Enam Suami Tampan

Sebenarnya Dia Benar-benar Tidak Paham Atau Hanya Berpura-pura



Sebenarnya Dia Benar-benar Tidak Paham Atau Hanya Berpura-pura

0"Kenapa dia tidak ada di sini?"     

Dong Huiying sedikit terkejut, "Kapan dia pergi dan siapa yang menebusnya?"     

"Aku juga tidak tahu," Jawab sipir perempuan itu dengan muka kusut seolah dirinya bisa mengusir siapa saja dengan ekspresi wajahnya, "Cepat pergi dari sini, jangan menghalangi pekerjaanku. Sudah aku jelaskan bahwa jika namanya sudah aku coret, berarti orang itu sudah pergi. Merepotkan saja!"     

Dong Huiying pun didorong oleh sipir tersebut dan hampir saja terjatuh ke tanah. Ia mengerutkan keningnya dan dengan cepat menyeimbangkan tubuhnya. Sementara itu, Liang Haoming dan Liang Yuening yang ada di sebelahnya kiri dan kanan hanya terdiam dengan wajah kebingungan. Mereka sebenarnya juga merasa tidak terima istrinya diperlakukan seperti itu.     

Namun sepertinya ekspresi Liang Haoming masih tampak diam seperti biasanya. Sebaliknya, Liang Yuening justru langsung tersulut emosi dan marah. Di bawah topinya, ia menatap sipir perempuan itu dengan ekspresi yang menantang. Melihat situasinya tidak baik, Dong Huiying buru-buru menariknya, "Tidak apa-apa, ayo pergi!" Setelah itu, ia menarik Liang Yuening dengan tangan kiri dan Liang Haoming dengan tangan kanannya. Ia takut bila kedua orang ini mulai bertingkah dan membuat situasinya semakin buruk..     

Menurut Dong Huiying, tidak salah jika petugas itu memarahinya. Apalagi sebagai warga sipil biasa, mereka memang sedang mengganggunya bekerja.     

Sayangnya Liang Yuening sudah sangat marah. Ia pun menahan tarikan Sang Istri sembari berkata, "Tapi dia mendorongmu!" Tarikan itu menyebabkan Dong Huiying menghentikan langkah kakinya sejenak dan menoleh ke Liang Yuening.     

Dong Huiying sebenarnya juga sangat tidak berdaya, "Aku tahu, aku juga merasa kelas. Tetapi aku masih bisa menahannya. Bila dia menangkap kita karena perbuatan yang buruk, bukankah itu malah akan merugikan kita lebih jauh lagi?"     

Liang Yuening marah bukan karena tidak tahu tentang hal ini, tapi petugas itu memang terlalu kasar dan perbuatannya tidak manusiawi sama sekali. Liang Yuening kembali menatap pintu penjara itu dengan marah dan sekejap kemudian membuang muka dengan cemberut.     

"Sudah... sudah... jangan marah lagi, ya." Dong Huiying berjinjit sembari berusaha mengusap-usap kepala di balik topi itu. Pada saat seperti ini, Dong huiying bersikap sangat baik untuk membujuk Liang Yuening agar tidak lagi marah.     

Liang Yuening pun jadi sedikit tenang dan merasa sedikit malu karena diperlakukan Dong Huiying dengan lembut. Ia pun menganggukkan kepalanya dan segera melupakan kejadian ini.     

Ah, padahal Dong Huiying sudah memperhitungkan bahwa dirinya bisa membebaskan Liang Shujun hari ini. Ia pun sempat berubah lesu dan hampir menyerah. Namun Dong Huiying segera menepuk pipinya dengan penuh semangat dan berkata kepada kedua Liang bersaudara itu, "Ayo pergi, mari kita berkeliling dulu. Jika kita berjalan-jalan dan mencari informasi dari beberapa orang sekitar sini, mungkin akan ada seseorang yang telah melihatnya. "     

Kedua Liang bersaudara itu berpikir bahwa ada benarnya juga pernyataan yang dikatakan oleh Sang Istri. Mereka pun langsung mengikuti instruksinya.      

Sayangnya selama bertanya ke beberapa orang di sekitar sini, mereka tidak mendapatkan informasi apapun tentang Liang Shujun. Mereka hanya mendapatkan beberapa gosip dari para penduduk. Salah satunya seperti gosip mengenai keluarga terkaya Pingchang sejak dulu adalah keluarga Li, kemudian disusul oleh keluarga bermarga Shen. Tetapi, putri tertua keluarga Shen jatuh dari tebing dan meninggal setahun yang lalu. Putra bungsu keluarga Li sangat menyayangi putri tertua keluarga Shen. Kemudian, dua putra dari keluarga Wang yang direncanakan akan dinikahkan dengan putri dari keluarga Shen itu. Sayangnya, karena terjadi kecelakaan itu, akhirnya kedua putra keluarga Wang dinikahkan dengan keluarga Tie. Hingga hari ini, keluarga Tie dinobatkan sebagai keluarga terkaya di Pingchang dan membuat mereka memiliki hubungan dekat dengan beberapa pejabat dan bahkan petugas patroli malam. Selain itu ada beberapa anggota keluarga Tie yang bekerja sebagai pejabat.     

Singkatnya, gosip ini tidak diketahui kebenarannya, tetapi tidak ada keraguan bahwa empat keluarga yaitu keluarga Li, Shen, Wang, dan juga Tie sangat terkenal di daerah ini.     

Siang harinya, mereka bertiga pergi ke sebuah kedai kecil yang menjual mie. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di sini dan memesan mie dengan sup kuah yang bening. Harga semangkuk mie cukup mahal dan Dong Huiying merasa agak setengah hati ketika membelinya. Harganya memang mahal, tetapi rasanya tidak enak. Dong Huiying merasa kesal karena ia merasa sudah ditipu oleh penjualnya.     

Liang Yuening yang juga merasa menjadi korban dari kejahatan Sang Istri pagi ini, dengan kesal melahap habis semua mie yang dipesan sambil melirik dengan kesal ke arah Sang Istri. Sebenarnya ia setuju dengan pemikiran istrinya bahwa mie ini tidak terlalu lezat, tetapi kedai mie ini memang sangat ramai dan terkenal.     

Liang Yuening tiba-tiba menyenggol pundak Dong Huiying dan Dong Huiying dengan tenang bertanya, "Apa?" Sembari menatap dengan pandangan kosong kepada Liang Yuening.     

Liang Yuening agak canggung, dan berkata, "Aku ingin makan mie lagi."     

"Makan mie?"     

Liang Yuening langsung menggembungkan pipinya.     

'Sang Istri ini memang tidak tahu maksud perkataannya atau hanya pura-pura tidak tahu?' Pikir Liang Yuening.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.