Istri Liar Kaisar Jahat

Permohonan Bantuan Keluarga Dongfang (5)



Permohonan Bantuan Keluarga Dongfang (5)

0"Sebenarnya, itu bukan masalah besar. Aku merasa kesehatan fisik kakek sudah tidak terlalu baik. Umurnya mungkin sudah tidak lama lagi. Di tambah lagi, sudah menjadi kenyataan bahwa keluarga Dongfang dikelilingi banyak musuh, juga… dia harus mengambil tindakan pencegahan terhadap perselisihan dalam keluarga. Dia sedikit demi sedikit tidak mampu mengatasinya dan jika dia tidak segera menerobos, dia kemungkinan akan, hanya bertahan sampai satu sampai dua tahun."     

Dongfang Shaoze tertawa getir. Dulu, dia dengan susah payah meyakinkan ayahnya untuk melakukannya agar Sekte Weapon Refining tidak akan punya waktu untuk berurusan dengan Gu Ruoyun. Namun, akhirnya, keluarga Dongfang yang menanggung akibatnya.     

Dalam waktu tiga tahun, keluarga Dongfang berjuang melawan Sekte Weapon Refining. Jika ada yang terjadi pada Ayah, keluarga Dongfang akan dihancurkan dengan cepat. Tapi dia tidak memberitahu Gu Ruoyun tentang ini. Tak peduli apapun, dia enggan menggunakan hutang budi ini untuk mendapat dukungannya…     

Gu Ruoyun menjadi tenang. Setelah beberapa saat, dia mengangkat kepalanya untuk melihat wajah hangat pria itu, mengatakan, "Aku tidak suka keluarga Dongfang karena sikap mereka terhadap kematian Ibu. Namun, aku mengenalmu sebagai pamanku dan kamu adalah bagian dari keluarga Dongfang. Karena itu… aku tidak akan membiarkan apapun terjadi pada keluarga Dongfang!"     

Apa yang dia maksud adalah dia akan menolong keluarga Dongfang, bukan demi apa yang disebut hubungan darah dan cinta keluarga, tapi untuknya, demi Dongfang Shaoze.     

 Hati Dongfang Shaoze dipenuhi kehangatan tapi juga diikuti dengan rasa bersalah yang tidak bisa dihilangkan. Dia tidak tahu berapa banyak kesulitan dan rasa sakit yang telah dilalui gadis ini sehingga mengubah karakternya dan menjadi begitu teguh. Jika dia kembali dan keluar dari Negeri Naga Nilakandi lebih cepat, mungkin dia tidak akan menanggung banyak rasa sakit…     

Selama bertahun-tahun, tidak ada dari keluarga Dongfang yang menolongnya. Itu bisa dipahami jika dia tidak punya rasa sayang terhadap keluarga Dongfang. Jika bukan karena nasib baiknya, siapa tahu berapa kali dia akan mati di tangan keluarga Gu.     

"Paman, dengan tingkat kemampuanku saat ini. Aku tidak mampu menolong Suhu keluarga Dongfang dengan penerobosannya. Mari kita kesampingkan masalah penerobosannya untuk lain hari. Ini Pil Panjang Umur, berikan itu padanya dan itu akan memperpanjang hidupnya sampai sepuluh tahun. Sekarang, aku harus pergi ke suatu tempat. Saat aku selesai, aku akan pergi ke keluarga Dongfang dan bertemu denganmu."     

Gu Ruoyun bisa menebak masalah mendesak yang dihadapi keluarga Dongfang. Tetua Yu memberitahunya bahwa Sekte Weapon Refining tidak membuat masalah dengannya karena campur tangan keluarga Dongfang. Dia bahkan tidak berpikir jauh untuk tahu bahwa ini adalah sesuatu yang keluarga Dongfang lakukan demi dirinya…     

Walaupun dia tidak menggunakan pengaruh ini untuk bertarung menolong keluarga Dongfang, Gu Ruoyun bukan orang yang tak tahu terima kasih. Jadi, bahkan jika dia tidak menyukai keluarga Dongfang, dia tetap akan melakukan yang terbaik untuk menolongnya…     

Akan tetapi, setelah mendengar kalimatnya, Dongfang Shaoze tertegun.     

Sejujurnya, dia datang untuk meminta Pil Panjang Umur. Dengan pil ini, Ayah bisa menambah sepuluh tahun dalam masa hidupnya. Dengan sepuluh tahun itu, mungkin dia dapat mencapai terobosan. Bahkan dalam kasus terburuk, jika Ayah tidak mampu menerobos, itu masih akan mendapat sepuluh tahun tambahan untuk keluarga Dongfang.     

Tapi, baru saja Yun'er bilang kalau saat ini, dia tidak mampu menolong Ayah dengan penerobosannya? Apa itu berarti dia bisa menolongnya nanti?     

Saat pikirannya bertanya-tanya, Dongfang Shaoze menggelengkan kepala. Dia tersenyum samar dan berkata, "Yun'er, dalam kasus itu, aku akan menunggumu di rumah keluarga Dongfang. Tapi biarkan Paman bertanya, kemana kamu pergi nanti?"     

Gu Ruoyun merendahkan sedikit kepalanya saat sudut bibirnya melengkung dalam senyuman. Senyum itu penuh kehangatan, harapan, dan sepotong urgensi…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.