengomel dan bilang kalau tidak mau belajar lagi? Em?"     

Liuli Guoguo yang sedang buang air besar hanya bisa diam mendengar ini. Baiklah, ucapan kakak Po ini memang benar, aku benar-benar tidak bisa membantahnya, huh! batinnya.      

Liuli Guoguo terlihat memanyunkan bibirnya, dan sudah tidak tertarik lagi memainkan bunga morning glory. Buang air besarnya ini juga sudah selesai, jadi dia segera berdiri dan mengelap pantatnya dengan tisu.     

Xuanyuan Pofan seketika mengerutkan keningnya karena tidak segera mendengar Liuli Guoguo membantah ucapannya ini. Dia kemudian melihat ke rerumputan di mana Liuli Guoguo berjongkok, dan hanya melihat rumput itu bergerak-gerak. Kelihatannya, istri kecilnya ini sedang marah, sepertinya dia nanti harus membujuk dan menghiburnya lagi.     

Sedetik berikutnya, di rumput yang tadi bergerak-gerak, tiba-tiba terdengar suara manis yang berteriak dengan kencang dan sangat memekakkan telinga. "Huwaaaaaaahhhhh!!! Kakak Po, Tolong!"     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.