Enam Suami Tampan

Bernyanyi Seumur Hidup



Bernyanyi Seumur Hidup

0Tuan muda Li tentu ingat dengan janjinya saat di penjara waktu itu. Namun ia hanya ingin meyakinkan pernyataan Liang Shujun, "Benarkah? Selama aku membantumu mencari orang itu, kamu akan membantuku agar aku tidak dinikahkan dengan perempuan yang tidak aku cintai?"     

Liang Shujun mengangkat alisnya, dengan percaya diri, "Tentu saja."     

Tuan muda Li ragu-ragu sejenak, kemudian ia berkata, "Jangan berani membohongiku, kalau tidak, Kalau tidak…. Kalau tidak aku akan membuatmu bernyanyi seumur hidupmu!"     

Sudut mulut Liang Shujun berkedut, bukankah berarti Tuan muda ini tergoda dengan rencana penggagalan perjodohan darinya? Apalagi bila ada keluarga kaya raya yang akan membantunya, tentu saja Liang Shujun akan melakukan segala cara untuk membantu tuan muda ini agar tujuannya juga tercapai. Walau demikian, Liang Shujun juga tidak menjamin keamanan dari 'cara' yang akan digunakannya untuk menggagalkan perjodohannya dengan perempuan lain.     

Setelah itu, Liang Shujun mengajak Tuan Muda Li untuk menemaninya melukis sebuah gambar. Ya, Liang Shujun akan memberikan gambaran Liang Haoming agar Tuan Muda Li dan bawahan yang dimintanya mencari bisa mengetahui wajah adiknya itu. Tuan Muda Li pun bersedia menunggunya melukis menggunakan kuas dan juga tinta yang disediakan untuknya. Sayangnya, karena Liang Shujun terlalu lama menggambarkan wajah adiknya itu, Tuan Muda Li pun merasa bosan hingga wajahnya tampak memerah karena kesal.     

Meski demikian, lukisan Liang Shujun ternyata cukup jelas dan detail dalam menggambar. Ia pun memberikan sentuhan akhir yang indah. Tujuannya menggambar ini untuk mempermudah Tuan Muda Li mengetahui bentuk wajahnya, namun juga bisa menikmati gambarannya serta menerima ide-idenya dalam menyelesaikan masalah Tuan Muda Li..     

Tuan Muda Li yang sudah berada di sebelahnya hanya bisa tercengang melihat gambaran Liang Shujun. "Kakak Liang?" Ia mengerjapkan matanya dengan rasa tidak percaya. Lukisan itu masih ada di sana, dan orang di lukisan itu juga masih di sana.      

Walau demikian, hal ini sebenarnya juga bukan hal pertama yang membuatnya terkejut. Saat pertemuan awal dengannya di penjara. Di matanya, Liang Shujun tampak dalam kondisi yang tidak terurus. Saat diajak bersamanya untuk pulang ke rumah keluarga Li sendirian, tubuhnya pun langsung dibersihkan oleh para pelayan di sini. Namun saat setelah mandi, Liang Shujun membuat semua orang termasuk Tuan Muda Li merasa terkejut untuk pertama kalinya.     

Meskipun Liang Shujun bertubuh tinggi dan tidak terlihat imut seperti kebanyakan pria normal lainnya, namun ia benar-benar terlihat tampan. Terutama lekukan menurun menuju hidung yang ada di antara kedua alis tebalnya. Tuan muda Li, yang juga merupakan pria saja tidak bisa menahan detak jantungnya karena terlalu kagum pada ketampanan Liang Shujun.     

Tapi hari ini, Tuan muda Li semakin merasa bahwa ia sudah terlalu meremehkan Liang Shujun. Liang Shujun bukan hanya tampan dan pandai bernyanyi. Pria ini bahkan jago dalam hal melukis, bagaimana bisa pria seperti Liang Shujun bisa semahir ini dalam hal melukis?     

Namun tampaknya, Liang Shujun tidak terlalu puas dengan hasil lukisannya. Ia pun melipat kedua tangannya dan berkata, "Tangan kanan kakak tertuaku lumpuh, sementara kakak keduaku sakit keras, dan ini adalah aku. Tapi sepertinya masih terlihat tidak jelas," Liang Shujun merasa lukisannya tidak terlalu bagus, tapi paling tidak ia bisa memberikan sedikit gambaran tentang saudaranya melalui gambarannya.     

Setelah itu, Tuan Muda Li mengirim seseorang untuk mengambil lukisan itu dan pergi untuk mencari wajah orang yang tergambar pada lukisan tersebut. Liang Shujun berpikir bahwa dengan kontak yang dimiliki oleh keluarga Li, akan ada berita tentang Liang Haoming dengan cepat. Sayangnya, setelah menunggu beberapa hari, Liang Shujun jadi ragu bila Liang Haoming sudah meninggalkan Pingchang atau belum.     

Liang Shujun merenung sejenak, dan berpikir bahwa ia ditangkap oleh kantor pemerintah. Liang Haoming juga pasti tidak akan bisa meninggalkannya begitu saja. Tetapi kabar adik keempatnya itu juga tidak muncul untuk waktu yang lama. Liang Shujun berpikir bahwa adiknya mungkin telah mengalami beberapa masalah. Memikirkan banyak kemungkinan negatif seperti ini sungguh membuatnya gundah dan ingin duduk saja. Semakin lama memikirkannya, malah membuatnya ingin segera mencarinya sendiri di seluruh penjuru kota ini..     

Setahun yang lalu, masalah dengan He Su membuatnya mengerti suatu kebenaran. Ya, ia memiliki bakat, tetapi tidak ada seorangpun di belakannya yang mampu untuk mendukungnya. Bahkan ketika ia membuka toko, bisnisnya berjalan dengan baik. Selama Liang Shujun mau berusaha, ia bisa melangkah lebih jauh dari yang pernah dilakukannya sebelumnya. Namun sayang, sekali lagi ia harus tertiban kesialan dan malah dirampok.     

Setahun kemudian, tepatnya sejak beberapa hari yang lalu di Kabupaten Pingchang, ia malah ditangkap oleh petugas patroli karena melanggar ketentuan jam malam. Ia pun diharuskan tinggal di penjara selama beberapa hari. Ia pun semakin memahami kebenaran.     

Bahkan jika ia seorang pria, perempuan di Dinasti Yuan ini lebih unggul dari pada pria. Namun bila Liang Shujun memiliki latar belakang keluarga yang yang kaya dan ternama, sumber daya keuangan yang memadai, dan kekuatan yang cukup, sangat mungkin baginya untuk tidak berakhir dalam situasi yang memalukan seperti saat itu.     

Tetapi apakah mudah untuk merubah diri menjadi kaya?     

Liang Shujun terdiam dan berpikir keras.     

Kakak keduanya membutuhkan banyak uang untuk pengobatan, dan ia sendiri juga tidak ingin menjalani kehidupan yang sulit seperti ini terus-menerus. Ia juga ingin menjadi orang yang kaya raya dan melangkah menuju kemakmuran seperti ini juga sangat penting!     

Seperti kata pepatah, bersandar pada pohon besar itu baik untuk kesejukan. Sepertinya Liang Shujun memang harus mencari dukungan lain sesegera mungkin sehingga dirinya bisa memiliki jalan keluar bila ada sesuatu hal buruk terjadi di masa depan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.