Istri Liar Kaisar Jahat

Karma (2)



Karma (2)

0Selir Kerajaan Ling…     

Mata pria bertopeng itu muram saat dia berpikir tentang wanita yang menyebabkan banyak masalah. Sayang sekali dia mati dengan cepat. Jika tidak, dia pasti akan membuat dia merasakan neraka di bumi dan merasa senang dengan menyebarkan abunya!     

Jelas, keluarga Gu tidak akan seberuntung itu!     

Pria bertopeng itu tiba-tiba menyipitkan mata saat dia berpikir tentang kesalahan masa lalu keluarga Gu. Dibalik topek, wajah tampannya penuh dengan niat membunuh.     

Karena itu, sebelum Gu Panpan selesai mengutuk Gu Ruoyun dia merasakan bayangan hitam yang melesat melintasi penglihatan sebelum tendangan dan pukulan mendarat padanya…     

"To--"     

"--long.."     

Sebelum dia bersuara, rasa sakit membuatnya bahkan tidak bisa menangis kesakitan.     

Dia merasa seakan setiap tulang di tubuhnya patah sebelum dengan cepat dipulihkan. Putaran ini berulang terus menerus, itu membuatnya ingin mati…     

Para pelayan juga tidak bisa bereaksi dan meminta pertolongan. Semua yang mereka rasakan adalah kegelapan dalam benak mereka sebelum mereka semua pingsan.     

"Aku ingin membunuhmu tapi bukan aku yang akan mengambil nyawa keluarga Gu. Kamu berhutang banyak dosa, aku hanya mengumpulkan bunga atas namanya."     

Pria itu memakai kekuatan yang cukup untuk membuat Gu Panpan menderita terus menerus. Pikirannya cukup segar untuk menderita melewati rasa sakit. Dia ingin agar saat itu segera berakhir.     

Terlihat seperti hampir satu abad telah terlewati dan saat dia tidak bisa lagi menahannya, pria itu akhirnya melunak. Setelah itu, terbebas dari rasa sakit, Gu Panpan akhirnya pingsan…     

…     

Gu Ruoyun mengabaikan spekulasi dan gosip dari dunia luar. Dia meneruskan berkultivasi setiap harus dan menolak siapapun yang datang berkunjung.     

Tentu saja, Pangeran Keempat yang nakal itu telah ditolak banyak kali.     

Gu Ruoyun sedang berada di tengah kultivasi saat pembunuh dari Fraksi Gentle Breeze, Li Cheng akhirnya menghubunginya.     

"Suhu, aku telah mengamati Tuan Gu kedua baru-baru ini. Saya mendengar pembicaraan antara Tuan Gu kedua dan Nyonya Gu kedua. Kekuatan besar telah memperhatikan Gu Shengxiao dan ingin mengambilnya tapi Gu Tian dan istrinya tidak setuju. Kekuatan itu menyimpan dendam jadi mereka memerintahkan Tuan Gu kedua untuk mencelakai mereka! Mereka melangkah terlalu jauh sampai memaksa Tuan Gu kedua membawa Gu Shengxiao padanya. Sayangnya, Tuan Gu kedua tidak dapat menyelesaikan misi itu. Baru saja, dia ingin menyesatkan Gu Shengxiao dan memakaimu sebagai umpan untuk membujuknya keluar agar dia dapat memiliki Gu Shengxiao si orang kuat itu…"     

BUM!      

Lonjakan amarah menggerogoti hati Gu Ruoyun. Wajahnya luar biasa tenang tapi mata jernihnya terlihat seperti memiliki badai di dalamnya.     

Dia bisa menahan apapun yang dilakukan keluarga Gu tapi jika mereka membahayakan orang yang dekat dengannya, itu tak bisa dimaafkan!     

Tuan Gu kedua tidak hanya mencelakai orang tuanya, dia bahkan ingin mencelakai kakaknya. Tak peduli berapapun harganya, dia tidak akan membiarkan konspirasi mereka berhasil!     

"Keluarga Gu, aku ingin membiarkan kalian hidup sebentar lagi tapi sayang…"     

Gu Ruoyun tertawa dingin dan berkata dengan sikap mengejek, "Sepertinya kalian semua ingin mati!"     

Di kehidupannya yang sebelumnya, dia tidak mampu melindungi ibunya. Bahkan adiknya yang bergantung padanya dibunuh didepan matanya sendiri, dia tidak mau membuat kesalahan yang sama dalam hidup ini! Siapapun yang menyentuh keluarganya, dia akan menggunakan darah mereka untuk mencuci pintu!     

"Li Cheng, tunggu disana, aku akan pergi sekarang."     

Tubuh Gu Ruoyun memancarkan niat membunuh yang kuat. Namun, sebelum dia pergi, teriakan terdengar dari luar.     

"Gu Ruoyun, dasar jalang, keluar kamu! Bukan hanya karena dia adalah kakekmu, bahkan jika dia hanyalah pria biasa, kamu tidak boleh memperlakukannya seperti itu! Dimana hati nuranimu? Apa anjing sudah memakannya? Jalang, apa kamu tidak takut Dewa akan membunuhmu untuk semua yang kamu lakukan? Kakekmu seharusnya mencekikmu sampai mati saat kamu lahir, dasar jalang kecil!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.