Istri Liar Kaisar Jahat

Pangeran Tak Berguna (7)



Pangeran Tak Berguna (7)

0"Ini sudah tiga bulan; si gendut sialan itu telah hilang selama tiga bulan. Mungkinkah kita terlalu kejam dengannya jadi dia melarikan diri dari rumah? Atau dia secara tidak sengaja kena sial karena dia sangat takut dan sekarang dia menyembunyikan dirinya?" Pang Zihuang menghela nafas perlahan saat menggosok jarak antara keningnya dimana terasa sakit kepala, "Tidakkah dia tahu apa yang kami lakukan untuk kebaikannya sendiri? Kenapa dia tidak bisa mengerti rasa sakit kami?"     

Pang Zihuang menaikan kepalanya sedikit sambil berbicara dan tepat pada saat itu, dia menyadari sosok yang mencurigakan datang ke arahnya. Dia langsung meledakkan amarah.     

"Siapa kamu? Beraninya kamu masuk ke Ruang Belajar Kerajaan? Apa kamu datang untuk membunuh kami? Di mana para pengawal? Apa mereka mati? Berani-beraninya mereka membiarkan orang asing masuk!"     

Dengan marah, Pang Zihuang langsung keluar dari belakang meja dan meraih pemuda yang tampak mencurigakan itu, mendaratkan tamparan tepat di wajah pemuda itu.     

"Kamu pasti berani! Kamu hanya tingkat dua di jajaran koleksi Qi tapi kamu berani datang dan ingin membunuh kami! Bisakah kamu meremehkan kemampuan kami? Kamu sampai tepat pada waktunya, kamu merasa depresi sekarang dan tidak tahu kemana akan melampiaskannya. Sekarang, kami bisa memakaimu untuk melampiaskannya!"     

Pang Zhuang biasanya tidak suka jika ada orang disekitarnya saat dia sedang memeriksa dan membaca pengumuman resmi Kerajaan, seluruh Ruang Belajar Kerajaan kosong kecuali untuknya. Dia dapat membicarakan siapapun yang dia inginkan tanpa perlu menjaga citranya sebagai Kaisar.     

Tiga tahun lalu, Pang Ran menabrak Penasehat Kerajaan secara tak sengaja dan kemudian menghilang. Sejak itu, Penasehat Kerajaan selalu datang setiap hari untuk melihatnya. Akan tetapi, Penasehat Kerajaan sangat terampil jadi dia tidak berani mengganggunya. Dia telah menekan amarahnya dan sekarang hal baik telah terjadi. Seseorang telah, mengabaikan hidupnya sendiri, menawarkan diri kepadanya. Bagaimana bisa dia melepaskan kantong pukul ini?     

Saat Pang Zihuang sedang membenamkan dirinya dalam kebahagiaan membagikan pukulan, pemuda di tangannya mengeluarkan ratapan sedih.     

"Aiyo, Ayah Kerajaan, tolong jangan sakiti aku! Aku anakmu."     

"Keparat, kamu, beraninya meniru anak kami? Bagaimana bisa kami tidak tahu kalau kami punya anak sepertimu!"     

Pang Zihuang menjadi lebih marah. Pembunuh ini sangat berani bahkan setelah dia ditangkap, dia masih tanpa malu mengakuinya sebagai anaknya. Jika menirukan kerajaan adalah kejahatan yang bisa dihukum mati.     

Akan tetapi, setelah mendengar kata-kata itu, pemuda itu menangis bahkan semakin sedih.     

"Ayah Kerajaan, aku sungguh anakmu, ini aku, Pang Ran!"     

"Pang Ran?"     

Pang Zihuang tertegun. Baru saat itu dia mengamati pemuda itu dengan hati-hati.     

Meskipun fisik pemuda ini tidak bisa dikatakan ramping, dia punya figur yang proporsional. Bentuk wajahnya tidak istimewa namun tidak biasa juga. Kulitnya luar biasa cerah, dengan sepasang mata sedih yang menatap balik Pang Zihuang.     

Bisa dikatakan pemuda di depannya entah bagaimana terlihat seperti Pang Ran, suaranya juga sangat mirip…     

"Kamu Pang Ran?" Pang Zihuang memberi tatapan ragu padanya.     

Dia ingin mengakui anaknya tapi ini… ini terlalu luar biasa untuk jadi nyata!"     

Dalam waktu tiga bulan, si gendut sialan itu, yang memiliki berat badan 250 kilogram, telah mengalami perubahan besar! Mungkin sulit bagi siapapun untuk mengakui bahwa mereka bisa mengenalinya sekarang…     

"Ayah Kerajaan, apa kamu sudah lupa saat aku berumur lima tahun, aku mengintip pelayan istana saat mereka sedang mandi? Pada umur tujuh tahun, aku masih membutuhkan pengasuh untuk menyuapiku dan aku masih ngompol di tempat tidur pada umur dua belas tahu? Aku sungguh anakmu, Pang Ran."     

Saat dia mendengar ini, Pang Zihuang, yang tidak bisa percaya itu pada awalnya, langsung yakin bahwa orang di depannya adalah anaknya.     

Tidak ada yang akan tahu tentang kejadian ini selain dirinya, Kaisar, dan Pang Ran!     

Bahkan selimut dari insiden ngompol itu telah secara pribadi dibakar oleh Kaisar untuk menjaga Pang Ran dari hinaan; bahkan pelayan istana yang berada di sisinya tidak tahu tentang ini…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.