Istri Liar Kaisar Jahat

Menanam Kesalahan (2)



Menanam Kesalahan (2)

0Seir Kerajaan Lin terhuyung ke belakang dengan ketakutan, mata hitam jernihnya menatap wajah tampan namun suram Pang Zihuang dengan terkejut.     

"Yang Mulia Kaisar, apa yang pelayan rendah hatimu lakukan sehingga menerima kemarahanmu? Jika aku melakukan kesalahan, aku dengan rendah hati akan tunduk pada hukuman. Semua yang aku minta adalah agar Yang Mulia Kaisar mengurus tubuh kerajaan.     

Kata-kata yang diucapkannya terdengar jujur dan masuk akal. Mata hitam jernihnya penuh kekhawatiran, seakan dia benar-benar khawatir dengan kesehatan Pang Zihuang.     

"Mengurus tubuh kerajaan? Hah!" Pang Zihuang tertawa mengejek sambil mengepalkan tinjunya. Matanya menatap wajah menawan Selir Kerajaan Lin dengan dingin.     

Tak perlu dikatakan bahwa wanita ini tertegun. Walaupun dia melampaui Permaisuri dalam hal penampilan, dia tidak memiliki kebaikan dan ketulusan Permaisuri, yang juga adalah sosok ibu negeri; dia juga tidak memiliki keanggunan dan kewibawaan. Karena itu, tidak ada yang bisa di bandingkan dengan Permaisuri, tak peduli seberapa cantik mereka!     

"Selir Kerajaan Lin," Pang Zihuang terdengar marah saat dia menggertakkan gigi. "Apa kamu tidak merasa bersalah dengan perkataanmu itu? Kami lihat kamu sangat gelisah untuk kami mati lebih awal agar Pangeran Ketiga dapat naik takhta! Tidak dalam hidupmu! Kami tidak akan mati, tak peduli apapun, kami juga tidak akan mengijinkanmu menjalankan rencanamu!"     

"Yang Mulia Kaisar?" Selir Kerajaan Lin terlihat terkejut dan bertanya ragu. "Kenapa Yang Mulia Kaisar mengatakan hal seperti itu? Kapan pelayan rendah hati ini ingin mengambil nyawa Yang Mulia Kaisar?"     

"Hmph! Apa kamu masih berpura-pura? Beberapa hari lalu, kamu mengirim kami satu pot tumbuhan sebagai hadiah. Sekarang, kami tanya padamu, apa tumbuhan itu bernama trigonotis peduncularis, yang mengandung racun bereaksi lambat?"     

Hati Selir Kerajaan Lin berdegup kencang. Awalnya, dia pikir taktiknya tidak akan diketahui. Dia tidak menyangka Yang Mulia Kaisar akan mengetahuinya. Sepertinya dia tak bisa menyembunyikannya lagi.     

Maka terjadilah saja, pikirnya. Aku harus menyerang lebih dulu dan mengangkat tangan!     

Mata Selir Kerajaan Lin bersinar dengan kilau aneh pada pemikiran ini. Dia mengerutkan sedikit bibirnya dan tersenyum, berkata, "Sepertinya Yang Mulia Kaisar sudah tahu – sayangnya itu sudah sangat terlambat! Akan tetapi, jika Yang Mulia Kaisar bersedia meninggalkan dan membunuh Permaisuri, maka aku akan dengan senang hati memberi penawarnya pada Yang Mulia Kaisar. Karena itu, apakah nanti Yang Mulia Kaisar hidup atau mati… jangan mencegahku."     

Pikiran jahat melintas di benak Pang Zihuang: Jika target Selir Kerajaan Lin adalah kami selama ini, itu baik-baik saja. Kami tidak berpikir kalau dia ingin menyakiti Permaisuri juga!     

Ini karena ada banyak kejadian dimana dia, sebagai Kaisar, tanpa kehendaknya dia telah membiarkan Permaisuri sedih berkali-kali.     

Bagaimana mungkin kami membiarkan wanita lain menyakitinya?     

"Kamu ingin menjadi Permaisuri, Selir Kerajaan Lin?" Pang Zihuang tertawa terbahak-bahak karena marah. "Sayang sekali, bahkan jika jarimu cocok untuk menjadi Permaisuri! Hanya ada satu Permaisuri sejati dari Negeri Penyu Hitam! Bahkan jika dia telah tiada, kami akan selamanya membiarkan takhta kosong! Permaisuri adalah cinta dalam hidup kami. Bahkan jika kami mati oleh karena racun hari ini, kami tidak akan pernah mengabulkan permintaanmu!"     

Selir Kerajaan Lin tertawa dingin, wajah eloknya berubah dingin. Hanya karena kasih sayang lamanya untuknya, dia hanya ingin dia membunuh ibu dan anak itu, karena dia tidak akan terlihat berkomplot. Dia tidak menyangka dia lebih memilih membiarkan racun itu menyebar ke seluruh tubuhnya daripada membunuh Permaisuri. Bagus, bagus sekali! Pikirnya. Kalau begitu dia akan menerima akibat dari kebodohannya!     

"Sepertinya pilihan sudah diputuskan, Yang Mulia Kaisar. Jangar khawatir, Yang Mulia Kaisar akan segera mati dengan tiba-tiba. Kedua pangeran yang tersisa di Negeri Penyu Hitam – yang satunya tak berguna, dan yang satunya lagi adalah pemabuk yang hanya tertarik dengan anggur dan wanita. Hanya anakku yang cocok menjaga tanggung jawab ini! Ah, satu hal lagi; aku mungkin harus memberitahu Yang Mulia Kaisar bahwa kakakku dan aku yang telah menyebabkan kematian pangeran lainnya – terutama pangeran tertua! Dia terlihat sangat menyedihkan saat mati. Dia bahkan memohon untuk membiarkan Permaisuri hidup saat aku mendapatkan kekuatan. Ck ck, sekarang kenapa aku harus membiarkan dia hidup? Jika bukan karena dia, aku sudah menjadi Permaisuri dari dulu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.