Istri Liar Kaisar Jahat

Pelelangan Yang Menggemparkan Empat Negeri (6)



Pelelangan Yang Menggemparkan Empat Negeri (6)

0Tuan Kedua Gu berpikir bahwa dia kejam tapi siapa sangka pria tua ini lebih tak berperasaan darinya. Jenderal Gu sampai ingin mengubur jenazah orang asing di pemakaman keluarga jadi dia bisa mengakuinya sebagai jasad anaknya.     

Namun, saat ini, hanya itu yang dapat mereka lakukan…     

"Baik, ayah, aku akan perintahkan pesuruh terpercaya memulai pencarian. Aku akan temukan dua mayat manusia sebelum pelelangan."     

…     

Selama waktu ini, pasukan yang dipimpin Jenderal Martial muncul di jalanan Negeri Naga Nilakandi dari waktu ke waktu. Bahkan kultivator yang jarang tingkat Martial King lebih sering terlihat. Yang perlu diketahui bahwa, khususnya, di Negeri Naga Nilakandi, hanya ada beberapa Jenderal Martial selama ini.     

Tujuan semua orang tidak lain adalah Aula Ratusan Herbal.     

Karena hal ini, Kaisar Negeri Naga Nilakandi menjadi putus asa. Dia bahkan menarik orang-orang yang dia perintahkan untuk mencari pembunuh yang membahayakan Putra Mahkota. Dia takut akan tidak sengaja menyinggung Martial King, yang merupakan kultivator yang tidak mampu dia ganggu. Mereka bisa dengan mudah menghancurkan kerajaan yang telah dia bangun.     

Saat ini, Gu Panpan berdiri disamping pria muda di depan pintu masuk pelelangan saat mata besar, terangnya melihat ingin tahu ke arah kerumunan. Wajah berbentuk palemnya penuh dengan dendam dan takjub.     

Logisnya, seseorang dengan status sepertinya tidak terkualifikasi bergabung di pelelangan tapi untungnya dia berteman dengan Tuan Muda Qin Order, Qin Luo. Karena itu, dia diberikan kesempatan untuk mendapat dan memperluas wawasannya.     

Namun, saat ini, ada suara dari samping yang sampai ke telinganya…     

"Siapa sangka Aula Ratusan Herbal di dekorasi dengan mewah? Ngomong-ngomong, Gu Ruoyun, apa tidak masalah jika kamu tidak membantu? Tetua Yu tidak akan marah?"     

Gu Ruoyun?     

Gu Panpan terkejut sejenak. Dia menatap sekeliling dan langsung, wajah yang membuat dia menggertakkan gigi muncul.     

Kenapa wanita ini disini? Dia harusnya didalam lokasi pelelangan untuk membantu, apakah ini yang dilakukan pekerja paruh waktu.     

Gu Panpan melihat ada gadis yang membisikan sesuatu ke telinga Gu Ruoyun namun senyumnya tetap tenang selama perbincangan. Gu Ruoyun memakai gaun hijau yang disulam daun hijau. Sangat segar dan luar biasa, seolah dia bukan bagian dari kerumunan orang-orang disekitarnya.     

Saat dia melihat wajah mulus gadis itu, Gu Panpan mencengkram tinjunya. Dia tidak mengerti, dia baru melihat Gu Ruoyun beberapa hari lalu. Bagaimana Gu Ruoyun bisa sangat berubah? Auranya yang sekarang membuat semua orang iri padanya.     

"Panpan, apa kamu mengenalnya?" Qin Luo mengikuti arah pandangan Gu Panpan dan melihat gadis yang tersenyum. Matanya berbinar.     

Walaupun wanita ini tidak punya wajah yang luar biasa, satu yang tak bisa dipungkiri adalah dia memiliki aura paling luar biasa diantara semua wanita yang pernah dia lihat. Saat kecantikan menua, hanya aura yang akan semakin meningkat…     

Gu Panpan jelas menyadari maksud tatapan Qin Luo. Dia memegang keliman di lengannya dengan erat dan berkata, "Dia adalah putri pamanku. Sayangnya, dia sangat keras kepala dan tidak tahu sopan-santun pada orang tua. Dia mengatakan bahwa dia ingin meninggalkan keluarga kami dan bergabung dengan Aula Ratusan Herbal sebagai pekerja paruh waktu rendahan."     

Gu Panpan dengan sengaja menekankan kata 'pekerja-paruh-waktu'     

"Pekerja paruh waktu?" Qin Luo sedikit kecewa.     

Hanya pekerja paruh waktu kecil, akhirnya, itu tidak jauh beda dengan seorang pelayan. Mereka semua berada di tingkat terendah dalam masyarakat. Karena itu perasaan yang dia miliki sebelumnya dengan cepat menghilang.     

"Eh?"     

Luo Yin menyadari Gu Panpan dan dia berkata dengan suara terkejut, "Gu Panpan, kamu penyihir rendahan, kenapa kamu masih hidup? Mungkinkah kamu hanya berpura-pura pingsan waktu itu karena kamu ada disini sekarang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.