Istri Kecilku Sudah Dewasa

Ranjang Ambruk (2)



Ranjang Ambruk (2)

0

Liuli Tian sudah mengumpulkan semua orang sesuai perintah Raja Huayou, lalu dia pun berdiri untuk melapor, "Tuan, hamba sudah mengumpulkan semua orang di kediaman Cheng Zhu ini. Ada hal penting apa yang ingin Tuan umumkan?" tanyanya.

Genggaman tangan Xuanyuan Pofan mengerat, dia pun kemudian berkata dengan suara yang terdengar sangat dingin, "Liuli Tian, walikota dari Kota Ye dengarkan perintahku ini. Aku sekarang memberikan perintah khusus, yaitu menarik seluruh jabatan walikota terdahulu dari Liuli Fu. Lalu. mengirimnya untuk belajar kehidupan Tao, menurunkannya menjadi rakyat jelata, dan selamanya tidak akan pernah menjabat jadi apapun!"

Liuli Fu yang masih terluka pantatnya itu, ketika mendengar hal itu, kini seperti sedang ditendang lagi dengan kejamnya, sampai-sampai dia muntah darah.

"Liuli Tao, anak pertama kediaman Cheng Zhu ini akan dikirim ke bagian selatan perbatasan barbar sebagai budak." sambung Xuanyuan Pofan.

Di ruang tamu salah satu penginapan di Kota Ye, tampak Liuli Tao yang sedang memikirkan cara untuk melungsurkan Liuli Tian, tiba-tiba bersin berkali-kali. 

"Hong Mudan dikirim kembali ke rumah bordir Na Yi sebagai budak, seumur hidup tidak boleh ditebus." kata Xuanyuan Pofan memberi perintah.

Hong Mudan yang mendengar itu seketika terkejut. Cengkraman kukunya pun tanpa sadar mencakar kayu lantai dan mengeluarkan bunyi berdecit, tubuhnya pun gemetaran seperti orang gila.

"Nona ketiga kediaman Cheng Zhu, Liuli Pingping dikirim ke bagian kota barat, dihadiahkan untuk Raja Kota barat sebagai penghibur. Nona keempat Liuli Fangfang, dikirim ke Gurun utara, dihadiahkan ke Raja Edinah di gurun utara sebagai pendamping." lanjut Xuanyuan Pofan. 

Liuli Pingping dan Liuli Fangfang yang langsung mendengar perintah itu, seketika mereka berdua pun terjatuh di lantai dengan kedua tangan menghadap ke langit. Wilayah barat itu penuh dengan sihir yang mengerikan, monster juga ada dimana-mana, dan penduduknya terkenal sangat kejam.

Gurun utara memiliki empat musim yang semuanya bersalju, cuaca di sana sangat buruk. Raja Edinah juga cacat, jadi Liuli Fangfang berpikir kalau lebih baik menyuruhnya mati saja, daripada harus dikirim kesana.

Liuli Fu muntah darah lagi mendengar kedua anak perempuan kesayangannya, selanjutnya akan dijadikan penghibur dan pendamping, "Ke... Kenapa Raja Huayou… kenapa? Aku membunuh orang saja tidak perlu alasan apapun, apalagi menghukum orang jahat." katanya.

Namun, siapapun yang memperlakukan Liuli Guoguo dengan buruk, Xuanyuan Pofan pasti akan membuat orang-orang itu lebih baik mati daripada hidup.

"Apa karena Liuli Guoguo kan?" tanya Liuli Fu yang matanya penuh dengan darah.

Xuanyuan Pofan menepis lengan bajunya, lalu dia berdiri dan berjalan ke depan Liuli Fu. Mata tajamnya melotot ke Liuli Fu, kemudian dia pun berkata, "Kamu kenapa tidak memperlakukan Liuli Guoguo dengan baik? Dia juga anakmu, kamu kenapa tidak memperlakukannya dengan baik? Kenapa kamu memaki dan memukulnya? Tidak menyayanginya sama sekali, hah?!"

Liuli Guoguo yang begitu imutnya, kenapa Liuli Fu bisa-bisanya tidak menyayanginya? batin Xuanyuan Pofan ketika mengingat Liuli Guoguo, Nona kecilnya itu selama lima tahun yang tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah. Lalu, hidup sengsara dan selalu berhati-hati di kediaman Cheng Zhu ini, membuat hatinya pun tidak bisa menahan amarahnya.

Ayahnya tidak menyayanginya, ibunya sakit keras, kakak laki-lakinya harus bersekolah di luar, diganggu dan diperlakukan tidak baik oleh orang-orang di sini, bagaimana mungkin aku bisa menahan amarahku? tanya Xuanyuan Pofan dalam hati.

Hawa di sana pun tiba-tiba hening, Liuli Fu tampak ingin menjawab pertanyaan Xuanyuan Pofan, tapi dipikirkan bagaimanapun dia masih tidak bisa menjawabnya. Di dalam kepalanya, tiba-tiba teringat kenangan-kenangan setiap kali dia memukul Liuli Guoguo yang bersikeras tidak mau mengakui kesalahannya. Pemandangan Liuli Guoguo yang diperlakukan tidak baik, satu persatu muncul dalam otaknya, seperti mimpi buruk yang bergoyang-goyang di depan matanya.

Liuli Fu baru sadar, dari Liuli Guoguo terlahir di dunia ini sampai sekarang, dia benar-benar tidak pernah sekalipun memperlakukannya dengan baik. Tidak pernah, bahkan benar-benar tidak pernah sekalipun. Kedua matanya yang penuh darah itu, kini terlihat sangat menyesal dan bersalah, kedua tangannya diletakkan ke dadanya lalu dia pun pingsan.

Ada apa dengan semua ini?! batin semua orang yang mulai menggigil, tampak kaki yang berlutut itu pun mulai gemetaran. Beberapa yang bernyali ciut, pantatnya mulai mengompol, ekspresi wajah mereka seperti sedang menunggu keputusan kematian. 

Mereka akhirnya baru merasakan, kenapa Raja Huayou disebut orang yang berdarah dingin. Karena dia sangat-sangat menakutkan. Dia bisa membunuh seseorang dengan tidak mengedipkan mata, apalagi dia juga bisa membuat hidup orang sengsara sampai lebih baik mati daripada hidup, benar-benar terlalu menakutkan.

Liuli Tian menggigit bibirnya, batinnya bercampur aduk akibat berbagai perasaan, dia tidak tahu apa harus sedih, nyaman atau kasihan.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.