Enam Suami Tampan

102



102

0Kekhawatiran Dong Huiying memang bukan tanpa alasan, dengan ditangkapnya kakak ketiga oleh seseorang tentu membuatnya tidak habis pikir pada keputusannya untuk mengikuti Liang Haoming.      

Sebaliknya, Liang Haoming agak ketakutan melihat Sang Istrinya yang merasa tertekan akan hal ini.     

Faktanya, ketika ia keluar dari rumah saat itu adalah Liang Shujun memang mengikutinya.     

Setahun yang lalu, Liang Shujun sempat menjual diri untuk menjadi penyanyi di Tian Qinglou, kemudian keluarga mereka menjual ke enam Liang bersaudara itu pada Sang Istri demi uang 12 keping perak, setelahnya masih ada banyak hal yang terjadi.     

Sebagai anggota keluarga, Liang Haoming secara sadar harus melakukan sesuatu. Bahkan sebelum itu, ia tidak pernah bermalas-malasan. Ia sudah lama tinggal di gunung sebelumnya, dan menghabiskan banyak waktunya untuk berburu binatang buas. Ia melakukan semua itu agar bisa menawarkan beberapa hewan buruan itu di pasar dan mendapatkan uang. Tetapi berburu adalah masalah keberuntungan, dan Liang Haoming secara bertahap menyadari bahwa berburu sendirian masih belum mencukupi kebutuhan keluarga mereka.     

Jadi secara kebetulan, ia mendapat kabar mengenai pertarungan tinju ilegal di pasar gelap.     

Setiap petinju menandatangani perjanjian hidup dan mati dengan petugas pasar gelap.     

Pada awalnya, ia masih sangat lemah Dan akhirnya lebih sering kalah daripada menang. Tidak jarang Liang Haoming juga mengalami cedera, tetapi hal itu tidak berani diberitahukannya kepada keluarganya. Liang Haoming pun lebih memilih untuk menyembunyikan pekerjaan ini dari keluarganya.      

Di sisi lain, kakak ketiga bukan orang yang bodoh. Meski tampak licik, tapi hatinya terasa tulus dan baik. Sudah pasti sebagai kakak ketiga, Liang Shujun akan membantunya untuk merahasiakan tentang pekerjaannya ini. Meski demikian, Liang Haoming juga paham bila Liang Shujun akan memberitahukan keluarganya suatu saat nanti.     

Ia meyakini hal ini karena Liang Shujun adalah seorang kakaknya. Liang Shujun pasti menginginkan yang terbaik bagi adik-adiknya. Tapi, tidak peduli itu tentang penyakit kakak kedua ataupun kebutuhan hidup yang makin mempersulit keluarganya, tidak seharusnya kakak ketiga menanggung beban keluarga seorang diri. Jadi, Liang Haoming menjadi semakin terobsesi untuk menyembunyikan hal ini dari saudara-saudaranya.     

Setelah hari itu, kakak ketiga berhasil menyusul Liang Haoming yang berencana kembali ke pasar gelap. Kakak ketiga memang memiliki keterampilan bela diri yang bagus dan juga jago dalam melacak buruannya. Walau Liang Haoming berusaha bersembunyi berkali-kali, tapi berkali-kali juga dirinya berhasil ditangkap oleh kakaknya. Singkatnya, Liang Shujun berhasil mengikutinya sampai ke kota.     

Walau demikian, Liang Haoming sudah tinggal di kota selama setahun dan cukup hafal dengan medan yang dilalui. Ia melewati banyak lorong untuk tiba di rumah sewaannya dengan selamat. Namun, karena ia merasa bersalah pada kakaknya itu, ia bermaksud untuk menjemputnya setelah pertandingan ilegal tersebut selesai digelar. Bukankah dia harus tetap bertingkah baik pada kakaknya sendiri?     

Tapi nyatanya terlambat, pada saat Liang Haoming hendak menghampiri kakaknya, ia melihat Liang Shujun bertemu dengan tim patroli.     

Tim patroli pun segera menangkap kakaknya yang masih berkeliaran itu.     

Ya, kejadian tragis itu terjadi seperti itu.     

Liang Haoming terlihat sangat canggung dan bisa mengerti perasaan Sang Istri saat ini.     

"Jadi, Liang Shujun sekarang ditahan?"     

Liang Haoming pun mengangguk, "102"     

"Apa maksudmu?"     

Liang Haoming mengulangi kata-katanya tadi, "102 keping perak untuk menebusnya."     

Dong Huiying sekarang jadi mengerti sesuatu.     

Liang Shujun tertangkap oleh patroli ketika ia sedang berjalan di malam hari untuk mengikuti Liang Haoming. Bila ingin membebaskannya, mereka membutuhkan 102 keping perak untuk menebusnya.     

Licik!     

Dong Huiying langsung menunjukkan ekspresi cemberutnya. Ia kesal pada peraturan pemerintahan kota ini.     

Bersamaan dengan itu, Liang Haoming perlahan mengeluarkan sekantong uang, "Ini 22 keping perak." Ya, uang ini adalah uang yang diperolehnya dalam beberapa hari terakhir, yang masih kurang 80 keping perak lagi.     

Dong Huiying tidak tahu cara untuk merespon, "Apa petugas patroli benar-benar membutuhkan uang ini?"     

Tentu saja, 102 keping keping perak ini sangat berarti untuk keluarganya yang hanya menghabiskan beberapa keping perak saja selama setahun. Sekarang, mereka harus merelakan uang itu demi menebus Liang Shujun yang ditahan oleh para petugas tersebut.     

Namun, Dong Huiying tidak terlalu khawatir. Selama Liang Shujun baik-baik saja, toh, ia menghasilkan banyak uang malam ini. Kepingan perak yang ditinggalkan oleh Hong Xiangjun juga jumlahnya sudah lebih dari 102 keping, cukup untuk menebusnya.     

Hanya saja, ia baru saja memiliki banyak uang. Tetapi, apakah sekumpulan uang ini hanya melewatinya begitu saja tanpa mau menetapnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.