Istri Liar Kaisar Jahat

Pangeran Tak Berguna (1)



Pangeran Tak Berguna (1)

0Di Kota Kerajaan di Negeri Penyu Hitam.     

Gu Ruoyun berjalan di jalanan yang ramai dengan kedua tangan di belakang kepalanya sebelum sedikit memicingkan mata pada keributan yang terjadi di jalan di depannya. Perasaan yang mendalam melewati hatinya.     

"Sekarang aku sampai di Negeri Penyu Hitam, aku tidak yakin bagaimana aku bisa masuk ke Kota Surga. Aku tidak akan khawatir tentang kemungkinan apa yang akan terjadi nanti saat aku sampai disana, pasti akan ada jalan."     

Saat dia berpikir, tiba-tiba dia menyadari pria gendut yang berlari ke arahnya. Kepalanya berputar untuk melihat ke belakangnya saat dia berlari dan tidak melihat Gu Ruoyun yang berada tepat di depannya. Jika dia menyadari pria gendut itu lebih cepat, mungkin dia bisa menghindarinya namun pada saat dia sadar, pria gendut itu telah mencapainya…     

Pada saat pria itu akan bertabrakan dengannya, Gu Ruoyun dengan cepat mengumpulkan energi dalam tubuhnya. Karena itu, saat pria gendut itu semakin dekat dengan Gu Ruoyun, terdengar suara keras. Tubuh dengan berat sekitar 250 kilogram melayang di udara sebelum jatuh menyedihkan ke tanah…     

BUM!     

Setelah badan berat itu mendarat, dia tiba-tiba membuat keributan, "Siapa? Sialan mana yang berkomplot melawanku, Sang Pangeran! Sialan, kamu ingin mati? Ouch! Aku pikir pinggangku patah."     

Namun, dengan sangat cepat, pria gendut dan pangeran dengan pernyataan sendiri langsung tutup mulut. Sekelompok pemuda, dibalut pakaian sutra mewah, muncul dari belakangnya dan berlari mengepungnya sambil terengah-engah. Satu demi satu, mereka berbicara dengan galak.     

 "Pang Ran, jika kamu bisa, teruslah berlari! Kamu tidak bisa melakukan apa-apa dan itu sama saja melarikan diri!"     

"Keparat, serius, aku akan mengejarmu sampai mati. Sekarang mari kita lihat kemana kamu akan lari!"     

"Gendut sialan, aku sungguh tidak tahu apa yang kamu makan. Aku merasa muak melihat gumpalan daging di tubuh yang berminyak itu!"     

Pang Ran tertawa dan lemak di wajah gemuknya bergoyang bersama dengan seringainya.     

"Saudara-saudari terkasih, tolong lebih lemah lembut padaku, apa itu tak apa-apa? Aku telah dihancurkan oleh kalian semua sehingga aku kehilangan banyak berat badan jadi tolong biarkan aku pergi."     

"Biarkan kamu pergi? Hoho, suasana hatiku hari ini sangat buruk. Itu sulit tapi akhirnya kami menangkapmu dan sekarang aku bisa melampiaskannya padamu. Aku akan jadi sangat bodoh jika membiarkanmu pergi. Kalian semua, tampar dia, tampar dia dengan keras. Selama dia tidak ditampar sampai mati!"     

Anak muda, yang muncul sebagai pemimpin, tertawa dingin sebelum menaikan kakinya dan menginjaknya dengan kejam, mengagetkan Pang Ran sehingga dia panik dan menggunakan tangannya untuk menutupi matanya saat seluruh tubuhnya bergetar tanpa sadar.     

Namun, sakit yang diharapkan tidak datang. Pang Ran perlahan membuka cela diantara jarinya dan dengan hati-hati mengintip. Dia melihat kaki yang akan menginjaknya ditahan oleh lengan ramping.     

Dia memindahkan pandangannya ke atas dan sejenak, wajah cantik acuh tak acuh muncul di depannya.     

Gadis muda itu memegang kaki pemuda itu dengan erat. Ekspresinya tenang dan tak gentar, seakan dia tidak terganggu oleh kemarahan dan kebencian pemuda itu.     

Saat ini, wajah gelisah Pang Ran penuh dengan air mata yang mengalir di pipinya. Dia pikir dia akan dipukuli lagi dan tidak berharap akan diselamatkan siapapun. Dia adalah dewi yang dikirim dari surga untuk menyelamatkannya.     

"Gadis sialan, kamu ingin jadi orang yang suka ikut campur?"     

Ekspresi pemuda itu suram dan menyeramkan saat dia melihat Gu Ruoyun dengan dingin.     

 "Maafkan aku, aku tidak sengaja menabraknya jadi aku harus menyelamatkannya." Biasanya, Gu Ruoyun tidak peduli dengan masalah seperti ini.     

Tapi baru saja, jika dia tidak menabrak si gendut dan membuat dia melayang, dia tidak akan tertangkap oleh orang-orang ini. Di satu sisi, Gu Ruoyun berhutang padanya.     

"Hmm."     

Pemuda itu membersihkan tenggorokan dengan berisik "Kamu yang memintanya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.