Istri Liar Kaisar Jahat

Seorang Anak Tanpa Dubur (1)



Seorang Anak Tanpa Dubur (1)

0Rahang Pang Ran turun seakan dia baru saja mendengar sesuatu yang sepenuhnya tak bisa dipercaya. Dia tak pernah berinteraksi langsung dengan Penasehat Kerajaan sebelumnya dan tidak tahu bahwa dia berpikir terlalu tinggi pada dirinya.     

Naik di atas segalanya, untuk dihormati dan dipuja oleh banyak orang? Ck ck, apa yang dia maksud dengan itu? Hanya orang berkulit tebal yang bisa mengatakan pernyataan yang memalukan seperti itu!     

Namun tidak hanya Pang Ran yang menyadari pernyataan menjijikan itu karena bahkan wajah Pang Zihuang berubah menjadi ekspresi yang sangat jelek.     

Sungguh aib bagi keluarganya sendiri! Pikir Pang Zihuang. Yang Mulia biasanya seorang pria yang cukup tenang, tapi hari ini terlihat seakan dia telah terprovokasi. Apakah dia hilang kesadaran? Pasti begitu!     

Semakin Pang Zihuang memikirkannya, semakin dia merasa teorinya benar. Dia menatap dengan sedih pada wajah sombong Lin Yue, dan berkata, "Yang Mulia, aku paham perasaan dari memiliki bokong Pang Ran di wajahmu, jadi itu sangat dimengerti kalau kamu entah bagaimana kehilangan akal sehatmu. Untungnya, Suhu dari Aula Ratusan Herbal ada disini hari ini. aku dengar dia adalah Suhu dari Dokter Hantu sendiri. Tolong biarkan dia memeriksamu. Perilaku liar seperti itu tidak akan membantu siapapun."     

Setelah mendengar kata-kata khawatir Pang Zihuang, ekspresi Lin Yue tenggelam. Bahkan jika orang disampingnya adalah penguasa tertinggi di Negeri Penyu Hitam, dia selalu menjaga amarahnya dibawah kendali.     

"Apa Yang Mulia Kaisar menyiratkan bahwa menteri yang rendah hati ini kerusakan otak? Dan apa Yang Mulia Kaisar ingin dukun penipu ini mengobatiku?"     

Si anjing Kaisar ini berani mencelaku! Pikirnya, dengan marah. Aku sudah lama membunuhnya jika bukan karena peraturan keluarga Xia terhadap dinasti yang berubah sesuai keinginan di Negeri Penyu Hitam!     

"Keparat!"     

Pang Ran sangat marah. Baginya, Gu Ruoyun adalah dewi yang tak terkalahkan, dan penipu para dewa ini berani mencercanya. Dia tidak bisa mentolerirnya.     

Dengan mata menyala-nyala, Pang Ran menunjukkan jarinya pada Lin Yue dan meludah di wajahnya.     

"Keparat kamu – kamu hanyalah pengirim pesan para dewa, bukan dewa yang sesungguhnya. Bahkan jika kamu adalah salah-satunya, orang tidak pernah melihat seorang dewa yang sejelek kamu. Untuk mengatakan kamu terlihat seperti hantu atau goblin sudah merupakan pujian tertinggi! Bukankah kamu peramal? Bukankah kamu maha tahu? Lalu katakan, makanan apa yang aku makan kemarin? Berapa kali aku menggunakan kamar kecil? Jika kamu bahkan tidak bisa menjawab, bagaimana kamu dianggap sebagai cenayang? Ayolah, beritahu nasibku!"     

Lin Yue bergetar dengan marah. Dia menyentuh ludah di wajahnya dan menatap kejam Pang Ran. Kemudian dia berbalik ke arah Pang Zihuang, menggabungkan kepalan tangannya kemudian membungkuk, mengatakan, "Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia telah menghina menteri yang rendah hati ini! tolong bertindak atas namaku!"     

"Hah?"     

Pang Zihuang terkejut. Dia terlihat seakan baru saja terbangun dari lamunan, tak mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan. "Maafkan aku, Perencana Kerajaan. Kami sedang berkhayal. Apa yang kamu bicarakan? Kami tidak bisa mendengarnya. Dapatkah kamu mengulanginya sekali lagi?"     

Lin Yue, dasar pria malang, pikirnya. Kami tidak pernah suka melihatmu! Jika bukan karena koneksi dengan keluarga Xia, Kami tidak akan pernah membiarkan kemalangan ini tertinggal di Istana. Dan sekarang kamu meminta Kami menghukum Pang Ran? Ck ck. Dia pasti berkhayal. Apa hak orang luar sepertinya harus memberikan hukuman kepada putra dari keluarga Kami? Bermimpilah, Lin Yue!     

"Kamu…kamu…"     

Lin Yue menarik napas panjang. Dia dapat merasakan hatinya bergetar saat itu. Akhirnya, dia memutuskan untuk meredakan amarahnya saat matanya tertuju tajam pada Pang Zihuang.     

"Baiklah kalau begitu!" dia meludah. "Apa kamu lupa tentang keluarga Xia sekarang, Yang Mulia Kaisar? Haruskah mereka tahu penguasa tidak mampu macam apa Yang Mulia ini, kamu akan kehilangan tempat dudukmu di Takhta Kerajaan! Hmph!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.