Enam Suami Tampan

Pria Itu Tiba-tiba Batuk



Pria Itu Tiba-tiba Batuk

0Ada sebuah rumah di ujung gang. Pria itu berdiri di depan pintu kayu yang sudah lapuk. Ia menatap Dong Huiying sekilas, kemudian mengetuk pintu.      

"Apakah Saudara He Shun ada di rumah?" Setelah cukup lama menunggu, tidak ada seorang pun yang menjawab, pria itu mengetuk pintu lagi, "Saudara He Shun?"     

Meskipun sudah menunggu cukup lama tetapi masih belum mendapat jawaban, Dong Huiying masih tetap dengan sabar menunggu. Ia sama sekali tidak mendesak. Ia hanya berdiri di belakang pria itu.      

Beberapa saat kemudian, Dong Huiying menggaruk lehernya dan berkata, "Saat aku bertemu dengannya tadi, ia sedang terburu-buru dan sedang mencari seseorang untuk mengirim surat ke rumah. Mungkinkah ia ingin mengirim surat kepada istrinya? Kurasa ia masih belum pulang."      

Pria itu mengangguk, "Mungkin saja."     

Dong Huiying merasa suasananya saat ini begitu canggung, "Kalau begitu, kita tunggu saja."     

Setelah cukup lama, Dong Huiying merasa lelah. Kemudian ia pun melihat-lihat segala sesuatu yang ada disekelilingnya, di rumah itu ia tidak menemukan tempat untuk duduk.      

Setelah beberapa saat, ia merasa bahwa wajah pria itu kini kaku dan terus memandangnya tanpa ekspresi. Entah mengapa, ingatannya langsung tertuju kepada Liang Haoming.     

Liang Haoming juga demikian. Ia sering diam-diam memandangnya, menatapnya dengan penuh rasa curiga, tapi Dong Huiying tetap saja tidak bisa menebak pikiran orang lain.      

Kemudian dalam benaknya ia berkata, "Apa sebaiknya aku melupakannya saja ya? Mungkin aku terlalu banyak berpikir. Ia hanya seorang pejalan kaki."     

Sekitar setengah jam kemudian, baik pria itu maupun Dong Huiying belum juga beranjak dari tempat itu. Namun, pria itu terus mengawasinya.      

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki dari ujung lorong. Dong Huiying membuka matanya dan melihat ke arah tersebut. Ia melihat seorang pria jangkung dan berbadan kurus sedang mengenakan linen kasar sebagai tudung. Sepertinya bahunya patah, sehingga langkah kakinya terseret-seret.     

"Saudara He Shun!" Pria itu akhirnya bicara. He Shun mendengar suara yang akrab di telinganya dan secara refleks Dong Huiying pun mendongak, "Hei …"      

Ia hampir berteriak, tapi tiba-tiba ia terbatuk. He Shun merasa aneh, tapi ia masih menutup mulutnya.     

Apa yang terjadi?     

"Saudaraku, mengapa kau ada di sini?"     

Pria itu menoleh kepada Dong Huiying dan berkata, "Orang ini, dia salah mengenaliku sebagai kau. Apakah kau kehilangan batu giok?"     

Dong Huiying langsung mengenali He Shun saat pria itu bicara. Seperti yang dikatakannya sebelumnya, meskipun ia belum melihat penampilan seseorang, selama ia pernah mendengar suara lawan bicaranya, ia bisa langsung mengenalinya. Selain itu, ciri-ciri fisik orang itu, berbadan tinggi dan kurus, juga sama seperti yang ditemuinya sebelumnya.     

Kemudian Dong Huiying menunjukkan batu giok itu dan berkata, "Benda ini yang kuambil di lapak Nyonya Sun. Di atasnya, terukir huruf 'duan'."     

"Hahhh!"     

He Shun berteriak karena terkejut. Ia mengulurkan tangan dan mengambil batu giok dari tangan Dong Huiying. Dengan hati-hati, ia memeriksanya dengan cermat. Melihat bahwa batu giok itu tidak rusak, ia pun menghela napas lega.     

"Terima kasih banyak, Nona. Ini adalah benda kenang-kenangan dari istriku. Jika aku kehilangan batu giok ini, aku tidak tahu harus berkata apa kepada istriku."     

Dong Huiying hanya bisa meliriknya. Pemilik batu giok ini pastilah seorang yang sangat kaya. Namun, melihat penampilan He Shun, hidupnya pastilah sangat menderita. Bahkan suaranya penuh dengan kesedihan.     

He Shun berkata ramah, "Saudaraku, Nona, aku benar-benar merepotkan kalian berdua. Mari masuk dan minum sebentar." He Shun mengambil kunci dan membuka pintu. Dong Huiying ingin menolaknya, tapi karena melihat pria di sampingnya sudah masuk, dan ia juga haus, jadi ia pun ikut masuk ke rumah pria itu.      

Saat dahaganya puas, ia akan segera pulang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.