Istri Liar Kaisar Jahat

Kemarahan Qianbei Ye (3)



Kemarahan Qianbei Ye (3)

0"Jika menjadi iblis adalah jalan satu-satunya bagiku untuk melindunginya, maka aku akan menjadi iblis! Jika aku membunuhmu dan menjadi musuh seluruh daratan utama, maka aku… akan menjadi musuh seluruh daratan utama!"     

Yan menatap pria berjubah merah darah yang sedang marah itu dengan bersemangat. Pada saat ini, dia melihat pria kuat yang bagaikan dewa seperti dahulu.     

Dia muncul dengan gagah berani saat itu dan membunuh semua manusia yang berusaha membunuh para hewan roh. Kemudian dia membuat semua hewan roh bersumpah, dengan suara dingin, yang haus akan darah, yaitu mereka hanya akan setia pada satu orang sepanjang hidup mereka!     

Sayangnya, sampai akhir, para hewan roh tidak pernah memiliki kesempatan bertemu dengan wanita yang dia bicarakan…     

"Kamu… kamu berani!"     

Tetua berjubah putih akhirnya merasa takut dan dia tak bisa apa-apa selain terhuyung beberapa langkah ke belakang. Dia mengertakkan gigi saat berkata, "Aku adalah tetua dari Alam Abadi dan akan menjadi sangat bernilai ketika perang tiba di daratan utama. Dan juga, Alam Abadi telah menolong banyak orang. Apa kamu sungguh ingin dicap sebagai penjahat? Untuk keselamatan satu wanita, kamu akan membuat namamu tertulis dalam sejarah atas kejahatan. Apakah itu sepadan? Yang Mulia, dengan kekuatanmu itu, banyak wanita yang akan melemparkan diri mereka dalam pelukanmu. Ditambah, aku bisa berjanji, jika kamu bergabung dengan Alam Abadi, kamu akan menjadi perintah kedua untuk Suhu dari Alam Abadi. Dengan kekuatan seperti itu dalam genggamanmu, wanita mana yang akan menolakmu?"     

BAM!     

Tiba-tiba, aura kuat menyerbu masuk dari depan. Sebelum tetua berjubah putih bereaksi, dia telah terlempar jauh dengan kejam. Angin berwarna merah darah melintas cepat dan suara pria itu, penuh dengan niat membunuh, menggema dalam telinga tetua.     

"Alam Abadi? Bahkan jika Suhu kalian datang kesini, aku akan membunuhnya juga! Jangan salah tentang itu! Kalian semua akan dibantai sampai generasi kesembilan!"     

BUG!     

Telapak tangan pria itu mendarat di kepala tetua berjubah putih. Tetua itu langsung merasakan kekuatan hebat merasuk ke dalam tubuhnya. Tak peduli apa yang dia lakukan, dia tak bisa menghentikannya.     

BAM!     

Tepat saat tetua berjubah putih itu mulai panik, kebuntuan yang telah lama menghambatnya hancur dan tanpa peringatan, dia menerobos kejajaran Martial Honor. Saat dia merasakan kekuatan dari Martial Honor, rasa takut tetua dengan cepat berubah menjadi kebahagiaan dan dia tak bisa apa-apa selain tertawa.     

Tetapi kekuatan yang merasuki tubuhnya tidak berhenti disitu…     

Martial Honor tingkat rendah, Martial Honor tingkat menengah, Martial Honor tingkat tinggi…     

Bahkan Suhu dari Alam Abadi belum mencapai jajaran Martial Honor tingkat tinggi, sekarang dia benar-benar kulitivator nomor satu di daratan utama!     

"Haha, aku telah menerobos, sekarang aku adalah Martial Honor tingkat tinggi! Aku kultivator nomor satu di daratan utama, sekarang negeri ini akan menjadi milikku, hahaha!"     

Tertawa dengan gila, tetua berjubah putih itu tak menyadari kekejaman yang muncul dimata Qianbei Ye…     

Gu Ruoyun menggelengkan kepala dan menghela nafas. Dalam perjalanan kultivasi, orang seharusnya tidak boleh terlalu rakus. Lonjakannya dari Martial King tingkat rendah ke Martial King tingkat tinggi membutuhkan resiko besar, apalagi untuk Martial Emperor tingkat rendah yang melompat kejajaran Martial Honor tingkat tinggi?     

Tetapi tetua ini terlalu bahagia sehingga dia sepenuhnya lupa tentang keadaannya saat ini…     

Tentu saja, tak perlu dikatakan, seketika kebahagian di mata tetua berjubah putih itu tiba-tiba berubah dan kembali pada raut ketakutannya yang sebelumnya.     

"Jangan! Jangan lagi! Aku sudah cukup kuat. Aku tak menginginkan ini. Hentikan. Hentikan ini sekarang!!!"     

Tetua berjubah putih berjuang dalam kengerian tersebut tetapi Qianbei Ye tak berniat untuk ikut campur. Kekuatan yang tak terhingga mengalir kedalam tubuh si tetua berjubah putih itu seolah-olah semuanya gratis diberikan untuknya. Lalu, seakan-akan tubuh tuanya telah menghabiskan makanan yang berlebihan, dia perlahan mulai mengembang.     

"Hentikan. Tolong hentikan ini sekarang!!!"     

Merasa tubuhnya semakin mengembang, tetua berjubah putih itu berteriak dengan panik. Matanya memerah dan wajahnya pucat. Ketakutan memenuhi wajahnya yang tua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.