Istri Liar Kaisar Jahat

Kembalinya Gu Xianglin (1)



Kembalinya Gu Xianglin (1)

0Di sebuah jalan berliku di hutan, sekelompok orang mengembara ke Negeri Naga Nilakandi dengan kecepatan penuh. Dapat dilihat jelas bahwa pemimpin kelompok adalah pemuda yang masih berumur dua puluhan. Dia punya wajah tampan dan tidak terlihat seperti seorang petarung.     

"Penjaga kiri, kita akan sampai di Negeri Naga Nilakandi sebentar lagi. Haruskah kita meningkatkan kecepatan?"     

"Tentu! Misi ini membutuhkan waktu yang sangat lama tapi akhirnya, kita bisa pulang sekarang."     

Pria yang dipanggil Penjaga Kiri tersenyum lemah. Kali ini, dia dikirim suhu untuk menangani urusan yang membutuhkan waktu setengah tahun untuk selesai. Dia bertanya-tanya apa yang dilakukan saudara sekelompoknya sekarang.     

Saat itu, badai debu muncul di belakang mereka. Suara keras terdengar dari belakang, "Kalian didepan, beri jalan untuk kami!"     

Pemuda itu mengerutkan keningnya. Sebelum dia melakukan tindakan, cambuk mengecam tiba-tiba muncul dari samping dengan niat menjatuhkannya dari kuda. Namun, sebelum cambuk itu mencapai pemuda itu, dia menahan cambuk itu dan menariknya. Prajurit yang memegang cambuk itu langsung terjatuh dari tunggangannya.     

"Berhenti!"     

Seketika, semua orang menyentakkan kendali mereka dengan keras dan berhenti. Sekelompok penunggang yang berlari dari belakang memakai seragam dan menunggangi serigala badai. Masing-masing penunggang punya tatapan angkuh di wajah mereka, seakan tidak ada orang di dunia yang dapat mengalahkan mereka.     

"Apa mereka dari Faksi Gentle Breeze?"     

Cahaya aneh melintas di mata Xunfeng saat tatapan dinginnya tertuju pada orang-orang itu. "Aku penasaran apa alasanmu menghentikanku?"     

Dibanding keluarga Dongfang, kekuatan Faksi Gentle Breeze sedikit lemah. Namun, Faksi Gentle Breeze masih faksi terkenal. Faksi yang dibentuk setidaknya harus memiliki kultivator tingkat Martial King sebagai komandan. Faksi Gentle Breeze, khususnya, memiliki dua kultivator tingkat Martial King, membuat sikap pengikut mereka kejam.     

"Kamu brengsek! Tak dapatkah kamu lihat ada Putra Mahkota disini? Beraninya kalian menghalangi jalan kami! Siapa yang harus ku hajar jika bukan kalian?"     

Pria yang dihempaskan ke tanah oleh Xunfeng berdiri dengan cepat dan menatapnya dengan menyeringai. "Diatas itu, melihat dari kuda jorok yang kalian tunggangi, orang bisa tahu kalian hanya sekedar rakyat jelata. Aku penasaran dari mana datangnya darah pemberani itu? Bisa-bisanya kalian tidak memberi jalan ketika kalian melihat Putra Mahkota lewat!"     

Saat dia berkata ini, pria itu memutar kepalanya untuk melihat pemuda tampan yang berhenti agak jauh.     

Pemuda ini kurang lebih seumuran Xunfeng. Bentuk wajahnya sangat jelas dan wajahnya setajam pisau. Namun, ada pandangan tinggi hati di matanya, menghancurkan fitur wajahnya.     

"Gu Xianglin!"     

Tatapan Xunfeng seketika dingin. Dengan benar, dia harusnya tidak tahu siapa tuan muda Faksi Gentle Breeze. Namun, itu tak tertolong sama sekali. Pria ini adalah kakak kandung Gu Panpan. Dengan kata lain, dia adalah sepupu Gu Ruoyun! Tentu saja dia mengenalnya!     

Namun, dia sama sekali tidak menyangka bahwa dia menjadi tuan muda Faksi Gentle Breeze.     

Beberapa tahun lalu, dia mendengar berita tentang anak satu-satunya suhu Faksi Gentle Breeze dibunuh. Karena Faksi Gentle Breeze telah hehilangan pewarisnya, suhu faksi menyerahkannya pada anak angkatnya. Siapa yang akan menyangka bahwa anak angkatnya adalah Gu Xianglin!     

Sepertinya tidak akan lama lagi Negeri Naga Nilakandi akan diserang badai.     

Gu Xianglin menyapukan pandangan ke arah Xunfeng. Walaupun dia terlihat teduh dan tenang, Xunfeng dapat melihat dengan jelas dan merasakan hinaan di matanya.     

"Lupakan! ada anjing liar dimana-mana. Tidak perlu kita bertengkar dengan orang tak beradab dan membungkuk ke tingkat mereka." Melambaikan tangannya, dia berkata, "Ayo! Aku belum pulang selama bertahun-tahun. Aku bahkan tidak tahu apa yang terjadi beberapa tahun ini. mari kita menjaga prioritas kita dan melanjutkan perjalanan pulang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.