Istri Liar Kaisar Jahat

Penyu Hitam (1)



Penyu Hitam (1)

0Pang Ran menatap Lin Yue dengan kejam, sangat marah sehingga dia ingin berteriak pada seseorang. Tepat pada saat itu, sosok bercahaya dan elegan muncul dibawa sinar matahari, memakai jubah hijau yang sama, rambutnya tergerai indah bagai air terjun, bibir gadis muda itu menyunggingkan senyum samar, matanya jernih dan tenang seperti air.     

"Oh, apa kamu yakin bisa menggunakanku untuk mendapatkan kebaikan hati dari Aula Ratusan Herbal?"     

Nadanya sangat tenang, tidak ada yang bisa tahu apa yang dirasakannya. Hanya mata jernihnya yang suram, bibirnya melengkung sedikit ke atas.     

Pang Ran tidak yakin kenapa melihat Gu Ruoyun yang seperti ini memberinya semacam perasaan yang tak bisa dijelaskan. Akan tetapi, dia dengan cepat menekan perasaan yang tak biasa itu setelah mendengar suara serius Lin Yue, "Kamu sampai tepat waktu. Pengawal, tangkap penipu ini! aku ingin mempersembahkan dia karena kejahatannya pada Aula Ratusan Herbal!"     

Bukan karena Lin Yue tidak percaya siapa sesungguhnya Gu Ruoyun. Jika dia adalah warga Negeri Penyu Hitam, dia mungkin akan mempertimbangkannya dengan serius. Sayangnya, Pang Ran yang mengundang dia. Melihat Pang Ran sebagai orang yang tak berguna, bagaimana mungkin dia punya hubungan dengan Aula Ratusan Herbal?     

Dia pastinya palsu! Pikir Lin Yue.     

Gu Ruoyun sepenuhnya mengabaikannya dan berjalan langsung pada Pang Ran yang terkapar di lantai. Kemudian dia mengeluarkan pil dan meletakkan pada mulutnya. Saat pil itu masuk dalam tubuhnya, Pang Ran sangat merasa lega, semua rasa sakitnya menghilang.     

Bagaikan Dewa! Pikir Pang Ran, terpukau. Ini adalah keajaiban.     

Mata Pang Ran bersinar, jika aku punya pil ini, aku tidak perlu khawatir tentang mendapatkan pukulan lagi!     

"Kamu ingin menangkap kami?"     

Gu Ruoyun berbalik, berbicara dengan tenang, "Baiklah, aku akan berjalan-jalan denganmu."     

Walaupun Lin Yue melihat apa yang dilakukan Gu Ruoyun, dia tidak berhasil melihat apa yang diberikan Gu Ruoyun pada Pang Ran. Karena itu, dia tidak begitu memikirkannya, dia hanya melambaikan tangannya dan berkata, "Pengawal, bawa pembunuh pengkhianat ini pergi!"     

"Baik, Yang Mulia."     

Beberapa pengawal maju untuk mengikat mereka, namun saat Gu Ruoyun memberikan tatapan pada mereka, mereka melompat dan menjauh, tidak berani melangkah maju.     

"Tidak perlu repot, Penasehat Kerajaan. Kami akan mengikutimu sendiri." Gu Ruoyun tersenyum samar. "Pang Ran, ayo pergi ke Istana untuk menyelidiki situasi mengenai Ayah Kerajaan. Percayalah padaku. Tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi jika ada aku."     

Percayalah padaku…     

Hati Pang Ran tersentuh. Dia mengangkat kepalanya, melihat sosok tenang gadis muda itu. Dia tidak yakin kenapa, tapi kata-kata Gu Ruoyun membuat dia percaya padanya.     

Tidak ada hal buruk yang akan terjadi jika berada dengannya!     

Mendengar kata-katanya, Lin Yue tersenyum tidak setuju.     

Adikku telah memberi Yang Mulia Kaisar sesuatu yang sangat beracun yang akan menyebar dengan cepat, membunuh seseorang dalam setengah jam. Dia mendengus. Bahkan jika mereka bertemu Yang Mulia Kaisar, tidak akan ada hasilnya! Apa dia pikir bahwa dia adalah dewa? Bahkan makhluk surgawi tidak akan mampu menyelamatkan pria sekarat…     

…     

Di kediaman keluarga Xia, Kota Surga.     

Dalam ruang rahasia kuno, seorang pria tua dengan ekspresi hormat. Wajah tuanya terlihat seakan dia penuh kesetiaan pada benda surgawi, tubuhnya membungkuk rendah, tidak berani mengangkat kepalanya, seakan jika dia melakukannya akan menghina benda surgawi itu.     

Jika keluarga Xia yang lainnya melihat ini, mereka pasti akan sangat terkejut! Dan siapa pria tua ini? dia adalah kepala keluarga Xia, orang terpenting di seluruh Negeri Penyu Hitam. Di seluruh dunia ini, selain Tiga Penguasa Besar, pada siapa dia harus menunjukan rasa hormat? Namun, jika orang melihat apa yang ada di depannya, mereka akan lebih terkejut.     

"Benda" di depannya bukan manusia, tapi hewan roh yang tubuhnya seperti penyu dan kepalanya seperti ular! Hewan roh duduk di altar dan merendahkan kepala itu untuk melihat pria di depan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.