Istri Liar Kaisar Jahat

Tiga Tahun (1)



Tiga Tahun (1)

0"Tak seperti beberapa orang, Nona Ruoyun dapat dipercaya." Menyapu pandangan ke arah Jenderal Gu yang memucat, dia mengejek. "Namun, Tetua Mei, ada saran untukmu. Jenderal Gu sangat suka menyalakan api dan mengarang cerita. Aku harap kamu tidak hanya mendengar cerita dari satu sisi. Dia adalah orang menemukan mayat orang asing untuk meniru anaknya sendiri. Apa ada hal lain yang tidak bisa dia lakukan?"     

Tetua Mei merasa bersalah. Andai Penjaga toko Zhao tidak muncul, dia akan percaya kata-kata Jenderal Gu. Bahkan, dia akan dipenuhi kebencian dan permusuhan pada Gu Ruoyun bahkan mungkin dia akan mencoba balas dendam padanya.     

"Penjaga toko Zhao, tolong sampaikan pesan ini pada Nona Ruoyun saat kamu bertemu dengannya. Gu Tian adalah satu-satunya pahlawan di hati semua orang. Sebagai putri Gu Tian, aku percaya dia akan mengalahkan dan melebihi ayahnya. Jika dia punya waktu, Sekte Plum akan senang menerima dia sebagai tamu kami."     

"Aku akan sampaikan pesan ini. Baiklah kalau begitu aku permisi sekarang."     

Menyatukan kepalan tangannya sebagai salam, Penjaga toko Zhao berbalik dan pergi tanpa melirik Jenderal Gu.     

Setelah dia pergi, Jenderal Gu dapat merasakan sepasang mata sedingin es menatapnya. Berbalik dengan kaku, dia melihat wajah Tetua Mei yang sedingin es. Khawatir, dia membuka mulut dengan panik, "Tetua Mei, tolong biarkan aku menjelaskan. Kenyataannya tidak seperti itu…"     

"Lalu katakan padaku, apa sebenarnya kenyataannya?" Tetua Mei mendengus dan berkata, "Kamu yang gagal melaksanakan tugasmu dan bahan berani melalaikan tanggung jawab dan menyalahkan gadis tak berdosa. Kalau bukan karena Penjaga toko Zhao yang datang mengantar pil, mungkin aku sudah jatuh dalam kebohonganmu!"     

Hanya sekedar memikirkan bajingan tua ini mencoba menipunya membuatnya marah. Pandangannya sedingin mata pisau pedang.     

"Tetua Mei, aku…"     

"Cukup!" suara dingin Tetua Mei menyela di tengah kalimat. "Aku sebenarnya berpikir tentang menolong keluarga Gu! Itu kamu, dirimu sendiri, yang menyia-nyiakan kesempatan ini! Bahkan, kamu juga membawa kebinasaan abadi!"     

Dingin.     

Jenderal Gu dapat merasakan kedinginan di seluruh tubuhnya, seakan dia jatuh kedalam jurang dingin yang dalam. Dia ingin membuka mulut untuk membela diri tapi semua kata-katanya seperti hilang darinya.     

"Jenderal Gu, tolong pergi! Mulai hari ini dan seterusnya, kami, Sekte Plum, tidak akan menerima keluarga Gu lagi! Aku tidak akan membunuhmu kali ini. Namun, jangan pernah biarkan aku melihat anggota keluarga Gu. Jika tidak, aku akan membunuh mereka semua! Jangan pernah berani menampakan diri di hadapanku lagi! Jika tidak, jangan salahkan aku menjadi kejam! Pergilah!!!"     

Hanya kata 'pergilah' berhasil mengguncang Jenderal Gu sampai ke intinya, mendorongnya mundur beberapa langkah. Matanya penuh dengan putus asa.     

Itu adalah dunia besar yang mereka tinggali. Bagaimana dia akan tahu dimana anggota Sekte Plum menampakan diri? Selama orang dari keluarga Gu terlihat oleh Sekte Plum, mereka akan kehilangan nyawa mereka begitu saja. Sama dengan memberi tahu keluarga Gu tidak pernah meninggalkan rumah mereka lagi.     

Siapa yang tahu jika Sekte Plum akan muncul di depan rumah keluarga Gu.     

Namun, tampaknya jenderal Gu berpikir berlebihan. Sekte Plum selalu sibuk, siapa yang akan repot-repot membalas dendam pada pria tak penting sepertinya? Dan sampai menunggu di depan rumah keluarga Gu? Orang tua ini jelas melebih-lebihkan nilainya sendiri.     

"Tetua Mei, tolong belas kasihmu."     

Bergetar ketakutan, Jenderal Gu mencengkeram kepalan tangannya erat. Garis-garis putih di kepalanya memberinya pandangan menyedihkan.     

Tetua Mei terlihat tak sabar di wajahnya saat dia berteriak, "Jika kamu tidak pergi maka aku tidak akan membuatmu bisa pergi selamanya!"     

Bam!     

Tekanan udara hebat sekuat kepalan tangan bergemuruh ke arah Jenderal Gu dan mendorongnya keluar rumah. Bahkan saat pintunya tertutup, suara pembelaan Jenderal Gu masih bisa terdengar dari luar.     

Kali ini, keluarga Gu jelas menggali kubur mereka sendiri bahkan dengan menghina Sekte Plum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.