Enam Suami Tampan

Dilayani oleh Sang Istri



Dilayani oleh Sang Istri

0Saat itu Liang Shujun merasa sangat senang. Entah apa yang membuatnya sangat gembira seperti ini? Ia menatap hanya fokus menatap Sang Istri dan terus berjalan ke arahnya.     

Dengan penuh semangat, Liang Shujun buru-buru menghampiri Dong Huiying, "Semalam aku cepat-cepat menanyakan ke banyak orang mengenai beberapa hal yang sangat mencurigakan. Meskipun tidak begitu jelas, tapi orang yang mereka maksud adalah Zhu Xingfang. Tapi kurasa sepertinya kemungkinannya lebih dari delapan puluh persen!"     

Kini dong Huiying merasa lega, karena Liang Shujun sudah kembali pulang. Setidaknya ia tak harus selalu menghadapi Liang Haoming lagi.      

Jika dibandingkan dengan Liang Haoming yang wajahnya selalu datar layaknya seorang itu, Liang Shujun lebih terlihat lebih menyenangkan dan disukai banyak orang.      

Saat ini, Dong Huiying berpikir bahwa ia mungkin akan lebih sulit untuk mendapatkan hati Liang Haoming. Karena dari wajahnya yang nyaris tak pernah tersenyum, sehingga orang lain sulit menebak apa yang dipikirkannya.     

Liang Haoming masih terus menatap Dong Huiying, sehingga membuatnya tidak nyaman.     

"Pelan-pelan saja. Katakan dengan jelas, apa yang sebenarnya terjadi?"     

Kemudian Shujun berkata, "Ada seorang pejabat di Provinsi Pingchang. Sekitar dua bulan yang lalu pangeran muda dari keluarga ini mengalami kecelakaan dan dirampok oleh penjahat. Pejabat di provinsi telah menyelidiki masalah ini, dan pangeran muda itu kabarnya mirip Liang Yixuan. Wajahnya yang lembut dan tampak seperti orang yang baik hati. Setelah kejadian itu, penjahatnya kabur. Penjahat wanita itu hanya membawa seorang suami, kabarnya orang itu adalah suami barunya. Sedangkan para suaminya yang lain dipenjara. Pejabat provinsi itu sangat marah setelah mendengar hal ini. Para penjahat dianggap sebagai umpan. Mereka ingin membawa para penjahat keluar dari penjara, tapi sayangnya hingga kini masalah ini belum ada perkembangan."     

Dong Huiying hanya menghela napas panjang saat mendengar penjelasan dari Liang Shujun. Baginya hal ini layaknya sebuah dongeng.      

Mungkinkah penjahat yang dimaksud oleh Liang Shujun adalah Zhu Xingfang?     

Melihat bibir Shujun yang kering dan suaranya yang serak, Dong Huiying menuangkan segelas air untuknya, "Hal ini membutuhkan diskusi dan rencana panjang. Minumlah air lebih dulu agar tenggorokanmu tidak kering."      

Shujun adalah tulang punggung yang baru bagi keluarga Liang. Karena itu lah kesehatannya sangat penting dan harus dijaga dengan baik.     

Namun, melihat kondisi Sang Istri saat ini, ia pun tidak bisa apa-apa. Kelihatannya siapa yang bekerja dan menghasilkan uang harus dicatat, serta penyakit psikologis di tubuh Dong Huiying, dan juga bintik di wajahnya.     

Yah, Dong Huiying juga tidak bisa terus menerus memikirkannya, karena semakin dipikirkan, maka akan semakin panjang urusannya dan semakin banyak masalah yang ditemukan.     

"Ah, ah?" Liang Shujun terdiam.     

Setelah meminum air yang diberikan Dong Huiying, bagaimana mungkin ia merasa sungkan?      

Selama ini, hanya mereka enam bersaudara yang selalu melayani Sang Istri. Namun, hari ini, Sang Istri lah yang melayani mereka. Bahkan, Liang Shujun sangat tersanjung meski Sang Istri hanya menuangkan segelas air untuknya.     

Bahkan, Liang Haoming yang ada di sampingnya sangat terpana dan matanya memancarkan emosi yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.     

 ***     

Sebenarnya Zhu Xingfang adalah orang asing. Aksen bicaranya juga terdengar asing, tetapi tidak banyak berbeda jika dibandingkan dengan penduduk setempat.     

Ia pindah ke Gunung Taihang sebulan yang lalu, tepat setelah kejadian pangeran muda mengalami perampokan. Saat itu ia hanya membawa seorang suami datang ke sini.      

Pada Dinasti Yuan, praktik poliandri sudah menjadi hal yang umum dilakukan, dan Zhu Xingfang adalah wanita dengan gairah seks yang besar.      

Berdasarkan informasi yang diberikan Liang Shujun kepadanya, Dong Huiying pun sudah memahami masalah ini.      

Namun, ia masih tetap harus mencari informasi lebih lanjut.     

"Kalian tunggu sebentar."     

Dong Huiying mengeluarkan sebatang gandum yang masih belum dibakar dari tungku. Sejenak ia memperhatikan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Tapi ia tidak menemukan barang apapun yang bisa digunakan untuk menulis. Akhirnya ia pun berpikir, ia harus melepas busananya.     

"Sang Istri?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.