Istri Liar Kaisar Jahat

Kemarahan Qianbei Ye (4)



Kemarahan Qianbei Ye (4)

0"Tidak!"     

BUG!!!     

Kemudian, terdengar suara balon yang ditusuk. Tubuh tetua itu meletus seperti balon dan darah memercik kemana-mana, perlahan berjatuhan dari langit…     

Qianbei Ye akhirnya melepaskan cengkeramannya dan menyapukan tatapan kejamnya pada wajah setiap orang dari Alam Abadi.     

Orang-orang yang terlihat dalam pandangannya merasa hati mereka berguncang dan terhuyung ke belakang. Mereka berharap mereka bisa menjadi tak terlihat dan melarikan diri dari pria bagaikan iblis yang sangat menakutkan ini…     

Untunglah, Qianbei Ye cepat-cepat menarik pandangannya dan menoleh ke arah Gu Ruoyun sebelum merengek dengan menyedihkan, "Xiao Yun, tanganku kotor, apa kamu akan meninggalkanku?"     

BUG!     

Setelah mendengar ini, para penduduk Kota Surga hampir terguling-guling ke tanah, beberapa bahkan memukulkan kepala ke dinding di belakang mereka. Semua orang memberikan tatapan aneh pada Qianbei Ye – sulit dipercaya seorang pria yang bagaikan iblis ini tiba-tiba beralih menjadi orang dengan kondisi yang polos dan menyedihkan.     

"Apa itu kotor?" Gu Ruoyun mengangkat sebelah alisnya, "Siapa yang memintamu meletakkan tanganmu padanya?"     

Qianbei Ye terdiam. Setelah berhenti beberapa saat, dia mengangguk dan berkata, "Aku paham maksudmu Xiao Yun, kamu tidak mau aku menggunakan tanganku, bukan? Lalu bisakah aku membakar mereka?"     

Dia berkata seolah melakukan itu semudah meminta makan malam.     

Wajah Gu Ruoyun menjadi gelap. Dia menyapukan pandangannya melewati Qianbei Ye dan orang-orang dari Alam Abadi. Kemudian, dia melengkungkan bibirnya, "Xiao Ye, biar aku urus orang-orang ini dulu. Aku ingin membalas mereka ribuan kali lipat untuk setiap luka yang mereka tinggalkan."     

Setelah menimbang-nimbang sejenak, Qianbei Ye memutuskan membiarkan Gu Ruoyun menangani mereka sendiri. Bagaimanapun, Qianbei Ye telah menangani yang terkuat diantara mereka. Berdasarkan tingkat kekuatan Xiao Yun saat ini, dia seharusnya dia tak punya masalah untuk menangani sisanya…     

"Baiklah, Xiao Yun, lampiaskan saja frustasimu lebih dulu. Ketika kamu selesai, jangan lupa meninggalkan mereka hidup-hidup. Aku akan membuat api dan membakar mereka semua."     

Banyak keluarga kuat dari Kota Surga mulai mengasihani Alam Abadi. Orang-orang ini sungguh tidak beruntung telah melawan dua iblis ini. Sebelumnya, ketika Gu Ruoyun masih di jajaran Martial King tingkat rendah, dan dia tetap bisa menahan serangan Shiyun. Sekarang dia telah mencapai jajaran Martial King tingkat tinggi, menangani para Martial Emperor ini tak akan jadi masalah.     

Terutama si pria berambut perak yang memakai jubah merah darah itu. Kekuatannya sama sekali tak terduga, bahkan seorang Martial Emperor tingkat tinggi akan langsung terbunuh. Mereka pastinya tak memiliki peluang untuk membalas serangannya.     

Tepatnya, orang-orang dari Alam Abadi juga memikirkan ini dan hati mereka bergetar karena cemas. Mereka tak perlu takut jika pria ini tidak muncul. Tetapi tanpa disangka, pria ini terlalu kuat. Dan lagi, dia menggunakan cara yang sangat kejam. Jika ada orang yang jatuh ketangannya… itu akan menjadi takdir yang lebih buruk daripada kematian…     

"Tuan Xia, bagaimanapun juga, kalian adalah kelompok yang berpengaruh di daratan utama. Kalian harus tahu kepentingan Alam Abadi di daratan utama. Tetua Bai sekarang telah mati, bisakah Keluarga Xia mengambil tanggung jawab jika kami mengikutimu?"     

Setelah mendengar kata-kata dari salah-satu anggota Alam Abadi, Tuan Xia mengerucutkan bibirnya, "Aku tak melihat apapun, Alam Abadi? Kapan mereka tiba di rumah Keluarga Xia? Bagaimana mungkin aku tak mengetahui ini?"     

"Kamu…" orang yang berbicara itu marah, "Tuan Xia, jika kamu berpihak pada para iblis itu, kamu akan menyesalinya suatu saat!"     

"Aih, Xi'er, mata dan telingaku sudah tak berfungsi dengan baik. Penglihatanku kabur sehingga aku tak bisa lagi melihat dengan jelas dan aku benar-benar tak bisa mendengar dengan baik. Aku hanya bisa mendengar suara nyamuk dan lalat berdengung dalam telingaku. Bantu aku berjalan agar aku bisa beristirahat sejenak."     

Tuan Xia berbicara dengan lemah. Dia menggelengkan kepala dan menghela nafas sebelum membiarkan Xia Zixi mengambil tangannya.     

Menyadari orang-orang dari Alam Abadi akan mengatakan hal lain, Gu Ruoyun mengangkat kepalanya dengan sikap tak peduli dan berbicara dengan suara tenang, memotong kata-kata yang sudah mencapai tenggorokan si pria, "Apa kalian sudah selesai? Jika kalian telah mengatakan bagian kalian, maka… sudah waktunya bagi kalian bertemu dengan Tetua Bai lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.