Istri Liar Kaisar Jahat

Kedatangan Keluarga Xia (11)



Kedatangan Keluarga Xia (11)

0"Kalian semua…"     

Menatap semua orang yang perlahan berjalan ke arahnya, Permaisuri mengatupkan gigi penuh kebencian, walaupun dia masih punya kekuatan, para pengawal menahannya. Dia tidak bisa bergerak. Yang bisa dia lakukan hanyalah menatap para kasim pengadilan dan pelayan istana dengan matanya yang tegas dan tajam.     

Melihat ini, para kasim pengadilan dan pelayan istana tertegun sesaat, sampai mereka mengingat bahwa Permaisuri sekarang adalah tahanan dan mengumpulkan keberanian mereka, melanjutkan berjalan kearahnya.     

Plak!      

Tangan pelayan istana mendarat di wajah Permaisuri, lima bekas merah langsung muncul di wajahnya yang cerah dan Permaisuri kesakitan.     

Semua orang seketika bersemangat dan menyerbu kedepan untuk meninju dan menampar tubuh Permaisuri. Mereka tidak pernah melihat Permaisuri yang agung dan tinggi dalam situasi menyedihkan seperti ini. Mata mereka menyala dengan senang.     

Sakit!     

Permaisuri merasa sangat kesakitan dari ujung kepala sampai ujung kaki, seakan semua tulangnya sudah patah, dia menjilat darah dari sudut bibirnya dan menyapukan tatapan menusuk semua orang dan Selir Lin.     

"Bagaimana rasanya, Permaisuri? Tidak terlalu buruk, kan? Orang jajaran tinggi seperti dirimu, sebenarnya terlihat menyedihkan, bukan? Oh, benar, aku penasaran bagaimana keadaan Pang Ran, mungkin dia terkunci di penjara bawah tanah, menunggu kematiannya. Tentu saja, jika kamu ingin bertemu dengannya, aku bisa mewujudkannya. Bagaimana menurutmu?"     

Setelah mendengar kata-katanya, Permaisuri, yang awalnya masih penuh amarah, merasa hatinya tenggelam, "Benarkah kamu dapat mempertemukanku dengan Ran'er?"     

"Aku selalu bersungguh-sungguh," Selir Kerajaan Lin mengangkat dagunya dengan angkuh, tersenyum dingin pada wanita yang merangkak di tanah. Dia bermimpi tentang menginjaknya dengan kejam berkali-kali dan merobek wajah bangsawan dan mulia itu, "Selama kamu berlutut di depanku, aku tidak hanya akan membiarkanmu bertemu putramu, jika aku merasa senang, aku bahkan mungkin akan membiarkan dia hidup untuk beberapa bulan lagi."     

Permaisuri mengepalkan tinjunya dan menarik nafas dalam-dalam.     

Dia tahu bahwa kata-kata Selir Kerajaan Lin tak bisa dipercaya, namun ketika dia berpikir tentang seberapa banyak dia ingin bertemu putranya, Selir Kerajaan Lin adalah harapan satu-satunya.     

Untuk harapan satu-satunya ini, untuk Ran'er, memangnya mengapa jika kami harus menderita karena penghinaan? Kami tidak peduli!     

"Selir Kerajaan Lin, Kami harap kamu akan mengingat kata-katamu. Selama Kami berlutut di depanmu, kamu akan mempertemukan aku dengan Ran'er."     

Dia perlahan menutup matanya, bulu mata di wajah pucatnya bergetar. Beberapa saat kemudian, Permaisuri membuka matanya dan dengan hati-hati berlutut di depan Selir Kerajaan Lin, di depan mata para kasim pengadilan dan pelayan istana…     

Sungguh penghinaan! Rasa malu yang tak ada habisnya memenuhi hati Permaisuri, tapi apa yang bisa kami lakukan? Selama kami bisa bertemu Ran'er, bahkan jika dia meminta kami untuk mati, kami tidak akan ragu, apa lagi berlutut di depannya. Ini adalah harapan kecil…     

Begitulah hati seorang ibu, tak peduli apapun situasinya, hatinya hanya akan merindukan putranya. Pada saat ini, dia bukan lagi Permaisuri yang agung dan kuat, tapi seorang ibu yang merindukan putranya…     

"Selir Kerajaan Lin, Kami telah melakukan apa yang kamu minta. Bisakah kamu membawa Kami bertemu Ran'er?"     

Suara Permaisuri bergetar, kuku-kuku jarinya yang panjang menyentuh telapak tangan-Nya, darah segar mulai mengalir keluar.     

Tiba-tiba, Selir Kerajaan Lin tertawa dingin, dia tertawa terbahak-bahak sehingga sampai hampir menangis.     

"Haha, Permaisuri, bahkan kamu akan menghadapi hari seperti ini! Selama bertahun-tahun, selalu aku yang berlutut di depanmu, selalu aku yang memberi salam padamu dengan hormat, dan kamu melakukan apapun yang kamu inginkan dengan kasih sayang Yang Mulia Kaisar! Tapi sekarang, kamu harus melewati saat seperti ini! Berlutut di hadapanku, menerima semacam kompromi! Apa kamu pikir aku akan membiarkanmu bertemu Pang Ran anak tak berguna itu? Ku katakan padamu, aku ingin kalian bertiga terpisah! Selanjutnya, saat kalian semua mati, abu kalian akan dipisahkan sampai ke ujung dunia, jadi kalian tidak akan bertemu selamanya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.