Enam Suami Tampan

Hidup Ini Sudah Cukup Keras, Jadi Berhentilah Menggangguku



Hidup Ini Sudah Cukup Keras, Jadi Berhentilah Menggangguku

3Menyadari kecanggungan adiknya ini, otak nakal Liang Shujun tiba-tiba berpikir cepat dan menggoda Liang Yuening.     

"Adik Yuening, aku ini kakakmu, apa tidak boleh aku tahu apa isi hatimu?"     

Ia dan adiknya ini memang memiliki hubungan yang aneh sejak kecil. Liang Yuening adalah tipikal orang pendiam, pendendam, dan juga bertemperamen tinggi.     

Contohnya saja, ketika Liang Yuening masih kecil, ayah mereka pernah membuatkan ukiran kayu untuk kakak tertua mereka. Liang Yuening terlihat sangat menginginkan ukiran itu bahkan dengan bersemangat membantu ayah untuk membuat ukiran itu. Tapi ketika ditanya apakah dia menginginkan ukiran itu, ia hanya diam dan hanya menunjukkan ekspresi seolah tidak pernah menginginkan ukiran kayu itu.     

Tapi, Liang Shujun juga tidak terlalu terkejut dengan sifatnya yang seperti itu, karena mereka berenam memang memiliki sifat yang menjadi ciri khas masing-masing.      

Kakak tertua adalah orang yang tenang. Mudah berpikir dengan cermat dan bijaksana.      

Kakak keduanya adalah pria yang baik hati, tapi juga licik. Sementara Liang Shujun adalah orang yang tidak menentu kadar kebaikan di dalam dirinya.      

Liang Haoming adalah orang yang tidak terlalu banyak mulut, ekspresi wajahnya juga dingin dan kaku. Walau Liang Haoming dikenal sebagai pribadi yang pendiam, saudara Liang satu ini dapat terlihat menakutkan ketika marah. Liang Yixuan, walau terlihat kalem dan tenang, ia sebenarnya handal dalam membela diri. Sementara Liang Yuening, entah kenapa dia mudah khawatir dan pemarah.     

Terkadang Liang Shujun juga penasaran, bagaimana struktur otak Yuening sebenarnya?     

Liang Haoming yang terlihat menyeramkan ketika marah juga tidak bisa ditebak arah jalan pikirannya. Sementara Liang Yuening, saudaranya ini sangat mudah sekali marah. Sekali dipancing, Liang Yuening akan langsung marah, meledak-ledak, isi hatinya sangat terpampang jelas di wajahnya, seolah saudara Liang satu ini belum dewasa.     

Maka dari itu, dahulu, Liang Yuening sangat jijik sekali pada Sang Istri. Ia bahkan tidak mau berurusan dengan Sang Istri sama sekali.     

"Sederhana!" Dengan menekankan nada bicaranya, Liang Shujun melirik Sang Istri sambil tersenyum.     

Liang Yuening mulai terlihat tidak nyaman dan canggung. Mungkin karena ia merasa malu untuk menunjukkan perasaan sebenarnya dalam dirinya. Akhirnya ia menutupi itu dengan marah-marah.     

"Cepat berkemas, kakak kedua dan Yixuan sudah menunggu di rumah."     

Lalu Liang Yuening langsung berbalik badan sambil cemberut.     

Ketika melihat Dong Huiying, tubuh Liang Yuening tampak menegang. Ia pun memilih untuk mempercepat langkah kakinya dan bergegas keluar.     

"Tunggu... tunggu," Ucap Liang Shujun berusaha menghentikan adiknya.     

"Ada apa?" Jawab Liang Yuening sambil sedikit terkejut.     

Liang Shujun mengerutkan dahinya sambil tersenyum, "Aku hanya penasaran saja, apa kakak kedua dan Yixuan benar-benar mengirimmu untuk menjemput kami?"     

Liang Yuening langsung terdiam. Ia pun langsung menatap tajam kakaknya ini seakan memberi isyarat, 'Hidup ini sudah cukup keras, kamu tahu tidak sih? jadi berhentilah menggangguku!!!'     

*****     

Setelah puas mengganggu Liang Yuening, Liang Shujun akhirnya tidak ingin kembali tidur.     

Walau masih merasa lelah, namun Liang Shujun sudah terlalu lama tidak pulang dan pasti anggota keluarga yang lain juga mengkhawatirkannya dan Sang Istri.     

Liang Shujun juga takut jika Liang Yuening tahu bahwa dirinya baru saja hampir mati karena penculikan yang dilakukan oleh Tie Hailan itu.     

Liang Yuening pasti akan marah besar jika sampai mengetahui hal itu.     

Oleh sebab itulah, setelah disiksa oleh He Su setahun yang lalu, Liang Shujun tidak berani pulang. Walau sengaja bersembunyi dan menyembuhkan diri dengan ginseng, semua orang tetap tahu jika ada hal buruk yang baru menimpa Liang Shujun. Untungnya Liang Yuening adalah orang yang polos, ia tidak mengetahui keadaannya setahun lalu.      

Walau demikian, saudara Liang yang mengetahui hal itu juga berusaha diam. Mereka tidak ingin mengungkit hal ini untuk menjaga perasaan Liang Shujun.     

Ketiganya membeli beberapa roti untuk bekal selama perjalanan, Liang Shujun membantu Dong Huiying membawa beberapa tas besar dan kecil. Liang Yuening bergegas memakan dua potong roti dengan cepat lalu berkata pada Dong Huiying, "Sini aku bantu bawakan!"     

Dong Huiying tertegun sejenak lalu membiarkan Liang Yuening membawakan tasnya.     

Namun sekejap kemudian, Liang Yuening bergegas berjalan ke depan. Ia seolah takut bila Dong Huiying akan merebut tas ini kembali.     

Dong Huiying hanya bisa tersenyum tidak berdaya. Ia merasa bahwa sikap Liang Yuening tampak kekanak-kanakan.     

Baiklah kalau begitu, lagi pula memang tidak ada yang normal di dalam keluarga ini. Kakak tertua terlalu banyak akal, Liang Shuyu juga sulit diprediksi mengenai sikapnya, dan Liang Shujun sendiri juga genit dan licik. Sedangkan Liang Haoming, ia jenis orang yang suka menguntit. Liang Yuening juga orang yang pemarah dan sangat tidak mudah bergaul. Hanya Liang Yixuan yang paling lucu baginya!     

Ah, Liang Yixuan, seketika Dong Huiying merindukannya.     

Ia tidak hanya merindukan senyuman Liang Yixuan tetapi juga merindukan rasa perhatian dan kehangatannya.     

Berpikir seperti ini, Dong Huiying tidak bisa untuk tidak mempercepat langkah kakinya dan berharap segera sampai di rumah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.