Istri Liar Kaisar Jahat

Membalas Dendam (2)



Membalas Dendam (2)

0"Wanita iblis, untuk kehidupan kami semua, kami tak akan membiarkan orang sepertimu membahayakan bumi ini!"     

Hiyaa!     

Tepat saat mereka selesai berbicara, mereka melihat Gu Ruoyun perlahan memutar kepalanya. Matanya yang jernih dan dingin, setenang air mengalir. Membuat hati mereka menjadi lemah dan hampir membuat kelompok itu jatuh dari langit.     

AUM!     

Tiba-tiba, gadis muda itu mengangkat pedangnya dan seekor naga mengaum keras dari mata pisaunya. Kemudian bayangan Naga Putih menyerbu keluar dari pedang itu kemudian membuka mulutnya dan menelan para Martial Emperor terdekat!     

Orang harus tahu bahwa berdasarkan kekuatan Gu Ruoyun sebagai Martial King tingkat rendah sebelumnya, dia mampu menahan serangan dari Shiyun seorang Martial Emperor tingkat rendah. Sekarang dia adalah Martial King tingkat tinggi. Karena itu, Naga Putih mampu menelan seorang Martial Emperor dalam satu suapan.     

Setelah menyaksikan kejadian itu, orang-orang dari Alam Abadi, yang pada awalnya menganggap bahwa kedua pihak akan sama-sama menderita, cepat-cepat menghentikan langkah mereka. Mereka saling tatap ketika satu kata muncul dalam benak mereka.     

"Lari!"     

Setelah melihat apa yang terjadi pada Martial Emperor itu, yang lainnya tak lagi peduli tentang melawan Gu Ruoyun. Mereka berbalik dan melarikan diri.     

Pada awalnya, mereka berniat mengambil kesempatan untuk menangkap Gu Ruoyun dan menggunakannya sebagai sandera ketika Qianbei Ye tak memperhatikan. Mereka tidak menyangka gadis kecil ini memiliki senjata yang begitu kuat di tangannya. Dan kecuali jika mereka salah, senjata itu adalah senjata spiritual legendaris tingkat tinggi.     

Dalam banyak kejadian, mereka pasti akan mengarang semacam pembenaran dan dengan santai mengklaim senjata spiritual tingkat tinggi itu sebagai milik mereka.     

Tapi sekarang, mereka tak lagi memikirkan itu. Yang mereka tahu hanyalah mereka harus segera kembali ke Alam Abadi dan memanggil bala bantuan untuk menangani orang-orang ini.     

"Yun'er, jangan biarkan mereka lari!"     

Raut wajah Gu Shengxiao berubah saat dia buru-buru berteriak, "Jika kamu membiarkan mereka kembali ke Alam Abadi, kultivator kuat lain dari Alam Abadi pasti akan datang kesini dengan kekuatan penuh. Mengetahui sikap Alam Abadi dalam menangani musuh, mereka tak akan melepaskan musuh yang memiliki potensi yang tak terbatas.     

Ini adalah kebiasaan Alam Abadi!     

Mereka selalu terlihat adil dari luar namun akan terus menerus melakukan hal yang memalukan di belakang!     

"Naga Biru!"     

Sebuah cahaya melintas di mata Gu Ruoyun saat dia dengan dingin memerintahkan, "Hentikan mereka."     

AUMM!     

Tianqiong sudah lama merasa tak nyaman. Setelah mendengar perintah Gu Ruoyun, dia mengeluarkan raungan keras dan berubah kembali menjadi wujudnya yang sebenarnya. Tubuh besarnya menutupi seluruh gedung Keluarga Xia dan dia menatap kebawah dengan memerintah pada kerumunan itu.     

"Suhuku telah berkata, tak ada dari kalian yang bisa pergi!"     

Seumur hidupnya, Naga Biru selalu membenci para murid yang munafik. Dia sebelumnya menahan diri karena takut akan kekuatan tetua berjubah putih. Sekarang dia sudah mati, tak ada yang perlu ditakutkan.     

Tentu saja, jika ada banyak Martial Emperor yang menyerang sekaligus, akan sangat sulit bagi Naga Biru untuk menangani mereka semua. Tetapi sekarang, yang bisa mereka pikirkan hanyalah melarikan diri. Tak ada satupun dari mereka yang ingin melawan Naga Biru jadi mereka dengan mudah jatuh kedalam keadaan yang tidak menguntungkan.     

"Mereka yang ikut campur dalam urusan orang lain harus membayar harganya."     

Gu Ruoyun mengangkat kepalanya sedikit. Dia menatap kerumunan orang yang mundur dari serangan Naga Biru, "Naga Biru, aku ingin kamu membuat mereka membayar atas rasa sakit yang telah mereka sebabkan pada kakakku sepuluh kali lipat! Aku ingin mereka dipotong menjadi berkeping keping sehingga mereka akan mati tanpa jasad yang utuh! Untuk setiap bekas luka yang mereka tinggalkan di tubuh kakakku, aku ingin meninggalkan ratusan luka pada tubuh mereka."     

Sesudah suara gadis muda itu terdengar, orang-orang dari Alam Abadi tak bisa lagi berjalan, "Gu Ruoyun, jika kamu ingin membunuh kami, lakukan saja. Kenapa harus menyiksa kami? Kami, Alam Abadi, tak pernah melakukan kesalahan. Kamulah orang yang bersalah. Hatimu bagaikan iblis, jika kamu melanjutkan membunuh para tetua, cepat atau lambat seseorang akan datang untuk menghancurkanmu. Hahaha!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.