Istri Kecilku Sudah Dewasa

Terpana (1)



Terpana (1)

0

Kedua mata Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo menggelap ketika melihat Liuli Tian yang terjatuh karena tertindih seorang wanita berbaju biru. Empat mata itu hanya bisa berkedip dan berkedip lagi.

Liuli Tian tidak sempat melihat dengan jelas benda berat apa yang menindihnya, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang kenyal dan lembut. Dalam kebingungannya dia pun memeluk benda itu dan membuatnya menggelinding jatuh dari tangga. Mereka jatuh menggelinding seperti bola, tergelinding jatuh sampai ke tangga terakhir yang paling bawah dan berbaring di tanah.

Hari pemujaan Dewa ini dilaksanakan selama tujuh hari, dan ini adalah hari terakhir, jadi orang yang datang tidak sangat banyak tapi juga tidak sedikit. Sehingga Liuli Tian dan benda kenyal itu menjadi pemandangan, ketika tergelinding di tangga yang sangat panjang, dan itu membuatnya dilihat orang lain.

Orang-orang tercengang melihat kejadian pria dan wanita yang jatuh tergelinding dari atas tangga sampai ke bawah. Untung saja mereka masih bernapas, masih hidup, orang-orang di sekitar hampir saja mau bertepuk tangan memuji mereka karena keajaiban ini.

"Aduuuhh! Aduuuh! Aduuhhh!... uh… uh..." kata benda kenyal yang menindih di dada Liuli Tian, suara saat itu terdengar seperti sedang terkejut.

"Hei, yang ditindih itu aku, kenapa kamu yang aduh, sih?" Tutur Liuli Tian dengan heran ketika melihat seseorang yang masih ada di atasnya tidak segera berdiri.

Benda kenyal itu mendengar ucapan Liuli Tian, kemudian dia langsung melompat berdiri dari tubuh Liuli Tian, "Hei! Kamu mendapat kesempatan untuk ditindih oleh putri seperti aku adalah keberuntungan untukmu! Kamu dapat kesempatan memeluk putri seperti aku ini, lalu tergulung jatuh bersama, itu adalah keberuntunganmu, tahu tidak? Kamu dapat kesempatan menyelamatkan tuan putri, adalah ke..." katanya kemudian.

Namun, sebelum benda kenyal itu meneruskan ucapannya, suaranya langsung dipotong oleh Liuli Tian, "Gila!"

Liuli Tian tampak menggosok-gosok lengan tangannya, lalu mengusap punggung belakangnya yang sakit karena tergelinding dari tangga. Entah mengapa, dia benar-benar malas untuk berdebat dengan wanita di depannya itu. Jika bukan karena kulitnya yang cukup tebal dan badannya yang kuat, mungkin dia sudah jadi saus daging, kalau tidak ya roti daging. Tidak tahu juga, kenapa waktu tergelinding tadi dia langsung memeluk wanita cerewet itu ke pelukannya, hatinya tiba-tiba merasa aneh.

"Hei… kamu bilang siapa yang gila?! Kamu itu yang gila! Awalnya aku ingin berterima kasih kepadamu, tapi tidak jadi karena melihatmu yang tidak sopan ini, huh!" tutur wanita berbaju biru yang memaki Liuli Tian.

"Heh..." gumam Liul Tian, karena dia sudah tidak bisa berkata-kata melihat perilaku wanita itu. Sebab, semua kata-kata yang diucapkan di depan wanita cerewet dan sok seperti itu hanya sia-sia saja.

"Heeehh? Heh apa kamu?! Hei, kenapa kamu begitu tidak punya rasa syukur, sih? Aku kan sudah bilang, kamu menyelamatkan aku itu adalah sebuah keberuntungan!" kata wanita berbaju biru itu lagi.

Namun, Liuli Tian hanya diam saja dan tidak menanggapi ucapan wanita berbaju biru.

"Hei... kamu jangan tercengang bodoh seperti itu, katakan sesuatu gitu!" kata wanita berbaju biru itu dengan ucapan yang tidak masuk akal sambil memegangi pinggangnya, dan mencoba untuk menghentikan Liuli Tian.

"Tuan Putri!" panggil seseorang.

"Tuan Putri!" panggil orang yang lainnya.

Tiba-tiba tampak dua pelayan yang berjalan turun dengan paniknya ke bawah, rasanya mereka terlihat seperti ingin menangis. Tuan putri mereka ini baru saja keluar sembahyang dari kuil penghormatan, awalnya dia berjalan dengan santai dan biasa saja. Namun, tidak tahu kenapa tiba-tiba dia mau mengeluarkan jurus bunga turun dari tangga. Lalu ketika memulai pertunjukannya, dia tidak sadar menginjak roknya sendiri, kemudian terjatuhlah dari tangga.

Hal itu mengejutkan kedua pelayan tersebut sampai ingin mati rasanya, untung saja ketika terjatuh ke bawah kebetulan dia menindih pemuda berbaju biru dan pemuda berbaju biru itu melindungi tuan putri di dekapannya. Kalau tidak… Ya Tuhan, tidak akan bisa dibayangkan resikonya.

Hah! Tuan putri?! batin Liuli Tian yang tercengang beberapa saat, lalu dia tersadar kembali. Tidak aneh kalau begitu, ternyata memang seorang putri! batinnya lagi.

"Kakak!" panggil Liuli Guoguo.

Liuli Tian yang masih memikirkan tentang wanita itu, dan belum sempat tersadar dari lamunannya, tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang lembut memeluk pahanya.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.