Istri Kecilku Sudah Dewasa

Menempel Kepadanya (5)



Menempel Kepadanya (5)

0

Hari berikutnya,

Liuli Guoguo tiba-tiba terbangun dari tidurnya, tampaknya dia ingin buang air kecil. Ketika Liuli Guoguo berusaha mengangkat kepalanya, seketika dia sadar bahwa dirinya sedang berbaring di tubuh seorang paman.

Tidak tidak tidak tidak… Bukan Paman, tapi Kakak. Apalagi ini adalah Kakak Po. Um? Raja Huayou Kenapa bisa ada di dalam kamarku? batin Liuli Guoguo.

Liuli Guoguo seketika melepas selimutnya, setelah itu dia berdiri. Lalu dia mencoba memikirkan tentang apa yang terjadi pada dirinya, tapi dia tetap tidak mengingatnya.

Liuli Guoguo hanya ingat, bahwa kemarin malam dia mimpi indah. Di mimpinya dia menemukan sebuah wayang yang panas, wayang tersebut tergeletak di jalan, lalu dia memutuskan untuk memungutnya. 

Wayang tersebut terasa sangat panas, bahkan ketika Liuli Guoguo memeluknya, benda itu bisa menghangatkan tubuhnya. Selain itu, dia juga bisa berlari, namun saat Liuli Gougou menangis, wayang itu malah berhenti berlari. Bahkan, dia justru menghampiri dan memeluknya.

Liuli Guoguo menduga, yang kemarin malam dipeluknya adalah wayang itu, namun di dalam hatinya dia berkata, Kenapa tiba-tiba ketika bangun, wayang tersebut malah menjadi Raja Huayou? Apakah wayang itu bisa berubah menjadi sosok Raja Huayou?

Wayang yang berubah menjadi Raja Huayou tersebut terlihat sedang tertidur dengan lelap. Tampak cahaya matahari masuk melewati jendela, cahaya itu menerangi wajah Xuanyuan Pofan. Wajah yang putih dan gagah tersebut terusik karena cahaya tersebut, lalu wajah tersebut memicingkan matanya.

Liuli Guoguo memperhatikan dengan seksama wajah Xuanyuan Pofan, dalam hatinya berkata, Raja Huayou ini sangat tampan sekali!

Liuli Guoguo merasa bahwa Xuanyuan Pofan adalah pria yang paling tampan dalam hidupnya, sejak lahir sampai saat ini.

Menatap Xuanyuan Pofan dari jauh membuat Liuli Guoguo merasa tidak puas, sehingga dia memajukan wajahnya. Dia memutuskan untuk semakin dekat menatap Xuanyuan Pofan. Bahkan sampai dia bisa melihat setiap bulu kecil yang ada di wajah Xuanyuan Pofan.

Lubang hidung Xuanyuan Pofan terlihat terbuka dan tertutup, menandakan bahwa dia sedang bernapas. Dalam batin Liuli Guoguo berkata, Bibir tipis merah mudanya sepertinya enak sekali, seperti permen yang dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan!

Liuli Guoguo mengulurkan jemari kecil putihnya, kemudian dia mulai mencubit pipi Xuanyuan Pofan.

"Emmmm..." Xuanyuan Pofan tampak berdeham.

Xuanyuan Pofan seketika merasa ada hangat napas di hadapannya.

Xuanyuan Pofan mencoba untuk membuka matanya, kemudian dia menatap wajah kecil Liuli Guoguo yang berada dekat sekali dengan wajahnya. Dalam batinnya berkata, Wajah yang putih, lembut, dan imut. Wajah yang bisa membuat orang mudah tertarik kepadanya.

"Huwaahhh!" kata Liuli Guoguo yang terkejut ketika melihat wayang berubah menjadi Xuanyuan Pofan. Dalam batinnya berkata, Wayang itu tiba-tiba membuka matanya, bahkan bola matanya bergerak.

Liuli Guoguo yang terkejut, dengan segera dia melompat dari tubuh Xuanyuan Pofan. Dia yang awalnya dalam posisi jongkok seketika berubah ke posisi kuda-kuda.

Saat Xuanyuan Pofan merasa bahwa Liuli Guoguo terkejut karenanya, tampak dia sedikit menyesal.

Kalau tahu begitu aku akan pura-pura tidur saja, karena dengan begitu aku bisa menikmati sentuhan lembut dari Liuli Guoguo. Walau sedikit sakit karena dicubit olehnya, tapi sejujurnya aku tidak keberatan, batin Xuanyuan Pofan. Setelah itu dia berniat untuk mengulurkan tangan, menyentuh tangan kecil dan rambut Liuli Guoguo.

"Apakah kamu wayang yang berubah menjadi Kakak Po?" tanya Liuli Guoguo yang sedang berpikir sambil menggigit jari kecil putihnya. Jari yang tampak seperti bawang hijau.

"..." Xuanyuan Pofan yang awalnya ingin memegang rambut kepala Liuli Guoguo, seketika dia membatalkan niatnya.

Ini? Kenapa aku tiba-tiba jadi wayang? batin Xuanyuan Pofan.

"Bukan, aku ini Kakak Pofan." kata Xuanyuan Pofan, dia yang awalnya akan menyentuh kepala Liuli Guoguo, seketika beralih mencubit pipi lembutnya.

"Oh..." kata Liuli Guoguo sambil menggigit jemarinya, ia berpikir, Apa yang dikatakan oleh Kakak Po sepertinya masuk akal, karena aku tidak pernah bertemu wayang yang bisa bicara.

"Liuli Guoguo kemarin malam..." kata Xuanyuan Pofan.

Ketika Xuanyuan Pofan belum menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba Liuli Guoguo merentangkan tangannya. 

Apa? Dia ingin digendong lagi? batin Xuanyuan Pofan.

"Mau cur... cur...." kata Liuli Guoguo sambil mengerutkan keningnya, tampak wajahnya berubah menjadi cemberut.

Aku tidak bisa menahannya lagi! batin Liuli Guoguo.

Hanya karena Liuli Guoguo ingin memakan bibir yang seperti permen tersebut, dia yang awalnya ingin buang air kecil, dia sampai lupa, dan saat ini tampaknya dia tidak bisa menahannya.

"..." pikiran Xuanyuan Pofan tidak karuan.

Mulut Xuanyuan Pofan seketika terangkat, dengan segera dia berdiri, kemudian dia menggendong Liuli Guoguo. Setelah itu dia mengantarnya untuk buang air kecil.

Xuanyuan Pofan ketika melihat wajah Liuli Guoguo yang tampak cemberut, seketika dia merasa bahwa Liuli Guoguo hampir saja mengeluarkan air seninya.

Untungnya di usia Liuli Guoguo yang beranjak lima tahun, dia belajar untuk tidak mengompol sembarangan. Sehingga dia terbiasa meninggalkan kebiasaan memalukan, seperti mengompol.

Akhirnya, Xuanyuan Pofan merasa bahwa cukup satu kali ini saja menjadi pengasuh anak, lalu dia membawa Liuli Guoguo ke kamar mandi untuk buang air kecil.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.