Istri Liar Kaisar Jahat

Pangeran Tak Berguna (3)



Pangeran Tak Berguna (3)

0Selama dia menjelaskan. Daging babi lain masuk kedalam perut Pang Ran. Dia menyeka minyak di sekitar mulutnya dan akhirnya mengeluarkan sendawa puas, berkata, "Aku kenyang sekarang. Aku tidak menikmati makanan dalam waktu yang lama! Sebenarnya, aku tidak keberatan mendapat tamparan tapi apa yang paling menyakitkan adalah bagaimana Ayah Kerajaan memaksaku makan sayuran setiap hari! Apa yang bagus dengan hal-ha hijau itu? Mereka membuatku sangat jijik."     

Tiga garis hitam muncul di dahi Gu Ruoyun; dia sepenuhnya terdiam saat menghadapi pangeran pecundang ini. Tentu saja, apa yang membuatnya lebih terdiam adalah keanehan Ayah Kerajaan.     

Kras!      

Tepat saat ini, pintu di ruangan pribadi mereka di restoran ditendang dan terdengar suara arogan.     

"Pang Ran, keluar!"     

"Oh, ibu!"     

Pang Ran terkejut sehingga membuatnya melemparkan tulang di tangannya dan bersembunyi di bawah meja seketika. Namun, tubuh besar dan gemuknya tidak muat dibawah meja dan malah membalikan seluruh meja.     

Dan untuk tulang yang dia lemparkan tanpa sadar, karena keberuntungan atau kesialan, telah melayang ke arah pemuda berpakaian sutra yang berdiri di samping pintu. Tulang itu jatuh di wajah pemuda itu dengan suara 'Pakh' sebelum perlahan meluncur ke lantai.     

Saat dia mencium bau minyak dan daging di wajahnya, pemuda berpakaian sutra merasa perutnya berputar seperti lautan yang mengamuk dan dia sangat ingin memuntahkan segala yang dia makan beberapa hari lalu. Wajahnya berubah warna hijau sakit saat dia menggertakkan gigi dan berkata, "Pang Ran, dasar tak berguna! Hari ini aku akan mengajarimu bagaimana menghormati tetua! Lin Luo adalah salah-satu orangku dan kamu berani melemparnya. Ini adalah akibat yang harus kamu tanggung!"     

Gu Ruoyun memberikan tatapan tanpa ekspresi padanya, memakai sepasang sumpit, mengambil potongan tulang kecil. Saat dia sedang berbicara, dia melemparkannya ke dalam mulut pemuda berpakaian sutra dengan cepat.     

Pemuda berpakaian sutra tidak menutup mulutnya tepat waktu; potongan tulang itu masuk kedalam mulutnya dan seketika, perasaan mual melonjak dari dalam perutnya. Dia tidak tahan lagi dan lari ke samping saat dia muntah.     

Harus diketahui bahwa tulang itu baru saja dikunyah oleh si gendut sialan Pang Ran. Ini sangat menjijikan dan lebih menjijikan dari menciumnya!     

"Kamu terlalu banyak bicara."     

Gu Ruoyun menatapnya tanpa ekspresi dan berbicara tanpa emosi.     

"Kamu… Kamu tunggu saja, gadis kurus! Kamu menolong si gendut sialan dan kamu harus menanggung akibatnya!"     

Wajah pemuda berpakaian sutra itu berubah semakin suram. Dia menatap mereka berdua dengan garang sebelum berbalik dan lari keluar restoran.     

Dia tidak bisa menahannya lagi, dia harus pergi dan muntah di suatu tempat…     

Dalam ruangan pribadi di restoran, Pang Ran merangkak dari tanah dengan wajah yang penuh kagum pada Gu Ruoyun, "Dewi, kamu sangat hebat! Terutama kalimat itu, itu sangat keren!"     

"Bisakah kamu mengubah caramu memanggilku?" sudut bibir Gu Ruoyun berkedut saat dia berkata tak berdaya.     

"Tidak!"     

Untuk masalah ini, Pang Ran dengan tegas menggelengkan kepala, "Kamu adalah dewi yang dikirim dari surga untuk menyelamatkanku. Aku sudah memastikannya jadi mulai hari ini sampai nanti, aku, Pang Ran akan mengikutimu! Apalagi tentang menjadi Pangeran Keenam, aku tidak peduli, aku bahkan tidak diizinkan makan daging. Hanya dengan mengikutimu, dewi, aku akan bisa makan daging!"     

Dia sudah lama berharap agar tidak menjadi Pangeran Keenam; tidak hanya karena tidak ada daging untuknya namun dia harus menderita pukulan yang tak berakhir. Untuk semua yang dia sayang, siapapun yang ingin menjadi Pangeran Keenam bisa pergi dan ambil tempatnya.     

Saat dia melihat wajah Pang Ran yang penuh kerinduan, mata Gu Ruoyun berkedip beberapa kali saat bertanya, "Gendut, kamu ingin menurunkan berat badan?"     

"Jika aku bisa makan daging, aku bersedia menurunkan berat badan. Daging adalah hidupku dan jika aku tidak punya kehidupan, maka apa intinya menurunkan berat badan?"     

Pang Ran cemberut saat dia menjawab     

"Aku bisa menolongmu menurunkan berat badan, semua tergantung pada apakah kamu bersedia."     

Gu Ruoyun tersenyum lembut pada Pang Ran. Kali ini, dia punya alasan tersendiri melakukan ini. Karena orang-orang Kota Surga yang memutuskan siapa yang akan duduk di takhta Negeri Penyu Hitam, jika Pang Ran menjadi sangat hebat, itu pasti akan menarik perhatian Kota Surga. Siapa tahu, dia mungkin punya cara untuk berkomunikasi dengan orang dari Kota Surga dan selanjutnya mendapatkan token untuk masuk ke Kota Surga…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.