Istri Liar Kaisar Jahat

Perselisihan Pertama (8)



Perselisihan Pertama (8)

"Pang Fei, kamu sangat lancang!"     

Pang Zihuang memukul meja dengan marah, dan dengan kejam berkata, "Apa kamu sungguh mengira kami tidak akan menghukum kamu? Jika bukan karena kenyataan bahwa kamu tidak terlibat dengan mereka, kami tidak akan melepasmu dengan mudah!"     

"Haha!"     

Pang Fei tertawa gila, sudut bibirnya melengkung mencemooh, "Pang Zihuang, apa kamu pikir kamu masih Kaisar Negeri Penyu Hitam? Jangan berpikir tentang mengirim pesan pada kepala keluarga Xia. Tuan Muda keluarga Xia sekarang ini sedang sakit parah dan pria paling tua disana tidak punya waktu mengurusmu. Aku, rupanya, telah menerima janji dari Tuan Kedua keluarga Xia. Berdasarkan situasinya, dia mempunyai kekuatan penuh untuk membuat keputusan dan tak lama lagi Takhta Kerajaan akan jadi milikku! Kemudian kalian semua akan dipenjara, hahaha!"     

Tawanya penuh kebahagiaan, namun matanya penuh kebencian.     

Sejak dia masih kecil, dia harus bekerja keras agar mendapat perhatian ayahnya untuk membuktikan bahwa dia jauh lebih baik dari Pang Ran yang tak berguna itu! Tapi apa yang dia lakukan? Dia tidak hanya tidak mampu membedakan antara benar dan salah, dia pilih kasih terhadap sepasang ibu dan anak itu, mereka telah berkomplot untuk menyakiti Ibu Selir Kerajaan! Karena itu, bahkan jika Pang Zihuang menyesali tindakannya, aku tak akan pernah memaafkannya!     

Mendengar kata-kata Pang Fei, para pejabat mulai berbicara satu sama lain; mereka tidak berpikir akan terjadi hal seperti ini di Pengadilan Kerajaan, mereka bahkan tidak membayangkan bahwa keluarga Xia sudah memilih Pangeran Ketiga sebagai Kaisar selanjutnya. Sepertinya Permaisuri dan Pangeran Keenam akan berada dalam bahaya…     

"Pang Fei, kamu sangat lancang!" Pang Zihuang bangkit dari kursinya, sangat marah. Dia menunjuk Pang Fei dengan marah, "Kami terlalu menuruti kemauanmu, sehingga kamu jadi sangat sombong dan jahat! Sekarang Kami tanya padamu, apa kamu tahu hal yang mendasar dari menjadi Kaisar? Kenapa kamu ingin menjadi Kaisar?"     

Pang Fei tertawa mengejek, bibirnya melengkung menjadi senyum menghina, "Hanya yang kuat yang pantas dihormati! Entah itu Kaisar atau orang lain, hanya yang kuat yang berkuasa! Orang yang kuat akan memiliki kekuatan untuk memutuskan siapa yang hidup atau siapa yang mati; saat dia memutuskan orang itu tidak pantas untuk hidup, maka orang itu harus mati!"     

"Tidak! Kamu salah! Entah kamu hanyalah pria biasa atau orang kuat, ide dibalik filosofi hanya yang kuat yang pantas dihormati memang tidak salah! Akan tetapi, ini adalah posisi sebagai Kaisar dan sebagai Kaisar, tidak semuanya tentang kuat secara fisik, tapi kuat untuk seluruh negeri. Dia bertanggung jawab atas kemakmuran rakyat! Inilah dimana filosofimu tidak berlaku! Lagipula, apa arti dari memutuskan hidup dan mati orang lain bagimu sebagai orang kuat? Apa membunuh semua makhluk hidup membuktikan bahwa kamu kuat? Ini hanya menunjukkan bahwa kamu lemah, orang kuat yang sesungguhnya adalah orang yang tidak akan membiarkan orang lain hidup ketakutan, tapi membiarkan mereka menghormatinya dengan nilai tinggi! Inilah arti dari orang kuat yang sebenarnya!"     

Pang Zihuang menggelengkan kepala penuh kekecewaan; dia tidak pernah punya kesan baik terhadap Pang Fei. Bukan karena dia tidak cerdas ata cukup kuat, tapi itu karena dia tidak pernah menganggap nyawa orang dengan serius! Jika dia menjadi Kaisar, Pang Zihuang takut Negeri Penyu Hitam akan jadi seperti apa.     

Alasan mengapa dia sangat menyayangi Pang Ran bukan hanya karena dia adalah putra dari Permaisuri, tapi juga karena dia tidak memiliki kesombongan para bangsawan. Sayangnya, anak itu kekurangan ambisi untuk membuktikan dirinya waktu itu dan tak peduli seberapa keras Pang Zihuang memukulnya, dia menolak untuk merefleksikan diri.     

Tepat pada saat itu, suara menyebalkan terdengar dari luar Pengadilan Kerajaan.     

"Aku sudah menebak bahwa pria berjubah hitam yang aku lihat di restoran beberapa hari lalu adalah Saudara Kerajaan Ketiga, aku tidak menyangka bahwa itu benar-benar dia. Dan tak pernah kubayangkan dia akan datang ke Istana Kerajaan dan mengatakan hal seperti itu. Mengumpulkan tenaga untuk memiliki kekuatan hebat untuk memutuskan siapa yang hidup dan siapa yang mati? Jika itu benar, aku lebih baik tetap menjadi orang tak berguna, kamu setuju, dewi?"     

Suara ini jelas penuh gurauan, dan wajah Pang Fei langsung berubah sangat suram. Ketika dia menoleh dan melihat dua orang yang berjalan ke Pengadilan Kerajaan, kemarahan di matanya meningkat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.