Istri Liar Kaisar Jahat

Kemarahan Tuan Xia (6)



Kemarahan Tuan Xia (6)

0Awalnya Tetua Zhao berencana mengambil kesempatan atas perhatian sesaat dari Tuan Xia kepadanya untuk menyelinap pergi sampai tiba-tiba dia mendengar suaranya dan langsung menghentikan langkahnya. Wajah tuanya semakin pucat. Dalam kepanikan, dahinya berkeringat dingin.     

"Tuan, aku melakukan ini dengan mempertimbangkan keluarga Xia, tidak lebih."     

Dia menggertakkan giginya dan dengan paksa menelan informasi yang ingin dia sampaikan pada Xia Qi. Tak peduli apapun keadaannya, dia banyak berhutang budi pada Tuan Kedua Xia, dia tidak bisa mengungkapkan niatnya.     

"Apa niatmu sungguh dengan mempertimbangkan keluarga Xia, atau apa kamu menyalahgunakan nama kami untuk melakukan kejahatan? Aku rasa kalian semua harus lebih jelas mengenai ini! Tetua Zhao, orang berstatus tinggi sepertimu tidak bisa lagi tinggal dengan Keluarga Xia. Mulai dari sekarang, kamu bukan lagi bagian dari Keluarga Xia!"     

BUMM!     

Bagaikan gemuruh di langit yang cerah, Tetua Zhao benar-benar tercengang. Dia tidak pernah membayangkan Tuan akan mengeluarkannya dari Keluarga Xia. Hukuman ini jauh lebih kejam daripada sepuluh siksaan besar. Dia tak bisa menanggung ini.     

Karena Keluarga Xia telah meninggalkannya, dia tak punya lagi alasan untuk tinggal di daratan utama.     

"Tuan."     

BUG!     

Tetua Zhao jatuh ketanah dan berlutut. Dia menangis terseduh-seduh, "Aku tetap setia dan patuh pada Keluarga Xia selama bertahun-tahun. Jika aku tak ada kontribusi, aku sungguh bekerja keras untuk keluarga Xia. Aku hanya membuat satu kesalahan dan kamu ingin aku keluar dari keluarga. Tuan, bukankah perbuatan ini akan mengecewakan anggota Keluarga Xia yang lain?"     

Seketika, sepasang mata dingin dan berwibawa menatap Tetua Zhao, setajam pedang. Ekspresi Tuan Xia tetap dingin. Dia menggenggam tangannya di punggungnya dan menjawab, "Kapan ada orang berhak meragukan keputusanku? Jika kamu tidak senang dengan tindakanku, kamu bisa meninggalkan Keluarga Xia, aku tidak akan menghentikanmu!"     

Dia adalah Tuan dari Keluarga Xia. Karena itu, dia mengatur semuanya di seluruh Keluarga Xia, termasuk Kota Surga. Dia tidak akan mengubah keputusannya. Jika kamu tidak senang? Tak masalah. Kamu bisa meninggalkan Keluarga Xia.     

Lagi pula, Keluarga Besar Xia tidak akan terganggu oleh keluarnya satu atau dua anggota.     

Jadi jangan berpikir dia akan merasa terancam dengan masalah seperti ini!     

Tetua Zhao menutup matanya dengan putus asa. Tiba-tiba, dia tertawa dan berdiri. Dia menatap menjek pada Tuan Xia dari ujung kepala sampai ujung kaki dan bicara dengan suara penuh kebencian.     

"Tuan, kamu membuangku dari keluarga, semua hanya demi satu Aula Ratusan Herbal yang kecil… aku yakin kamu akan menyesalinya nanti!"     

Walaupun Tuan mungkin sangat mengagumi Pang Ran, dia tidak akan membuang Martial King tingkat tinggi yang kuat hanya demi Pang Ran. Orang harus tahu bahwa jumlah Martial King di dataran utama sangat jarang, dan Tetua Zhao adalah Martial King tingkat tinggi!     

Bukankah dia melakukan ini untuk menjilat Suhu dari Aula Ratusan Herbal? Agar Gu Ruoyun akan mengijinkannya membeli pil?     

Sungguh serakah dan egois, bagaimana mungkin dia tidak akan menyesali ini nanti?     

"Tuan Xia, aku harap ketika waktunya tiba, kamu tidak akan berlutut di hadapanku dan memohon agar aku kembali! Ngomong-ngomong, Gu Ruoyun, jangan mengira pria tua ini tulus membantumu. Kenyataannya dia adalah orang yang serakah dan egois, kenapa dia mau membantumu jika bukan karena kamu memiliki pil ditanganmu? Saat kamu tidak berguna lagi, kamu akan mati di tangannya. Haha!"     

Tetua Zhao tertawa lagi dan menarik kembali niat membunuh dimatanya. Dia menggosok lengan bajunya, berbalik dan tersandung saat dia pergi, aku melihat seolah dia akan jatuh terpeleset saat itu.     

"Seperti seorang badut yang melompat."     

Tuan Xia tersenyum dingin dalam ketidaksetujuan. Dia berbalik menghadap gadis muda di belakangnya, dan matanya, yang awalnya sedingin lemari es, sekarang berubah hangat seperti bunga yang mekar dan tersenyum.     

"Gadis kecil, aku dengar kamu memiliki Naga Biru dan Harimau Putih sebagai hewan rohmu. Bisakah kamu memperlihatkan mereka padaku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.