Istri Liar Kaisar Jahat

Lingxiao, Sang Penyu Hitam (3)



Lingxiao, Sang Penyu Hitam (3)

0Setelah pernyataan Tuan Xia, Xia Ying menghadap wajah pucat Xia Qi dan berteriak penuh kebencian, "Itu adalah Tuan Kedua! Dia memaksaku melakukannya lalu dia ingin meracuniku sampai mati! Tuan Xia, kamu harus membawa keadilan untukku, atas namaku!"     

Jika Xia Ying sehat dan tidak terluka, dia mungkin masih berbohong. Tapi dia hampir terbunuh oleh tuan boneka dan orang yang telah menyelamatkan hidupnya adalah orang yang dia rencanakan untuk dia celakai. Dalam keadaan ini, Xia Ying sudah memendam kebencian besar terhadap pria itu, kenapa dia harus menyembunyikannya lagi?     

Seketika, semua mata tertuju pada Xia Qi.     

"Jelaskan sendiri. Apa maksudnya ini?" Ekspresi Tuan Xia jadi muram dan serius suaranya juga terdengar sangat kecewa.     

Meskipun dia tahu masalah ini mungkin berhubungan dengan Xia Qi, ketika kebenaran terungkap dia tidak bisa menghentikan dirinya untuk merasa kecewa.     

"Selama bertahun-tahun, aku sudah tahu semua yang telah kamu lakukan. Awalnya, aku ingin memberimu satu kesempatan lagi. Tapi aku tidak berpikir kamu akan melakukan hal seperti ini. Apa yang aku tahu adalah, kamu tidak punya keberanian terhadap Nona Gu, kenapa kamu ingin Gu Ruoyun mati?"     

Ini adalah pertemuan pertama Xia Qi dan Gu Ruoyun. Mestinya Xia Qi tidak punya niat apapun untuk membunuh Gu Ruoyun. Selain itu, tidak ada dendam diantara mereka sebelumnya.     

Tidak adanya dendam di masa lalu maka berarti hanya ada satu alasan.     

Gu Ruoyun adalah Suhu dari Aula Ratusan Herbal dan Dokter Hantu! Dan hanya Dokter Hantu yang bisa mengobati penyakit Tuan Muda! Jika Gu Ruoyun mati di tempat tinggal Keluarga Xia, lalu apa yang akan dilakukan Dokter Hantu? Bahkan jika dia tidak mengerahkan pasukannya dan menandai Keluarga Xia sebagai musuh, dia pastinya tidak akan peduli apakah Tuan Muda hidup atau mati!     

Tapi apa Tuan Kedua, yang selalu lembut bagaikan hembusan angin, mampu merencanakan hal jahat dengan mulus? Kerumunan penasaran jika dia telah menyembunyikan sifat alaminya selama ini.     

Xia Qi tertawa, berbicara dengan cepat seperti angin musim semi yang segar, "Ayah, kamu tidak pernah mempercayaiku. Kamu telah mengatakannya sendiri, tak ada dendam diantara kami, jadi kenapa aku ingin membunuh Gu Ruoyun? Tidak ada alasan dibalik ini, kan? Jujur, aku menyukai si kecil Gu Ruoyun saat aku bertemu dengannya. Aku sungguh mengaguminya, entah itu sifat atau kemampuannya. Wanita yang sangat luar biasa, aku punya alasan apa untuk membunuhnya? Xia Ying, karena kamu telah menuduhku memberikan perintah, kamu harus punya bukti. Jangan membuat tuduhan palsu terhadap pria yang tak bersalah."     

Mendengar ini, kerumunan saling tatap dengan cemas. Xia Ying yang telah membawa mereka kesini, tak ada yang tahu siapa dalang dibalik kejahatan ini.     

Teng!     

Xia Ying mengangkat kepalanya, dan melotot marah pada Xia Qi, "Jelas-jelas kamu mengirim Tuan Yin bertemu denganku dan memaksaku mengikuti perintahmu. Aku bahkan diberi pil penambah kekuatan sebagai imbalan. Tetapi, siapa yang menyangka pil itu akan menjadi racun! Dan sekarang kamu masih mencoba menyangkal tindakanmu?"     

Dia gemetar karena marah dan sepenuhnya meninggalkan etika antara senior dan junior, menunjuk dan berteriak marah pada Xia Qi.     

"Kamu bilang aku yang telah memberi perintah, lalu kamu punya bukti apa?" Ejek Xia Qi, "Yin, tunjukan dirimu."     

Swush!     

Bayangan hitam melintas melewati kerumunan seperti angin, sepasang mata dingin menatap tajam pada semua orang di gedung. Ketika tatapannya mendarat pada Gu Ruoyun, matanya dipenuhi dengan niat membunuh.     

"Yin, apa kamu memberi perintah pada Xia Ying?"     

Ekspresi Yin tidak berubah, dan dengan dingin menjawab, "Ya!"     

Semua orang terperangah karena mereka tidak berharap Yin akan mengakuinya dengan tegas. Lagipula, Tuan Yin adalah orang yang paling pembangkang diantara bawahan Tuan Kedua, mungkinkah Tuan Kedua benar-benar terlibat dengan masalah ini?     

Sinar dingin melintas di mata Xia Qi, lalu dia berbicara dengan dingin, "Mereka menuduhku karena memberimu perintah untuk melakukannya. Sekarang, kamu akan menjelaskannya pada ayahku."     

"Akulah orang yang membuat keputusan dalam masalah ini, ini tidak ada hubungannya dengan Tuan Kedua, tolong bedakan mana yang benar dan mana yang salah dengan tepat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.