Istri Liar Kaisar Jahat

Ahli Kultivator Dari Sekte Roh (6)



Ahli Kultivator Dari Sekte Roh (6)

0Jenderal Luo mengejek. Itu adalah pengetahuan umum di Negeri Naga Nilakandi bahwa putrinya adalah hal yang paling berharga yang dia miliki di dunia dan kakek Ling Yu hampir membunuhnya, harta kesayangannya. Jadi, mengapa dia tidak berdiri disana dan menyelamatkan nyawanya disaat genting ini? dia benar-benar bodoh jika dia melakukannya.     

"Yin'er, sepertinya kita sudah selesai disini. Ayo pergi."     

Tatapan Luo Yin mendarat ke wajah cantik Gu Ruoyun saat dia mendengar kata-kata Jenderal Luo. Dia memegang tangannya dengan kuat dan berkata, "Sepertinya tidak ada lagi yang dapat dilakukan disini. Aku akan kembali ke rumah jenderal dengan ayahku. Ingat untuk mencari kami jika terjadi sesuatu."     

"Terimakasih."     

Gu Ruoyun terdiam terus sepanjang waktu tapi kata-kata itu membawa semua rasa terimakasih dan perasaannya.     

Kali ini, keluarga Luo sepertinya membuat musuh seorang kultivator kuat keluar dari daratan utama untuk Gu Ruoyun! Kelihatannya mereka mempertaruhkan semua padanya. Dia akan mengingat kebaikan ini selamanya.     

Teman akan ada disaat bahagia tapi jarang mendapat seseorang yang akan bersamamu melewati waktu yang sulit.     

"Ayah," Luo Yin berkata dengan lembut sambil berjalan ke arah Jenderal Luo.     

"Ayo pulang."     

"Baiklah!" Jenderal Luo mengumumkan dengan lambaian tangannya, "Ling Yu dari Keluarga Ling bersekongkol dengan orang luar untuk membahayakan negeri kita! Untungnya, Pangeran ke Empat Negeri Burung Vermillon menggagalkan rencananya. Aku kembali ke Istana untuk melaporkan ini pada Yang Mulia. Ikuti aku prajurit! Minggir! Kita akan pergi bertemu Kaisar!"     

Harapan terakhir dalam hati Ling Yu lenyap saat suara kasar dan otoritatif Jenderal menyelesaikan pengumumannya. Tubuhnya gemetar dan dia jatuh seperti boneka ke tanah. Wajah mulusnya sepenuhnya menjadi putus asa.     

Semua berakhir. Semua telah, berakhir…     

Dia terpikirkan kematian menakutan kakeknya dan bagaimana dia jatuh dari statusnya sebagai bangsawan, Nona Besar terhormat. Hatinya sekarang dipenuhi kebencian yang amat dalam.     

"Hahaha!"     

Dia tiba-tiba tertawa liar, rambutnya berantakan seperti orang gila. Cahaya kejam dan tak bersahabat yang dipenuhi kebencian melintas di matanya.     

"Gu Ruoyun! Bagaimana bisa ada wanita sekejam dan tak berperasaan sepertimu di dunia? Kamu menghancurkan seluruh keluarga Ling! Aku, Ling Yu, berjanji bahwa aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang, bahkan jika aku adalah hantu!"     

Kedinginan menutupi mata Zuo Shangchen sebelum dia tersenyum dan berkata, "Kamu ingin jadi hantu? Maafkan aku, dengan tanganku kamu bahkan tak punya kesempatan menjadi hantu!"     

Dengan lambaian tangannya, api merah menyala keluar dari lengannya, membakar tubuh Ling Yu.     

"Sakit!"     

Rasa sakit yang dia rasakan seakan jiwanya terkoyak.     

"AHHHHHHH!!!!!"     

Wajah Ling Yu dalam api merah menyala menggambarkan seolah dia merasakan penderitaan dari rasa sakit terburuk.     

Rasa sakit terasa sampai beberapa waktu. Itu hanya mencapai ketika semua orang tidak mampu melihat penderitaannya, tubuhnya menjadi abu, menghilang tanpa jejak. Bahkan jiwanya tak terlihat – seluruh keberadaannya terhapus dari dunia.     

Walau pria ini baru saja dengan brutal membunuh seseorang, wajahnya masih terlihat secantik bunga persik dengan aura Cassanova. Dia kemudian tersenyum dengan menggoda namun malas, mengibaskan kipas seolah tidak terjadi apa-apa.     

"Seperti yang kubilang, kamu bahkan tidak punya kesempatan menjadi hantu," Zuo Shangchen berkata dan mengerutkan bibirnya. Di bawah tatapan banyak orang, dia melambai ke Gu Ruoyun untuk mendekat padanya. Dia tersenyum sambil berkata, "Xiao Yun'er, kamu sungguh membuatku menunggu selama sebulan! Kesini, dan cepat beri aku pelukan jadi aku akan berhenti merindukanmu."     

Gu Ruoyun memutar bola matanya, sudut bibirnya komat-kamit, "Pangeran ke Empat, apa mungkin untukmu jadi lebih sopan?"     

"Kenapa?" Zuo Shangchen mengangkat sebelah alisnya dan mata almondnya memberikan tatapan memikat padanya saat dia tersenyum, "Apa Xiao Yun'erku berpikir bahwa aku tidak cukup sopan? Lalu… kamu ingin aku sesopan apa?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.