Istri Liar Kaisar Jahat

Seseorang Yang Akrab (2)



Seseorang Yang Akrab (2)

0Di kediaman Pangeran Keenam.     

Dari jauh, Gu Ruoyun dapat melihat sosok yang berlari ke arahnya. Sudut bibirnya terangkat menjadi senyum lembut.     

"Pulang begitu cepat? Bagaimana bisa? Apa Ayah Kerajaan puas dengan perubahanmu?"     

Mendengar kata-kata ini, Pang Ran mengeluh dan berkata dengan sedih, "Aku tidak ingin bicara tentang itu, membicarakannya hanya membuatku marah! Aku sungguh ragu kalau aku darah dagingnya, dia bahkan tidak bisa mengenali anaknya sendiri! Sebelum bahkan aku berbicara, pria itu bergegas memukulku! Keparat, itu sangat menyakitkan, aku sungguh tidak tahu mengapa perangainya sangat buruk akhir-akhir ini."     

Gu Ruoyun menaikan keningnya saat senyum menyinari wajahnya.     

Si gendut ini sebelumnya mempunyai berat 250 kilogram dan sekarang punya tubuh proporsional, semua lemak di tubuhnya sepenuhnya menghilang. Itu akan aneh jika Pang Zihuang tidak bisa mengenalinya pada pandangan pertama.     

"Benar," tiba-tiba Pang Ran memikirkan sesuatu dan berkata, "Aku sudah memberitahu anjuranmu pada Ayah Kerajaan dan Ayah Kerajaan ingin bertemu denganmu. Akan tetapi, ketika kamu bertemu dengannya, berhati-hatilah. Orang tua itu selalu bengis, dia bukan orang yang baik."     

Itu jelas bahawa ada ratusan keluhan yang meremas-remas hati Pang Ran terhadap Ayah Kerajaan.     

Kapanpun dia memikirkan tentang Ayah Kerajaan, dia akan merasakan sakit di bokongnya dan dorongan untuk bersembunyi sejauh yang dia bisa.     

Jika Pang Zihuang bisa mendengar kata-kata Pang Ran sekarang, sepertinya dia akan punya dorongan untuk membunuhnya.     

Orang tua? Bengis?     

Bagaimana mungkin dia menyebut Ayah Kerajaan seperti itu? Apapun kasusnya, dia masih Kaisar negeri. Ini sungguh tidak sopan untuknya.     

"Kita harus pergi ke Istana sebentar lagi. Ada hal lain, Pang Ran, aku ingin bertanya sesuatu. Apa kamu ingin menjadi Kaisar?"     

Gu Ruoyun menatap Pang Ran saat cahaya perak aneh melintas di matanya begitu cepat sehingga tidak ada yang dapat melihatnya.     

Bahkan tanpa memikirkannya, Pang Ran langsung menggelengkan kepala, "Kaisar? Itu tak berarti, aku bahkan tak ingin menjadi Pangeran Keenam, apa lagi Kaisar!"     

"Tapi…" Gu Ruoyun berhenti sebentar dan matanya penuh dengan senyuman, "Seorang Kaisar mendapat semua daging yang bisa dia makan."     

"Hah?"     

Mata Pang Ran langsung melebar dan ekspresinya menjadi marah, "Siapa yang berani tak mengijinkan aku menjadi Kaisar? Aku akan melawan siapapun yang tidak mengijinkannya! Takhta Kerajaan adalah milikku dan tidak ada orang yang diijinkan untuk mengambilnya!"     

Di seluruh Negeri Penyu Hitam, hanya si bodoh Pang Ran yang berani mengatakan kalimat seperti itu. Lagi pula, jika seseorang mendengar ini, dia tidak hanya akan di penjara, dia juga akan dituduh mencoba merebut takhta.     

"Pang Ran, jika kamu ingin jadi Kaisar, aku bisa membantumu mendapat perhatian dari keluarga Xia. Namun, kamu tidak memiliki ajudan yang akan berdiri disampingmu."     

Tiba-tiba, Gu Ruoyun mengingat wajah licik yang dia lihat di restoran itu dan cahaya samar melintas di matanya.     

"Ajudan? Tapi siapa?" Pang Ran melihat wajah cantik gadis muda itu dengan tercengang dan berkata ragu.     

"Pangeran Kelima."     

Saat dia mengatakan dua kata itu, Gu Ruoyun bisa melihat dengan jelas bahwa Pang Ran tertegun.     

Itu bukan reaksi aneh di baginya, Pangeran Kelima selalu punya keinginan melawannya dan selalu mengejar dan memukulnya selama ini. Pangeran Kelima pastinya tidak akan melewatkan kesempatan untuk membuat anak bandel itu menderita.     

"Dewi, apa kamu bercanda? Bagaimana bisa dia jadi ajudanku? Bakat alami Saudara Kelima Kerajaan pastinya bagus tapi tentu saja, dia jauh dibelakang jika dibanding denganmu, dewi." Saat dia mengatakan ini, Pang Ran tidak lupa memuji dewinya. Dia melanjutkan, "Namun, sifat Saudara Kelima Kerajaan tidak mengesankan. Aku ingin makan dan minum sementara dia ingin bermain. Bordil sudah seperti rumahnya dan dia sangat sombong dan suka menghambur-hamburkan uang. Bagaimana mungkin orang seperti dia menjadi ajudanku?"     

Gu Ruoyun memandangnya: "Apa kamu pikir semua orang sepertimu? Pada saat aku melihatnya, aku dapat melihat sifat aslinya. Aku bisa tebak bahwa dia adalah yang paling tertutup diantara kalian!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.