Istri Liar Kaisar Jahat

Menanam Kesalahan (3)



Menanam Kesalahan (3)

0Wajah Selir Kerajaan Lin berubah menjadi menakutkan. Dia tertawa sinting, seakan dia tidak melihat Kaisar didepannya.     

"Kamu."     

Pang Zihuang memegang dadanya dengan mata terbuka lebar. Dia merasa seakan kesulitan bernafas, dan menatap dengan pandangan mematikan pada Selir Kerajaan Lin.     

Dia tak pernah merasakan kebencian seperti ini seumur hidupnya. Bahkan jika dia memakan dagingnya dan meminum darahnya, itu tidak akan menghilangkan kebenciannya.     

"Jadi kamu." Katanya terperanjat. "Kamu orang di balik kematian tiba-tiba Pangeran Pertama, kamu juga orang di balik kematian Pangeran Kedua dan Keempat! Lin Fengyi, jika kami tidak memotong jasadmu berkeping–keping, bagaimana kami menghadapi anak kami yang telah mati atau Permaisuri yang setiap hari selalu menangis di depan Yang Mulia Kaisar?"     

Dia berteriak kencang, memuntahkan seteguk darah, wajah pucatnya menjadi seputih kapur. Pang Zihuang mengangkat kepalanya dan menatap Selir Lin, berkata, "Apa yang telah kamu lakukan pada kami?"     

Dengan senyum dingin, Selir Lin berkata dengan mengerikan, "Apa Yang Mulia Kaisar sungguh berpikir aku akan membiarkanmu hidup setelah pengakuan besarku? Walau aku punya perasaan padamu, aku masih menikmati hidupku. Jika aku melepaskanmu, aku pasti mati. Namun aku menaruh racun mematikan padamu selama perbincangan. Oh, tidak perlu repot-repot mencari penjaga di luar untuk meminta bantuan, karena mereka sudah lama bersekutu dengan kakakku! Sungguh Kaisar tak berguna! Kamu tidak hanya bisa menghasilkan orang tak berguna atau pangeran yang mati, bahkan bawahanmu mengkhianatimu! Tapi jangan khawatir, kami pasti akan membutuhkan kambing hitam setelah kematianmu. Melihat Pangeran Keenam baru saja berkunjung, kakakku akan mengirim pengawal ke kediaman Pangeran Keenam untuk menangkap orang yang bertanggung jawab karena membunuhmu sehingga keadilan tetap terjamin!"     

Ck ck! Pikirnya.     

Pang Zihuang sangat marah, dia meludahkan seteguk darah lagi. Dengan mata menyala-nyala pada Selir Kerajaan Lin, dia berkata pelan, "Selir Kerajaan Lin, jika kamu berani menyentuh Permaisuri atau Pang Ran, bahkan jika kami telah menjadi hantu, kami tidak akan melepaskanmu!"     

Seketika, wajahnya menjadi semakin putih dengan ekspresi yang mengerikan. Untuk sesaat, Selir Kerajaan Lin merasa panik, tapi dia dengan cepat tersadar. Dia mengerutkan bibir indahnya dan berkata, "Apa kamu lupa siapa kakakku, Yang Mulia Kaisar? Dia makhluk surgawi yang dihormati semua orang! Apa kamu pikir makhluk surgawi akan takut dengan hantu? Selain itu, dengan pangkat tinggi kakakku di negeri ini, jika dia mengatakan Pangeran Keenam bertanggung jawab karena meracunimu, tidak ada yang akan meragukan kata-katanya! Juga, sebagai Penasehat Kerajaan yang bisa membaca nasib, kata-katanya tidak akan pernah salah. Jadi bisa dijamin, Pangeran Keenam dan Permaisuri akan menemanimu segera. Ha ha ha!"     

Selir Kerajaan Lin tertawa terbahak-bahak, terlihat seperti orang gila. Rambutnya yang tertata indah sekarang tergerai berantakan, menutupi wajah menawannya.     

Permaisuri, bertahun-tahun aku tak bisa setara denganmu, dan Yang Mulia Kaisar masih tetap mencintaimu! Pikirnya dengan cemburu. Tapi segera, putraku akan menjadi Kaisar Negeri Penyu Hitam, kemudian kematian akan mendatangimu!     

Seakan dia melihat Permaisuri merangkak di kakinya, Selir Kerajaan Lin terus menyeringai, semakin terlihat seperti orang gila.     

Keluarga Xia akan menjadi orang yang memilih Kaisar selanjutnya, dan mereka akan memilih anggota dari keluarga kerajaan. Karena beberapa pangeran dari Negeri Penyu Hitam entah telah mati atau tak berguna, satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat adalah putranya sendiri, Pangeran Ketiga. Lagi pula, siapa lagi selain Pangeran Ketiga yang memenuhi syarat untuk duduk di takhta?     

"Selir Kerajaan Lin, kalian pasangan licik akan mati dengan mengerikan!"     

Pang Zihuang menggertakkan gigi, mulutnya meneteskan darah. Dia terlalu sembrono karena bertemu Selir Kerajaan Lin sendirian. Dia hanya berharap Pang Ran akan tetap aman dibawah lindungan Nona Gu. Bahkan jika dia tidak bisa mendapatkan takhta, setidaknya dia akan aman…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.