Istri Liar Kaisar Jahat

Kedatangan Keluarga Xia (12)



Kedatangan Keluarga Xia (12)

0Hati Selir Kerajaan sangat bahagia, tawanya semakin besar dan membesar, memenuhi aula Istana Soaring Phoenix.     

Bagaimana kita mengatakan ini? terlalu banyak kesenangan akan membawa kesedihan besar, dan inilah tepatnya apa yang terjadi pada Selir Kerajaan Lin.     

Sebelum dia berhenti tertawa, raungan keras terdengar dari horison yang jauh, menakutinya sampai jiwanya gemetar ketakutan. Sebelum bahkan dia bisa bereaksi, sosok putih seperti salju menyerang melalui dinding yang kuat di Istana Soaring Phoenix, cakar serigala itu menyerang wajahnya sebelum dia bahkan bisa menghapus seringai dari wajahnya, dengan kejam melemparkannya ke seberang ruangan.     

BUG!      

Tubuh Selir Kerajaan Lin menabrak dinding, dia pastinya tidak sekuat Baobao untuk menyerang melewati dinding tapi terima kasih pada kekuatan besar yang datang dari kibasan Baobao, dia benar-benar membuat lekukan dengan tubuh halus yang tertanam di dalamnya, memukul seluruh tubuhnya.     

"Selir Kerajaan!"     

Para pengawal pucat karena terkejut, siap berlari kedepan dan menolong wanita itu. Pada saat itu, tatapan mengerikan tertuju pada mereka.     

"Grr!"     

Baobao menggeram pelan, berjalan maju, menakuti semua orang, tidak ada yang peduli dengan Selir Kerajaan Lin lagi dan langsung berlari lebih cepat dari kilat untuk menyelamatkan nyawa mereka.     

Wajah Permaisuri benar-benar sangat terkejut, masih kebingungan dari semua yang terjadi…     

Namun, Baobao terlalu malas untuk mengejar mereka. Lagi pula, daging mereka sangat kotor dan bau, tidak enak sama sekali.     

Baobao melangkah maju, berjalan angkuh kearah Selir Kerajaan Lin sebelum menggigit pahanya dan menyeretnya bersama dengannya. Setelah sedikit pertimbangan, Baobao memutar kepalanya kearah Permaisuri dan menggeram pelan, seakan menandakan padanya untuk mengikuti itu…     

Walaupun Permaisuri masih linglung karena terkejut, dia mengikuti Baobao. Dia tidak tahu mengapa, tapi dia merasa hewan roh ini tidak akan membahayakannya.     

…     

Pang Ran langsung bisa melihat Pang Zihuang yang terbaring di Kamar Kerajaan. Dia bergegas pergi kearahnya. Kebetulan, Pang Zihuan perlahan terbangun dari tidurnya. Setelah membuka mata, dia samar-samar melihat sosok yang tak jelas yang bergegas kearahnya – ekspresinya berubah saat melihatnya.     

Dia tidak lupa bahwa dia baru saja bertemu Selir Lin, dan wanita itu mencoba meracuninya.     

Mungkinkah racun itu tidak berfungsi, dan sama sekali tidak membunuh kami?     

Kemudian Pang Zihuang mengangkat kakinya untuk menendang, menerbangkan sosok yang bergegas kearahnya dan berteriak keras, "Pengawal! Tangkap pembunuh ini!"     

Pang Ran, yang tidak tahu apa yang terjadi, berakhir jatuh di atas kaktus. Dia berteriak kesakitan seperti babi yang disembelih, matanya penuh kemarahan.     

Apa yang telah aku lakukan kali ini? Tiba-tiba menerima tendangan keras, apa yang mungkin telah aku lakukan di kehidupan masa lalu sehingga aku harus menerima hukuman yang keras seperti itu? Sungguh tragedi!     

"Dimana pembunuh itu?"     

Jenderal, yang tiba sedikit lebih lambat dari Pang Ran, yang awalnya senang setelah mendengar suara Pang Zihuang dari luar Kamar Kerajaan, tapi setelah mendengar kata-katanya sedikit jelas dan penuh amarah. Dia langsung bergegas masuk dengan tentara, "Yang Mulia Kaisar, pelayanmu yang rendah hati telah datang terlambat untuk menyelamatkanmu! Dimana pembunuh itu?"     

Meskipun Lin Yu telah ditegur, dia tentu tidak mengharapkannya untuk memiliki lebih banyak lagi kaki tangan yang sampai mencelakai Yang Mulia Kaisar didepan matanya.     

Sungguh berani!     

Namun, saat dia masuk ke aula istana, dia terkejut.     

Apa yang dia lihat?     

Pang Zihuan terlihat sangat marah dan siap untuk membunuh, dan orang yang ada di depannya adalah sang pangeran anak kesayangannya, yang duduk di lantai menutupi bokongnya dengan menyedihkan, dan nona muda mulus, murni dan jujur berdiri di sisi lain ruangan, dengan sudut bibirnya miring keatas menjadi seringai, dengan kedua tangan didada. Sulit dikatakan apa yang wajah cantik dan mulus itu lihat seakan dia menikmati lelucon yang sangat bagus.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.